
- IKN nantinya akan memanfaatkan energi surya sebagai bentuk pemanfaatan energi baru terbarukan.
- Namun ada beberapa tantangan yang dihadapi ketika memanfaatkan sumber matahari, sehingga beberapa teknologi tambahan telah dipersiapkan.
- PLTS IKN bersedia memenuhi target Net Zero Emissions 2060.
IKN atau Ibu Kota Nusantara merupakan lokasi ibu kota baru Indonesia yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur. Makin tahu Indonesia, nantinya pengoperasian listrik di lokasi ini akan memanfaatkan energi surya sebagai bentuk pemanfaatan energi baru terbarukan. Sebelumnya, dikutip Zona EBT melalui laman CNBC Indonesia, PLN Nusantara Power, subholding dari PT PLN, telah bersiap membangun PLTS di IKN dengan target sebesar 50 megawatt (MW) dan akan dibangun di jantung kota dengan luas lahan 80 hektar, tepatnya di Penajam Paser Utara. Salah satu proyek fase pertama pembangunan PLTS di Desa Pemaluan guna menargetkan masa depan dengan penggunaan energi ramah lingkungan.
PLTS IKN kini dikabarkan telah mencapai tahap pertama dengan kapasitas 10 MW dan diharapkan dapat mencapai target total 50 MW pada akhir tahun 2024 ini. Saat ini, PLTS IKN sudah memenuhi kebutuhan listrik di ibu kota baru tersebut. Dikutip melalui laman Kompas pada Senin (05/08/2024), Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, memastikan bahwa pada bulan Agustus 2024, PLTS IKN akan menggunakan 100% energi hijau untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN.
Baca juga
Teknologi untuk Meningkatkan Efisiensi PLTS IKN

Namun, penggunaan sinar matahari sebagai pembangkit listrik terkadang menghadapi kendala akibat cuaca, sehingga mengurangi intensitas paparan sinar matahari. Beberapa upaya telah dinilai efektif untuk memaksimalkan energi surya dan teknologi tambahan yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi PLTS IKN saat sinar matahari minim. Berikut beberapa contoh teknologi tersebut:
- Sistem Penyimpanan Energi Baterai (Battery Energy Storage System – BESS)
PLTS IKN dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai yang dapat menyimpan energi surya yang dihasilkan ketika matahari bersinar cerah dan dapat digunakan ketika cuaca kurang baik atau sinar matahari yang minim. Hal ini memungkinkan PLTS IKN untuk tetap memenuhi kebutuhan listrik secara konsisten, bahkan pada hari-hari dengan kondisi cuaca buruk.
- Penggunaan Alat Pyranometer
Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) telah memasang alat pyranometer di 100 lokasi berbeda di Pulau Jawa untuk mengukur radiasi matahari. Dengan demikian, pemasangan PLTS yang menyebar dapat dioptimalkan untuk memaksimalkan potensi energi surya dan mengatasi hambatannya. Alat ini juga nantinya dapat digunakan di IKN.
- Teknologi Pintar Berbasis Artificial Intelligence (AI)
PLTS IKN didukung oleh teknologi pintar berbasis AI yang paling mutakhir. Hal ini memungkinkan pengoptimalan penggunaan energi surya secara lebih akurat dan efisien, terutama pada kondisi cuaca yang tidak stabil.
Dengan demikian, hambatan dalam pemanfaatan energi surya sebagai pembangkit listrik dapat teratasi. PLTS IKN menggunakan kombinasi teknologi penyimpanan energi, pengukuran radiasi matahari, dan teknologi pintar untuk meningkatkan efisiensi dan memenuhi kebutuhan listrik secara konsisten, bahkan dalam kondisi cuaca yang buruk atau ketika sinar matahari minim.
Baca juga
- 4 Mobil Listrik Terbaik di Bawah 500 Juta: Kualitas Tanpa Menguras Kantong!
- Tote Bag: Upaya Menekan Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Kontribusi PLTS IKN dalam Target Net Zero Emissions 2060

Guna memenuhi target Net Zero Emissions 2060, PLTS IKN telah berkontribusi melalui beberapa cara yang signifikan, di antaranya:
1. Pengurangan Emisi Karbon
Dengan mengganti pembangkit listrik berbasis batu bara menjadi pemanfaatan energi surya, PLTS IKN telah menghemat penggunaan batu bara sebanyak 983,95 ton dan menghindari emisi karbon sebesar 1.170 ton CO2. Hal ini membuat operasional PLTS pada ibu kota baru berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di langit Indonesia.
2. Peningkatan Ketersediaan Energi Hijau
PLTS IKN merupakan langkah strategis untuk mempercepat pasokan kebutuhan energi listrik di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan menggunakan energi baru terbarukan yang mengubah energi matahari menjadi listrik. Hal ini menunjukkan bahwa pembangkit ini telah memenuhi standar keselamatan dan teknis yang ditetapkan oleh PLN.
3. Mengatasi Keterbatasan Energi
Dengan penggunaan sistem penyimpanan energi baterai (Battery Energy Storage System – BESS), PLTS IKN dapat menyimpan energi surya yang dihasilkan ketika cuaca cerah atau ketika terpapar sinar matahari terik, sehingga dapat dimanfaatkan ketika cuaca sedang tidak baik atau pada hari-hari dengan sinar matahari minim. Ini memungkinkan PLTS IKN untuk tetap memenuhi kebutuhan listrik secara konsisten, bahkan pada hari-hari dengan kondisi cuaca yang buruk.
4. Dukungan dari Kementerian ESDM
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah menargetkan Net Zero Emission (NZE) 2060. Upaya ini mencakup pengembangan infrastruktur energi, teknologi, dan pembiayaan untuk meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan, seperti halnya PLTS IKN.
Tentunya, PLTS IKN berkontribusi pada target Net Zero Emissions 2060 dengan mengurangi emisi karbon, meningkatkan ketersediaan energi hijau, mengatasi keterbatasan energi, dan mendukung visi pemerintah Indonesia dalam transisi energi menuju netralitas karbon.
Nah Sobat EBT Heroes, pemerintah Indonesia telah mempersiapkan ini secara matang dan mendalam guna memanfaatkan EBT di Indonesia. IKN siap menjadi salah satu kota yang mengutamakan pemanfaatan energi ramah lingkungan, sehingga masyarakat siap mengikuti perubahan tersebut.
#ZonaEBT #SebarTerbarukan #EBTHeroes
Editor: Adhira Kurnia Adhwa
Referensi:
[1] Wow, IKN Nusantara RI di Kaltim Bakal Punya PLTS 50 Mega Watt
[2] Sebar PLTS Jadi Solusi atas Hambatan Energi Surya
[3] Tersambung ke Jaringan Transmisi, PLTS IKN Mulai Aliri 10 MW Listrik Hijau
[4] PLTS sebagai sumber energi hijau bagi Ibu Kota Nusantara
[5] At COP26, PLN has declared its commitment to achieve net zero emmision by 2060