Banyak Ditolak Warga, Apa Solusi Agar Energi Panas Bumi Bisa Terus Maju?

Perkebunan milik masyarakat sekitar yang ada di dekat PLTP. Sumber: tirto.id
  • Proyek pengembangan energi panas bumi tidak sedikit memiliki permasalahan di lapangan
  • Penanganan limbah PLTP yang tepat dapat meminimalisir kerusakan alam sekitar, juga dapat meningkatkan perekonomian
  • Teknologi informasi juga turut serta dalam penyebaran informasi mengenai manfaat energi panas bumi

Proyek eksplorasi sumber energi panas bumi sering mengalami tantangan di lapangan, termasuk penolakan dari penduduk setempat. Masalah sosial yang timbul dalam pengembangan panas bumi di Indonesia semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Tantangan ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat tentang potensi panas bumi. Bahkan, saat ini terdapat banyak informasi negatif yang tersebar di masyarakat mengenai panas bumi.

Informasi tersebut menyebar melalui berbagai saluran, seperti media elektronik dan media sosial, namun sayangnya, sumber-sumbernya sering kali kurang memahami esensi sebenarnya dari panas bumi dan dampaknya terhadap lingkungan.

Argumentasi yang muncul sering kali didasarkan pada kepedulian masyarakat Indonesia terhadap lingkungan mereka. Terlebih lagi, sebagian besar potensi panas bumi berada di wilayah-wilayah yang kaya akan warisan budaya dan tradisi yang kuat.

Dalam manajemen risiko pengembangan panas bumi saat ini, penyelesaian tantangan sosial menjadi faktor kunci untuk keberhasilan proyek tersebut. Oleh karena itu, penyediaan informasi yang positif sangat penting dalam upaya mencapai target Indonesia untuk mengurangi emisi karbon melalui penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), terutama energi panas bumi.

Lantas, apa solusi tepat untuk proyek panas bumi ini?

Apa Saja Dampak dari Eksplorasi Panas Bumi?

Air sungai di sekitar PLTP yang kotor karena tanah bekas pengeboran terbawa arus air. Sumber: tribunnews.com

Proyek eksplorasi sumber energi panas bumi atau geothermal tidak jarang menemui permasalahan di lapangan, seperti penolakan oleh warga sekitar. Bagaimana tidak, masyarakat seringkali khawatir akan dampak dari adanya proyek bumi. beberapa dampak yang dapat disebabkan proyek panas bumi, yaitu terjadinya kerusakan alam dan kesalahan yang berkaitan dengan teknis. 

Sebagai contoh, dilansir dari voaindonesia.com, setidaknya telah terjadi tiga insiden yang berkaitan dengan eksporasi panas bumi di daerah Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah pada tahun 2006, 2017, dan 2019. Peristiwa kebocoran gas di PLTP Dieng 1 tersebut bahkan menyebabkan beberapa tanaman mati dan menewaskan satu korban jiwa.

Selain itu, berdasarkan situs berita lingkungan mongabay.co.id, pembangunan PLTP Baturraden di daerah Karangtengah, Banyumas, Jawa Tengah juga dinilai mencemari sumber air dan aliran sungai di daerah tersebut.

Hal tersebut dikarenakan pembangunan proyek panas bumi tersebut mengepras bukit, sehingga tanahnya masuk ke aliran sungai. Akibat insiden tersebut, warga Karangtengah Banyumas semakin mengkhawatirkan potensi longsor, banjir bandang, kekeruhan dan penurunan kualitas sumber air di daerah tersebut. 

Baca Juga



Berkaca Pada Penanganan Limbah di Islandia

Geothermal Brine Iceland. Sumber: samcotech.com

Islandia merupakan negara yang telah menerapkan pemanfaatan energi panas bumi untuk kebutuhan sehari-hari. Hampir  90% penggunaan energi primer di Islandia berasal dari energi panas bumi di negara tersebut.

Penduduk Islandia menggunakan sumber daya panas bumi untuk menghasilkan listrik, menghangatkan rumah dan kolam renang, mendaur ulang plastik, dan memproduksi berbagai produk perawatan kulit. Keberhasilan Islandia dalam memanfaatkan energi panas bumi tidak lepas dari ketepatan pemilihan lokasi dan pentingnya pengelolaan limbah panas bumi di negara tersebut.

Mengutip dari powermag.com, Islandia memastikan bahwa sumber panas bumi benar-benar ada dan dapat diekstrasi di lokasi tertentu dengan berkolaborasi dengan beberapa mitra. Konsultasi menjadi langkah penting bagi pembangunan proyek panas bumi untuk menentukan kelayakan lokasi. 

Selain itu, limbah panas bumi yang berada di Pusat Pembangkit Geothermal Hellisheidi, Islandia umumnya akan didistribusikan dan “didaur ulang” oleh perusahaan-perusahaan mitra, seperti perusahaan bioteknologi dan budidaya perikanan.

Proses daur ulang limbah oleh basis perusahaan tersebut digunakan untuk produksi alga dan metanol hijau. Emisi karbon dari pembangkit listrik akan ditangkap dan diubah menjadi metanol hijau dengan teknologi Emmisions-to-Liquids (ETL) dari Carbon Recycling International (CRI).

Selain itu, limbah panas bumi juga didaur ulang oleh perusahaan GeoSilica untuk memproduksi suplemen silika alami dengan mengekstraksi berbagai mineral dari air panas bumi untuk digunakan dalam pengembangan produk perusahaan.

Perusahaan tersebut menggunakan metode Carbfix yaitu  pengikatan emisi CO2 dari limbah panas bumi ke batuan basal. Metode Carbfix juga dapat digunakan untuk menangkap karbon dari industri apa pun yang memiliki emisi tinggi seperti batu bara, gas, semen, dan baja.

Baca Juga



Perbanyak Informasi Mengenai Panas Bumi

Banyak masyarakat masih terikat pada stigma bahwa energi panas bumi sama saja dengan pertambangan ataupun Migas. Hal tersebut akan berdampak pada sudut pandang masyarakat yang menganggap bahwa kegiatan pengembangan energi panas bumi akan berdampak negatif dan menganggu kelangsungan hidup mereka. 

Pada era digital ini, masyarakat memiliki akses yang lebih mudah untuk mencari berbagai sumber informasi mengenai panas bumi melalui internet, dalam berbagai sumber. Belajar dari negara Islandia, pemerintah perlu memperkuat kerjasama dengan beberapa mitra, seperti pengusaha, akademisi, dan tokoh masyarakat untuk menangani kekhawatiran warga terhadap proyek pembangunan panas bumi, yaitu kelayakan lokasi dan kelestarian lingkungan atau penanganan limbah. Selain itu, perlu adanya penyebaran informasi positif secara masif terkait energi panas bum kepada masyarakat sekitar. 

#ZonaEBT #SebarTerbarukan #EBTHeroes

Editor: Bellinda Putri Hidayat

Referensi:

[1] Proyek Panas Bumi Sering Ditolak Warga, Apa Solusinya?

[2] Iceland- Small Power Plants changing local societies

[3] Local community in Iceland excited for new small-scale geothermal power project

[4] Kendala Sosial Panas Bumi: Indonesia Perlu Geothermal Task Force

[5] Iceland Geothermal Station Energizes an Entire Economy

[6] Petani Dieng Gigih Menolak Proyek PLTP Geo Dipa Energi

[7] Masih Terjadi Pro dan Kontra Pembangkitan PLTP Baturraden, Adakah Solusi?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *