- Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber panasbumi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif terutama untuk pembangkit tenaga listrik.
- Jalur vulkanis Indonesia yang jika ditarik akan memanjang sesuai dengan memanjangnya zona penunjaman yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara dan melengkung kearah utara di sekitar pulau Seram.
- Keberadaan geothermal juga berkontribusi terhadap pajak dan PNBP (pendapatan negara bukan pajak).
Indonesia sebagai negara dengan penduduk mencapai 300 juta jiwa tentu membutuhkan sumber energi alternatif untuk mengatasi krisis energi pada masa mendatang. Berdasarkan kondisi tektoniknya
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber panasbumi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif terutama untuk pembangkit tenaga listrik dan sebagai sarana penunjang bagi pengembangan sektor industri, pertanian, perikanan dan potensi daerah yang lainnya.
Energi panasbumi umumnya banyak terdapat di sekitar gunung berapi baik yang masih aktif maupun yang sudah mati atau istirahat.
Hal ini dapat dibuktikan melalui posisi tektonik Indonesia yang terletak pada pertemuan Lempeng Eurasia, Australia dan Pasifik sangat mungkin bagi terbentuknya daerah-daerah yang memiliki potensi panasbumi.
Subduksi diantara lempeng Eurasia dan Australia sepanjang 4000 km mendukung pada pembentukan sekitar 200 gunung berapi dan 100 lapangan panasbumi di Indonesia.
Jalur vulkanis Indonesia yang jika ditarik akan memanjang sesuai dengan memanjangnya zona penunjaman yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara dan melengkung kearah utara di sekitar pulau Seram sehingga terbentuknya jalur sumberdaya panasbumi Indonesia dapat dijumpai di daerah-daerah dilalui jalur vulkanis tersebut
Bila kondisi lingkungan memungkinkan, air permukaan yang mengalir melalui pori-pori maupun rekahan batuan dan bersentuhan dengan batuan panas akan terperangkap dalam batuan berbentuk reservoir yang berada di atas batuan panas dan tertutup oleh batuan penutup (cap rock) yang kedap (impermeable), sehingga uap air dan air panas akan terkurung pada temperatur dan tekanan yang tinggi. Untuk dapat mengeluarkan dan memanfaatkan sumber panasbumi dari reservoir yang ada di dalam bumi perlu dilakukan kegiatan pemboran dan pembangunan pipapipa penampungan.
Baca Juga
- Menengok Panas Bumi Sumber EBT Yang Tertidur
- Penggunaan Batu Bara Belum Maksimal, Transformasi Energi Panas Bumi Akan Menjadi Solusi
Kenapa Panasbumi?
Energi panasbumi dipilih sebagai energi alternatif dikarenakan energi tersebut memiliki beberapa kelebihan diantaranya; Indigeneous dalam arti dapat dimanfaatkan secara langsung pada tempat terdapatnya sumber panasbumi maupun dengan melalui proses terlebih dahulu. Renewable, dapat diperbarui dengan menjaga cadangan air yang masuk kedalam sistem panasbumi sehingga proses penguapan air oleh sumber panas tetap berlangsung.
Suistanable, yang dapat dimanfaatkan secara terus menerus secara berkelanjutan karena dapat diperbarui dalam jangka waktu yang relatif singkat. Ekonomis, konstruksi pembangkit yang bersumber dari energi panasbumi membutuhkan daerah yang lebih sempit, serta biaya pemakaian energi panasbumi lebih murah dibanding bahan bakar fosil.
Baca Juga
- PERPRES EBT TERBIT, ENERGI PANAS BUMI AKAN JADI PRIMADONA
- Akankah Panas Bumi menjadi Potensi Energi Mendatang?
Panas yang Memiliki Sejuta Manfaat
Ternyata Panasbumi juga memiliki peran yang sangat masif bagi masyarakat dan negara, terkhusus dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP).
Keberadaan geothermal juga berkontribusi terhadap pajak dan PNBP (pendapatan negara bukan pajak). PLTP berkontribusi memberikan 34% dari pendapatan bersihnya (Nett Operating Income) setiap tahun kepada negara. Pemasukan untuk di antaranya, PPh karyawan, bea masuk dan pungutan lain atas cukai dan impor, serta pajak daerah dan retribusi daerah. Untuk PNBP, diperoleh dari all inclusive yang dipatok 34 persen, dan khusus untuk daerah penghasil, serta pengembang panas bumi yang sudah berproduksi juga membagikan bonus produksi sebesar 1(satu) persen dari penjualan uap atau 0,5 persen penjualan listrik, yang disetor langsung ke kas masing-masing daerah.
Kehadiran PLTP ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui partisipasinya dalam pembangunan daerah. Kontribusi paling utama adalah pembangunan dan pemerataan infrastruktur.
Dengan lokasi yang selalu berada di remote area, perusahaan harus membangun infrastruktur jalan untuk memperlancar transportasi logistic dari hulu ke hilir. Jalan yang tadinya hanya berupa tanah, bahkan hanya jalan setapak, diperlebar dan diaspal. Bahkan jika tanahnya labil, dilakukan pembetonan.
Referensi:
[1] “Tak Hanya Sumber Listrik, Inilah Manfaat dari Panas Bumi”
[2] “Panas Bumi Sebagai Harta Karun Untuk Menuju Ketahanan Energi”
