• Net zero emission adalah kondisi di mana emisi karbon yang dihasilkan seimbang dengan jumlah karbon yang diserap atau dikompensasi, dengan target global untuk tercapai pada tahun 2060.
• Indonesia adalah salah satu negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia, dan pemerintah telah menetapkan peta jalan dengan lima prinsip utama untuk mencapai net zero emission, termasuk peningkatan energi terbarukan dan pengurangan energi fosil.
• Pengelolaan sampah dan limbah industri, serta pengembangan energi terbarukan, adalah langkah-langkah penting untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target net zero emission, dengan kolaborasi berbagai pihak sebagai kunci keberhasilan.

Definisi Net Zero Emission

Net zero emission adalah kondisi di mana aktivitas manusia, baik itu produksi maupun konsumsi, menghasilkan jumlah emisi karbon yang seimbang dengan jumlah karbon yang bisa dikompensasi atau diserap oleh lingkungan¹. Ini adalah kondisi ideal di mana emisi karbon tidak meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, yang berpotensi memperburuk pemanasan global. Target net zero emission dirancang sebagai upaya global yang diharapkan dapat tercapai sepenuhnya pada tahun 2060. Berbagai negara menerapkan berbagai strategi untuk menekan emisi karbon, mulai dari peningkatan pengolahan sampah rumah tangga, pengetatan standar operasional manajemen limbah industri, hingga pengembangan penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil seperti minyak bumi dan batu bara.

Sebagai upaya global, tentunya target net zero emission juga dilakukan di Indonesia. Namun, sebelum itu apakah Sobat EBT Heroes mengetahui urgensi dari target tersebut? Yuk cari tau alasannya di bawah ini.

Baca Juga:

---

• Perubahan Iklim dan Kesehatan: Ancaman untuk Kesejahteraan Manusia
• Pilar Energi Surya: Profil Lengkap PT Surya Energi Indotama

---

Kondisi Emisi Karbon di Indonesia

Pada tahun 2022, Indonesia menempati urutan ke-7 sebagai negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia, dengan jumlah emisi mencapai 700 ribu ton per tahun². Angka ini cukup tinggi, terutama karena emisi karbon ini tidak diimbangi dengan upaya perbaikan lingkungan yang memadai, seperti pengembangan tempat untuk carbon capture yang efektif. Emisi karbon yang tinggi berdampak buruk pada kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, mulai dari perubahan kondisi lingkungan, penurunan produksi pangan, hingga gangguan aktivitas sehari-hari.

Untuk menangani permasalahan ini, pemerintah Indonesia telah menetapkan peta jalan (roadmap) untuk mencapai target net zero emission. Roadmap ini terdiri dari lima prinsip utama: peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan penggunaan energi fosil, pengembangan kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik di rumah tangga dan industri, serta pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS)³. Kelima prinsip ini dianggap sebagai langkah strategis untuk menekan emisi karbon di Indonesia.

Meskipun target dan roadmap ini dibuat oleh pemerintah, apakah Sobat EBT Heroes tau kalau masyarakat menjadi penentu paling utama dalam terealisasinya target net zero emission? Yuk cari tau upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk berkontribusi dalam upaya perbaikan lingkungan ini.

Pengolahan Sampah Rumah Tangga dalam Mengurangi Emisi Karbon

Pengelolaan sampah rumah tangga merupakan aspek penting dalam upaya perbaikan lingkungan. Sebagai sektor yang menghasilkan timbulan sampah paling banyak, pengelolaan sampah rumah tangga harus terus ditingkatkan. Salah satu langkah penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilah sampah. Langkah berikutnya adalah mengembangkan metode pengelolaan sampah yang lebih efisien dan bermanfaat secara luas, seperti mengubah sampah menjadi energi listrik.

Pengelolaan sampah menjadi energi listrik sudah diterapkan di beberapa negara. Misalnya, Swedia berhasil mengubah sampah menjadi energi yang dapat memenuhi kebutuhan pemanas untuk 950.000 rumah tangga dan pasokan listrik untuk 260.000 rumah di seluruh negara tersebut⁴. Di Indonesia, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) masih perlu pengembangan lebih lanjut karena jumlahnya terbatas. Selain itu, teknologi yang digunakan juga perlu ditingkatkan agar mampu mengurangi timbulan sampah secara signifikan. Peran masyarakat dalam memilah sampah pasca konsumsi juga sangat penting untuk memastikan sampah dapat diolah menjadi energi listrik tanpa terkontaminasi zat kimia lainnya.

Efektivitas Manajemen Limbah Industri dalam Mereduksi Pemanasan Global

Manajemen limbah industri, termasuk limbah padat, limbah cair, dan limbah udara, merupakan aspek penting dalam pengelolaan lingkungan. Tingginya kandungan zat kimia dan polutan dari limbah industri dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Sistem manajemen limbah yang efektif harus diawasi secara berkala. Meskipun regulasi seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) telah ada, masih banyak pabrik di Indonesia yang tidak mematuhi regulasi ini. Oleh karena itu, pemerintah perlu menindaklanjuti pabrik yang belum memiliki sistem pengelolaan limbah yang terstruktur.

Denmark, sebagai salah satu negara yang dikenal ramah lingkungan di dunia⁵, menekankan pentingnya pengelolaan limbah yang baik. Pembangunan infrastruktur berkelanjutan adalah salah satu cara untuk mengoptimalkan pengurangan emisi karbon menuju net zero emission. Limbah industri yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari sumber air, tanah, dan lingkungan sekitar pabrik, termasuk pemukiman penduduk. Oleh karena itu, pembangunan pabrik dan kawasan industri harus mempertimbangkan dampak lingkungan serta kesiapan perusahaan dalam mengelola limbah yang dihasilkan dari proses produksi.

Selain persoalan mengenai sampah rumah tangga dan limbah industri, ada satu sektor yang tidak kalah penting untuk diperhatikan dalam mencapai target net zero emission. Kira-kira sektor apa ya Sobat EBT Heroes? Temukan jawabannya pada penjelasan di bawah ini ya

Baca Juga:

---

• Kurangnya Peraturan Mengenai Penerapan Proyek CCS di Indonesia
• Menelusuri Istilah dan Peristiwa Jejak Karbon di Masyarakat

---

Penggunaan Energi Terbarukan dalam Mewujudkan Net Zero Emission 2060

Sektor energi terbarukan menjadi fokus utama berbagai negara dalam mencapai target net zero emission. Pengembangan energi ramah lingkungan, seperti biodiesel, pembangkit listrik tenaga sampah, dan panel surya, menunjukkan upaya nyata untuk menciptakan sumber daya energi terbarukan. Ketergantungan yang tinggi pada bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara semakin memperparah dampak lingkungan dan menurunnya ketersediaan bahan bakar fosil, menjadikan pengembangan energi terbarukan semakin mendesak⁶.

Melihat waktu dari net zero emission yang terus menipis, implementasi kebijakan dan upaya untuk mereduksi emisi karbon harus terus dioptimalkan. Pengembangan teknologi untuk pengolahan sampah dan limbah menjadi energi terbarukan, serta peningkatan teknologi yang tepat guna, adalah aspek penting dalam mencapai target perbaikan lingkungan tersebut. Kolaborasi antara berbagai pihak sangat diperlukan untuk menyukseskan upaya perbaikan lingkungan yang lebih ideal bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup di seluruh dunia.

#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan

Editor: Savira Oktavia

Referensi:

[1] Definisi Net Zero Emission

[2] Jumlah Emisi Karbon Indonesia

[3] Peta Jalan Realisasi Net Zero Emission di Indonesia

[4] Jumlah Listrik yang dihasilkan dari Sampah di Swedia

[5] 10 Negara Paling Ramah Lingkungan

[6] Peran Energi Terbarukan terhadap Net Zero Emission