• Tote bag semakin populer sebagai alternatif pengganti plastik sekali pakai, namun sering kali penggunaannya hanya sekali pakai dalam praktiknya.
• Walaupun tote bag dirancang untuk penggunaan berulang dan lebih ramah lingkungan, proses pembuatannya memerlukan banyak air dan tidak semua tote bag ramah lingkungan.
• Untuk memaksimalkan manfaat tote bag, penting untuk menggunakannya secara konsisten, menghindari penggunaan plastik tambahan, dan membiasakan diri dengan membawa wadah sendiri saat berbelanja atau memesan makanan.

Tote bag nampaknya bukan hal asing lagi bagi Sobat EBT Heroes. Terlebih semenjak pandemi Covid-19 pada tahun 2020, tote bag mulai naik daun dan penggunaannya semakin masif hingga sekarang. Biasanya, tote bag digunakan ketika hendak berbelanja, atau sebagai tas souvenir dalam suatu acara. Jenis bahan dan desain tote bag pun semakin bervariasi, dengan banyak kreativitas yang dituangkan dalam pembuatannya. Selain untuk belanja, saat ini tote bag juga mulai merambah dunia fashion, sering dijadikan aksesori dalam gaya fashion seseorang.

Dengan semakin banyaknya penggunaan tote bag dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana pengaruh atau dampaknya? Apakah ini bisa menekan kebiasaan penggunaan kantong plastik sekali pakai?

Baca Juga

---

• Dilema Penggunaan Tote Bag, Sebuah Solusi atau Masalah Baru?
• Mari Selamatkan Bengkulu dari Sampah Plastik!

---

Masa Sebelum Tote Bag Menjadi Tren

Sebelum penggunaan tote bag semasif saat ini, masyarakat biasanya menggunakan plastik atau kantong kresek untuk kebutuhan belanja. Plastik dinilai lebih praktis dan tidak merepotkan karena biasanya langsung dibuang setelah dipakai. Penggunaan plastik sekali pakai dapat ditemukan di mana saja, mulai dari pasar, supermarket, warung, jajanan kaki lima, hingga restoran-restoran untuk pesanan take away. Penggunaan plastik sekali pakai sudah lama dikaitkan dengan pencemaran lingkungan. Di Indonesia, sampah plastik menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena kebiasaan masyarakat yang masih sulit untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Meski masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, ada sebagian orang yang menyimpan plastik yang mereka gunakan. Misalnya, setelah belanja, mereka akan menyimpan plastik tersebut. Selain itu, ada juga yang menggunakan tote bag untuk berbelanja agar tidak menggunakan plastik.

Penggunaan tote bag sendiri baru mulai masif dalam 2-3 tahun terakhir. Sebelumnya, tote bag mungkin hanya digunakan oleh sebagian orang sebagai pengganti tas jinjing atau untuk membawa barang. Bagaimana penggunaannya saat ini?

Kebiasaan Sekali Pakai yang Terbawa pada Penggunaan Tote Bag

Tote bag hadir sebagai pengganti plastik yang seringkali hanya digunakan sekali lalu dibuang. Dengan penggunaan yang bisa berulang-ulang, tidak mudah sobek, dan bisa dicuci, tote bag nampak seperti solusi yang lebih ramah lingkungan dibanding plastik. Sekilas memang terlihat demikian, tetapi efektivitasnya tergantung pada siapa dan bagaimana seseorang mempergunakan tote bag.

Seperti Sobat EBT Heroes ketahui, saat ini tote bag digunakan oleh sebagian besar tempat belanja, restoran, atau bahkan sebagai suvenir dalam suatu acara. Hal ini menunjukkan bahwa banyak yang mulai beralih dari plastik ke penggunaan tote bag yang bisa berulang-ulang. Masalahnya adalah tote bag ini seringkali digunakan sekali dalam satu transaksi.

Sebagai contoh, ketika hendak belanja di supermarket, ada dua pilihan: membawa tote bag sendiri atau membelinya di kasir. Sangat percuma jika setiap belanja tidak membawa tote bag sendiri dan selalu membeli yang baru. Kasus lainnya adalah layanan pesan antar makanan secara daring, yang semakin populer setelah munculnya ojek daring dari berbagai perusahaan. Praktis tanpa perlu keluar rumah, terutama selama pandemi ketika pemerintah menganjurkan untuk tetap di rumah. Mayoritas restoran besar menggunakan tote bag sebagai pengganti kantong kresek untuk setiap pesanan dari pelanggannya. Penggunaan ini terus diulang setiap kali ada pesanan, meskipun dari orang yang sama. Akibatnya, penggunaan tote bag menjadi boros dan menumpuk di rumah jika sering memesan makanan.

Baca Juga

---

• Luncurkan Program Pasar Konsep Bebas Plastik
• Selamatkan Sungai Ciliwung dari Ribuan Sampah Plastik

---

Masalah Sama yang Berulang

Dengan skema penggunaan yang tidak jauh berbeda dengan kantong plastik, sangat disayangkan apabila tote bag menjadi masalah yang sama dengan plastik. Terlebih jika dilihat dari segi pembuatannya, tidak semua tote bag ramah lingkungan. Bahan pembuatannya, kebutuhan air hingga 20.000 liter untuk proses pembuatan, atau waktu penggunaan yang bisa mencapai 20.000 kali untuk memenuhi kinerja maksimal dari penggunaan kantong plastik menjadi pertimbangan utama.

Lalu, bagaimana cara kita memanfaatkan fungsi tote bag secara maksimal? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

• Gunakan semaksimal mungkin tote bag yang kita punya. Selalu bawa ketika hendak pergi berbelanja dan kegiatan lainnya, serta kurangi memesan makanan di restoran yang menggunakan tote bag untuk membungkus pesanan. Jika bisa, pergilah langsung ke restoran dengan membawa tote bag sendiri.
• Tidak cukup hanya menggunakan tote bag saja. Jika dipakai untuk membeli makanan tetapi makanan tersebut kemudian dibungkus plastik, ditambah lagi kantong kresek, itu sama saja bohong. Mulailah membiasakan diri untuk membawa kotak dan alat makan, gelas, atau tumblr sendiri ketika hendak jajan.

Selain dua hal tersebut, Sobat EBT Heroes juga bisa melakukan hal lainnya sesuai preferensi dan pengetahuan masing-masing. Asalkan memiliki dampak yang baik, meskipun yang kita lakukan adalah hal kecil, setidaknya ada sesuatu yang kita lakukan untuk perubahan dan memulai kebiasaan baru. Ayo bersama-sama mulai tinggalkan kebiasaan sekali pakai!

#ZonaEBT #SebarTerbarukan #EBTHeroes

Editor: Savira Oktavia

Referensi:

[1] Tote Bag Ramah Lingkungan?

[2] Tote Bag dan Tren Fashion

[3] Dilema Penggunaan Tote Bag, Sebuah Solusi atau Masalah Baru?