- Sumber limbah yang digunakan membuat briket
- Cara membuat briket dengan mudah
- Peluang bisnis pada pembuat briket
Memasak dengan tabung gas merupakan salah satu cara yang praktis dan ekonomis untuk menyiapkan hidangan lezat di rumah. Tabung gas menyediakan sumber api yang mudah diatur dan dapat digunakan untuk berbagai jenis masakan, mulai dari gorengan, rebusan, hingga panggangan. Meskipun tabung gas memiliki banyak keuntungan, ada juga dampak negatif yang ditimbulkannya bagi lingkungan. Tabung gas menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2) yang merupakan gas rumah kaca penyebab pemanasan global. Selain itu, tabung gas juga berpotensi menimbulkan kebocoran atau ledakan yang dapat menyebabkan pencemaran udara dan kebakaran. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengurangi penggunaan tabung gas dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan terbarukan, salah satunya yaitu menggunakan Briket.
Kenapa Harus Briket?
Berikut adalah beberapa alasan mengapa briket adalah bahan bakar yang baik untuk memasak di rumah:
- Terbuat dari biomassa yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui
- Memiliki nilai kalor yang tinggi dan dapat menyala lebih lama daripada kayu bakar
- Lebih hemat biaya dan mudah didapatkan daripada gas elpiji
- Menghasilkan asap yang lebih sedikit dan tidak berbau daripada arang
- Dapat dibuat sendiri dari limbah organik yang ada di sekitar kita
- Mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil yang tidak stabil dan berisiko
Baca Juga
Jenis Bahan Utama Briket
Briket adalah bahan bakar padat yang dibuat dari biomassa seperti serbuk kayu, tempurung kelapa, sampah jagung, dan limbah organik lain dengan cara dikompresi menjadi bentuk tertentu. Berikut adalah limbah organik yang menjadi bahan utama dari pembuatan produk ini:
- Serbuk kayu, limbah industri pengolahan kayu yang terkumpul dalam jumlah banyak. Serbuk kayu bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar biomassa, media tanam jamur, bahan kerajinan, dan bahan pembuatan briket. Bahan ini memiliki kandungan karbon yang tinggi dan kadar air yang rendah sehingga mudah terbakar dan menghasilkan panas yang besar.
- Tempurung kelapa adalah bagian kulit luar dari buah kelapa yang berbentuk endokrin dan keras. Tempurung kelapa bisa dimanfaatkan sebagai lampu hias, gantungan kunci, dan bahan pembuatan briket. Limbah ini juga memiliki kandungan lignin dan selulosa yang tinggi sehingga dapat menghasilkan arang yang berkualitas dan tahan lama.
- Sampah jagung merupakan bagian tanaman jagung yang tidak dimanfaatkan, seperti jerami jagung, kulit buah jagung/kelobot, tongkol/bonggol, dan tumpi. Sampah jagung bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak alternatif, bahan pembuatan bioetanol, bahan pembuatan briket, dan bahan kerajinan. Bahan ini juga memiliki banyak bagian yang jika dikeringkan.
- Limbah organik lain merupakan sisa-sisa makhluk hidup atau produk turunannya yang dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme. Hal ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, biogas, biopestisida, dan bahan pembuatan briket. Limbah ini memiliki kandungan nitrogen, fosfor, kalium, dan unsur hara lainnya yang baik untuk tanaman dan lingkungan.
Langkah Membuat Briket
Briket adalah bahan bakar padat yang terbuat dari biomassa yang dikompresi menjadi bentuk tertentu. Briket memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil, seperti lebih ramah lingkungan, lebih hemat biaya, lebih mudah didapatkan, dan lebih awet. Bahan bakar ramah lingkungan ini bisa dibuat dari berbagai macam bahan biomassa, seperti serbuk kayu, tempurung kelapa, sampah jagung, dan limbah organik lain. Untuk membuat briket sendiri di rumah, kita membutuhkan beberapa alat dan bahan yang mudah ditemukan. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat briket dari limbah organik:
- Tahap Pengarangan: Tujuan dari proses ini adalah untuk membuat Arang dari bahan utama (seperti serbuk kayu, tempurung kelapa, sampah jagung, dan lain-lain). Caranya adalah dengan membakarnya dalam sebuah wadah yang tahan panas dan tertutup rapat agar udara tidak banyak masuk. Jika udara terlalu banyak masuk ke dalam wadah maka bahan utama hanya akan menjadi abu bukan arang sehingga produk berkurang.
- Tahap Penepungan: Setelah bahan utama menjadi arang, langkah selanjutnya adalah mengubah arang menjadi tepung agar lebih mudah diolah. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk proses ini. Cara manual adalah dengan menumbuk arang sampai halus atau cara otomatis adalah dengan menggunakan mesin penepung. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan bahan untuk membuat adonan nanti.
- Tahap Pengadonan: Langkah berikutnya adalah menggabungkan tepung arang dengan adonan tepung kanji. Aduk dengan merata agar kualitasnya optimal. Sobat EBT Heroes bisa mengaduknya secara manual dengan tangan atau menggunakan mesin pengaduk adonan untuk mempermudah. Penggunaan tepung kanji bermanfaat agar adonan bisa dicetak dan tidak mudah pecah saat pengeringan.
- Tahap Pencetakan: Langkah selanjutnya adalah mencetak adonan dengan menggunakan cetakan. Bentuk cetakan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan fungsi briket nanti. Biasanya, briket dicetak berbentuk kotak. Saat mencetaknya, pastikan untuk menekan dan mengisi semua bagian cetakan agar tidak mudah pecah.
- Tahap Pengeringan: Adonan yang telah dicetak perlu dikeringkan. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kadar air yang terdapat di dalamnya. Kadar air bisa mengganggu briket saat digunakan nanti. Anda bisa mengeringkannya di bawah sinar matahari atau jika anda ingin lebih cepat mengeringkannya menggunakan oven.
Demikianlah langkah-langkah membuat briket dari limbah organik. Membuat briket sendiri di rumah, kita bisa memanfaatkan limbah yang ada di sekitar kita menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan, hemat biaya, dan mudah didapatkan.
Baca Juga
- Co-firing Biomassa Tengah Dikembangkan, Apakah Cukup Efektif Untuk Mendorong Transisi Energi di Indonesia?
- Mengenal 5 Jenis Bioenergi Sebagai Sumber Energi Alternatif
Menjadi Pebisnis dari Briket
Briket memiliki peluang yang besar untuk menjadi ladang jual-beli yang menguntungkan dan berpotensi untuk diekspor ke luar negeri. Hal ini karena briket memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan bahan bakar lain, seperti lebih ramah lingkungan, lebih hemat biaya, lebih mudah didapatkan, dan lebih awet. Produk hasil pengolahan arang ini juga dapat membantu mengatasi masalah sampah organik yang menumpuk dan mencemari lingkungan. Selain itu, ini juga dapat mendukung program pemerintah dalam pengembangan energi baru terbarukan dan diversifikasi energi nasional. Dengan demikian, ini produk yang memiliki nilai tambah dan daya saing yang tinggi di pasar global. Salah satu contoh keberhasilan bisnis dalam bidang ini adalah CV Coco Indonesia Maju, perusahaan arang kelapa asal Indonesia yang berhasil mengekspor produknya ke Jepang. Perusahaan ini merupakan peserta program pendampingan ekspor dari Pusat Pelatihan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Himatul Azqiya
Referensi:
[1] Briket: Fungsi, Kelebihan, Jenis, & Cara Membuatnya