Pro dan Kontra Penggunaan Pestisida Kimia

Penyemprotan pestisida kimia
Ilustrasi penyemprotan pestisida kimia. Sumber: freepik.com
  • Pestisida merupakan zat kimia yang digunakan untuk memberantas hama dan penyakit yang merusak tanaman
  • Selain memiliki ragam manfaat, pestisida juga memiliki dampak buruk seperti hilangnya kesuburan tanah
  • Dengan menggunakan pestisida nabati, kita dapat mencegah terjadinya dampak buruk penggunaan pestisida kimia terhadap lingkungan

Halo sobat EBT Heroes! Bagi mereka yang memiliki kebun atau lahan pertanian, tentu tidak ingin jika tanaman mereka mengalami kerusakan bahkan kematian akibat timbulnya hama dan penyakit. Dan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya hal tersebut, ialah dengan menggunakan pestisida.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1973, pestisida didefinisikan sebagai zat kimia serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman, mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan, memberantas atau mencegah hama-hama air, dan lain sebagainya.

Pestisida bukanlah penemuan baru. Banyak peradaban kuno menggunakan pestisida untuk melindungi tanaman mereka dari serangga dan hama. Bangsa Sumeria kuno menggunakan unsur belerang untuk melindungi tanaman mereka dari serangga. Sedangkan para petani Abad Pertengahan bereksperimen dengan bahan kimia yang menggunakan arsenik, timbal pada tanaman umum.

Orang Cina menggunakan senyawa arsenik dan merkuri untuk mengendalikan kutu tubuh dan hama lainnya. Sedangkan bangsa Yunani dan Romawi menggunakan minyak, abu, belerang, dan bahan lainnya untuk melindungi diri, ternak, dan tanaman mereka dari berbagai hama.

Sementara itu, pada abad kesembilan belas, para peneliti lebih fokus pada teknik alami yang melibatkan senyawa yang dibuat dari akar sayuran tropis dan bunga krisan. Pada tahun 1939, Dichloro-Diphenyl-Trichloroethane (DDT) ditemukan, yang menjadi sangat efektif dan cepat digunakan sebagai insektisida di dunia. Namun, dua puluh tahun kemudian, karena efek biologis dan keselamatan manusia, DDT telah dilarang di hampir 86 negara.

Pestisida sendiri dapat ditemukan di pasaran dengan berbagai macam jenis. Beberapa contoh pestisida adalah fungisida, herbisida, dan insektisida. Contoh pestisida kimia sintetik tertentu adalah glifosat, Asetat, Deet, Propoxur, Metaldehida, Asam Borat, Diazinon, Dursban, DDT, Malathion, dan lain sebagainya.

Baca Juga



Manfaat Penggunaan Pestisida Kimia Terhadap Lingkungan

Pestisida kimia membuat tanaman tumbuh subur
Ilustrasi pestisida kimia membuat tanaman tumbuh subur. Sumber: freepik.com

Seperti yang telah kita ketahui bersama, pestisida kimia memiliki ragam manfaat. Manfaat utama mencakup peningkatan kualitas tanaman dan ternak serta peningkatan hasil panen dan ternak. Manfaat sekundernya tidak terlalu dirasakan secara langsung, dan manfaat tersebut mencakup ketahanan pangan, peningkatan pendapatan ekspor, dan berkurangnya penyebaran penyakit internasional. Dalam jangka pendek, pestisida mengurangi limbah tanaman, tanah, air, waktu, dan sumber daya berharga lainnya.

Selain itu, manfaat yang diberikan oleh pestisida kimia pun tergantung pada jenis tanaman atau jenis penyakit tanaman yang tentu berbeda-beda. Misal pestisida jenis Algasida bermanfaat untuk memberantas alga pada tanaman milik petani, kemudian ada Herbisida yang memiliki manfaat sebagai pemberantas gulma, Molluskisida yang bermanfaat untuk mencegah populasi siput di lahan pertanian, dan masih banyak jenis pestisida lainnya.

Dampak Buruk yang Ditimbulkan Akibat Penggunaan Pestisida Kimia Terhadap Lingkungan

Tanah yang kehilangan kesuburan
Ilustrasi tanah yang tidak subur akibat dampak buruk penggunaan pestisida kimia. Sumber: Sucofindo

Di sisi lain, dampak buruk dari penggunaan pestisida kimia dapat terjadi secara luas dan juga sangat besar. Pestisida kimia dapat mencemari tanah, air, rumput, dan tumbuh-tumbuhan lainnya. Selain membunuh serangga atau gulma, pestisida dapat menjadi racun bagi sejumlah organisme lain termasuk burung, ikan, serangga, dan tanaman non-target. Insektisida pada umumnya merupakan golongan pestisida kimia yang paling beracun, namun herbisida juga dapat menimbulkan risiko terhadap organisme non-target.

Penggunaan berlebihan terhadap tanah dengan pestisida kimia dapat menyebabkan penurunan populasi mikroorganisme yang notabenenya menguntungkan tanah. Jika tanah kehilangan bakteri dan jamur, maka tanah akan rusak atau kehilangan kesuburan. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia yang berlebihan mempunyai dampak terhadap organisme tanah yang serupa dengan penggunaan antibiotik yang berlebihan pada manusia. Penggunaan bahan kimia secara sembarangan mungkin akan berhasil dalam beberapa tahun, namun setelah beberapa saat, organisme tanah yang menguntungkan tidak akan mampu lagi mempertahankan unsur hara tersebut.

Baca Juga



Apa yang Dapat Dilakukan Guna Mencegah Timbulnya Dampak Buruk Penggunaan Pestisida Kimia?

Daun nimba sebagai pestida nabati
Ilustrasi daun nimba sebagai pestisida nabati. Sumber: kompas.com

Dibalik setiap permasalahan, tentu ada solusi yang disediakan. Termasuk solusi atas timbulnya dampak buruk pada penggunaan pestisida kimia terhadap lingkungan. Misal, bagi mereka yang memiliki kebun pribadi dapat mencegah hal tersebut dengan menjauhkan pestisida kimia dari perairan dan area dekat perairan, menggunakan pestisida kimia hanya jika diperlukan, serta merawat hanya area tertentu yang memerlukan perawatan.

Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati. Ada banyak alasan mengapa orang memilih menggunakan pestisida nabati. Salah satunya ialah ramah lingkungan; dengan beralih ke organik, bahan kimia tidak kan masuk ke dalam tanah, dan tanaman.

Dan penting juga diketahui, ada beberapa bahan aktif terlarang yg sampai saat ini masih digunakan sebagai bahan-bahan pembuatan pestisida. Bahan-bahan tersebut ialah carbofuran, endosulfan, terbofus, zeta-cypermethrin, aldicarb, methyl bromide, paraquat, triazhopos, dan glyphosate. Bahkan paraquat dan glyphosate merupakan bahan aktif terlarang yang masih lumrah digunakan oleh petani.

Setelah memahami mengenai manfaat, dampak buruk, dan solusi atas penggunaan pestisida kimia terhadap lingkungan, Sobat EBT Heroes pasti bisa mengaplikasikan solusi yang telah dipaparkan sebelumnya. Yuk, kita terapkan terciptanya lingkungan sehat!

#zonaebt #serbaterbarukan #ebtheroes

Editor : Ansanul Hamdi

Referensi

[1] Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973 Tentang : Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan Dan Penggunaan Pestisida

[2] Bagaimana Sejarah Pestisida bermula? Begini Ceritanya

[3] Dampak Negatif Pestisida Pertanian Terhadap Kesehatan Manusia

[4] Pengaruh Penggunaan Pestisida Pada Tanah

[5] Pestisida Nabati Sebagai Solusi Pengendalian OPT Tanaman Perkebunan Ramah Lingkungan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 Comment

  1. hello!,I like your writing very so much! proportion we keep up a correspondence extra approximately your post on AOL? I need an expert in this space to unravel my problem. May be that is you! Taking a look forward to see you.