Ingin Menjaga Keindahan Terumbu Karang? Lakukan 5 Cara Ini!

terumbu karang
Ilustrasi terumbu karang. Sumber: freepik.com
  • Terumbu karang dapat ditemukan di seluruh lautan di dunia, baik di perairan dangkal maupun dalam.
  • Terumbu karang rawan mengalami kerusakan yang banyak terjadi langsung di perairan maupun bersumber dari aktivitas yang terjadi di darat.
  • Ancaman kerusakan terhadap terumbu karang dapat dicegah dengan meminimalisir pengeluaran emisi karbon.

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang paling beragam secara biologis dan berharga di Bumi. Diperkirakan 25% kehidupan laut, termasuk lebih dari 4.000 spesies ikan, bergantung pada terumbu karang dalam siklus hidupnya. Diperkirakan 1 miliar orang di seluruh dunia mendapatkan manfaat dari banyaknya jasa ekosistem yang disediakan oleh makhluk laut ini, termasuk makanan, perlindungan pantai, dan pendapatan dari pariwisata serta perikanan.

Kebanyakan terumbu karang terdapat di perairan dangkal dekat pantai. Akibatnya, kawasan ini sangat rentan terhadap dampak aktivitas manusia, baik melalui eksploitasi langsung terhadap sumber dayanya, maupun melalui dampak tidak langsung dari aktivitas manusia di sekitar daratan dan wilayah pesisir. Banyak aktivitas manusia yang merusak ekosistem laut tidak dapat dipisahkan dari tatanan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat pesisir di wilayah tersebut.

Selain itu, peningkatan suhu laut dan perubahan kimia laut juga menjadi ancaman terhadap ekosistem terumbu karang. Ancaman ini disebabkan oleh suhu atmosfer yang lebih hangat dan peningkatan kadar karbon dioksida dalam air laut.

Ancaman terhadap ekosistem bawah laut banyak terjadi langsung di perairan. Namun, tidak sedikit juga yang bersumber dari aktivitas yang terjadi di darat, bahkan yang jauh dari pantai. Di bawah ini adalah perubahan gaya hidup yang dapat diterapkan oleh siapa saja untuk membawa perubahan bagi kesehatan terumbu karang.

Baca Juga



Melakukan Pembersihan Pantai

pandawara group
Ilustrasi pembersihan pantai oleh Pandawara Group. Sumber: Instagram @pandawaragroup

Atur pembersihan pantai bersama keluarga dan teman kamu di pantai setempat. Ketika sampah dan polutan lainnya masuk ke dalam air, hal tersebut akan merusak terumbu karang. Limbah tersebut juga mempercepat pertumbuhan alga yang merusak dan menurunkan kualitas air. Polusi juga dapat membuat koral lebih rentan terhadap penyakit, menghambat pertumbuhan dan reproduksinya, serta menyebabkan perubahan struktur makanan di terumbu. Sekalipun kamu hanya membersihkan satu kantong kecil sampah setiap kali kamu mengunjungi pantai, hal kecil itu akan membantu!

Menyelam dan Snorkeling dengan Bertanggung Jawab

menyelam
Ilustrasi orang menyelam dekat terumbu karang. Sumber: freepik.com

Jika kamu berencana menjelajahi alam bawah laut saat berlibur, lakukanlah secara bertanggung jawab. Kamu bisa mengagumi langsung keindahan makhluk laut tersebut, tanpa merusaknya. Jadi, saat menyelam atau snorkeling di sekitar terumbu karang, patuhi pedoman setempat yang dibentuk untuk melindungi karang. Jika ragu, jangan menyentuh karang atau menambatkan perahu di karang. Tidak adanya kontak akan berdampak besar karena ekosistem yang rapuh tidak akan berisiko mengalami kerusakan.

Menerapkan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle)

3r
Ilustrasi Reduce, Reuse, Recycle. Sumber: freepik.com

Saat berada di rumah dan di pantai, jangan lupakan 3R: Reduce, Reuse, dan Recycle. Singkatnya, 3R membantu kamu mengurangi limbah yang dihasilkan dan menciptakan kehidupan yang berkelanjutan. Aturan sederhana ini dapat diterapkan oleh semua orang hampir di mana saja. Misalnya, kamu dapat menahan diri untuk tidak membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Kamu juga bisa menggunakan kembali tas dan botol plastik lebih dari satu kali. Selain itu, kamu bisa mendaur ulang kertas, plastik, kaca, dan karton di pusat daur ulang yang sesuai.

Selain itu, saat berwisata ke pantai, jangan meninggalkan sampah atau membuang puntung rokok ke pasir karena sampah akan mudah masuk ke laut. Yang mengejutkan, NOAA menemukan bahwa 32% dari seluruh sampah yang dikumpulkan dari lautan merupakan puntung rokok.

Baca Juga



Hindari Penggunaan Pupuk atau Pestisida Kimia

pestisida kimia
Ilustrasi penggunaan pupuk atau pestisida kimia. Sumber: freepik.com

Kamu mungkin menginginkan halaman rumput hijau subur yang membuat semua orang yang mengunjungi rumahmu menjadi terkagum-kagum. Tetapi, ada dampak buruk dibalik hal itu. Kebanyakan pupuk atau pestisida yang biasa digunakan ternyata mengandung nitrogen dan fosfor, dua bahan yang sangat beracun bagi karang. Kamu mungkin bertanya-tanya bagaimana pupuk dapat merusak karang, padahal kamu tidak tinggal di dekat laut. Nah, bahan kimia tersebut pada akhirnya akan masuk ke saluran air dan berakhir di laut lepas.

Kurangi Jejak Karbon

karbon
Ilustrasi jejak karbon di lingkungan. Sumber: freepik.com

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluaran emisi gas rumah kaca alias ‘jejak karbon’. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan beralih ke metode transportasi ramah lingkungan, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan angkutan umum. Jika memang harus mengemudi, pilihlah mobil listrik atau hybrid. Lebih sedikit mobil di jalan berarti lebih sedikit emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Cara ini tentunya akan menurunkan jumlah pengasaman laut serta terumbu karang akan terlindungi dari ancaman kerusakan.

Sobat EBT Heroes, bersikap proaktif terhadap lingkungan dan sadar saat membuat keputusan kecil yang terjadi setiap hari, dapat membantu menjaga keamanan kehidupan bawah laut. Yuk, mulai lakukan kebiasaan positif dari diri sendiri demi menciptakan lingkungan yang sehat!

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Ken Hitana Prakarsi

Referensi:

[1] Terumbu Karang: Jenis, Manfaat, dan Ekosistem

[2] Sekilas Tentang Terumbu Karang

[3] 7 Kiat Menjaga Kelestarian Ekosistem Terumbu Karang

[4] Pentingnya Menjaga Terumbu Karang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *