• Peristiwa pelepasan emisi karbon dioksida (CO₂) yang dihasilkan dari sejumlah aktivitas manusia memicu terjadinya pemanasan global yang mana berdampak terhadap perubahan iklim.
• Besaran emisi karbon yang meningkat pada tahun 2022 mencapai 18,3 persen disebabkan oleh peralihan fungsi lahan, deforestasi, dan penggunaan energi fosil, utamanya batubara.
• Dampak serius lainnya dari emisi karbon, mulai dari kerusakan lingkungan hingga gangguan kesehatan manusia.
• Masyarakat dapat mengurangi emisi karbon dengan cara melakukan deforestasi, efisiensi energi, menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan, dan menggunakan transportasi umum ketika bepergian.

Hallo Sobat EBT Heroes, tahukah kamu bahwa sejak Revolusi Industri pertama, manusia pada saat itu sudah menghasilkan lebih dari 2.000 gigaton emisi karbon dioksida atau CO₂ di atmosfer, kemudian membentuk selubung seperti yang kita ketahui rumah kaca, yakni fenomena menahan panas keluar dari bumi dan menyebabkan pemanasan global.

Ada banyak kegiatan manusia sebagai pemicu lepasnya gas CO₂, misalnya pembakaran bahan bakar fosil. Besarnya karbon dioksida yang dihasilkan tersebut dapat dihitung melalui carbon footprint atau jejak karbon

Apabila tidak ada perubahan serius dalam mengatasi pemanasan global, maka intensitas gelombang panas akan meningkat hingga pada permukaan air laut, pencemaran udara, dan dampak berbahaya pada perubahan iklim lainnya.

Sebagai manusia yang juga menduduki bumi, sudah menjadi kewajiban bersama-sama menekan pemanasan global atau global warming dengan memahami dampak negatif emisi karbon dan cara menguranginya. Sobat EBT Heroes, di Indonesia jumlah karbon yang dihasilkan sudah meningkat sebesar 18,3 persen pada tahun 2022 menjadi 728,9 metrik ton. Kenaikan emisi dihasilkan dari peralihan fungsi lahan, deforestasi, dan penggunaan energi fosil, utamanya batubara.

Seperti yang diketahui Sobat EBT Heroes, bahwa pada tahun 2022 perusahaan kelapa sawit di Indonesia, yang merupakan produsen komoditas kelapa sawit terbesar di dunia, telah menebangi hutan dengan luas 30.000 hektar (kurang lebih 74.100 hektar). Lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya untuk dijadikan kebun kelapa sawit dan telah naik dari 22.000 hektar (54.400 hektar). Deforestasi itulah yang juga membahayakan alam, terlebih pada hutan yang merupakan sumber dari kehidupan di bumi ini telah dialihkan menjadi kelapa sawit hanya demi kepentingan ekonomi. Sehingga terjadinya pemanasan global tak dapat terelakkan lagi.

Pengertian

Banyak sekali pengertian emisi. Berdasarkan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia  (KBBI), kata emisi bisa diartikan “kandungan gas mesin yang dibuang ke udara”. Dalam hal ini, emisi karbon, atau lebih tepatnya pada karbon dioksida (CO₂), mengacu pada pelepasan gas karbon dioksida ke atmosfer Bumi.

Dampak Serius dari Emisi Karbon bagi Lingkungan dan Manusia

Berdasarkan laman National Geographic dan situs resmi PBB, antara lain :

1. Perubahan Iklim

Tentu saja ini merupakan bagian dari penyebab utamanya, perubahan iklim global. Akan ada peningkatan suhu rata-rata di seluruh dunia, yang berakibatkan cuaca menjadi lebih ekstrim, naiknya permukaan laut, dan kerusakan ekosistem bumi.

Penjelasan dari National Geographic, GRK bisa mengakibatkan peningkatan suhu bumi sebab gas tersebut mampu menyerap dan energi panas dari matahari terperangkapkan. Panas yang terperangkap inilah menyebabkan suhu Bumi meningkat.

2. Lingkungan Menjadi Rusak

Perubahan iklim yang diakibatkan emisi karbon juga dapat merusak ekosistem di wilayah lautan dan daratan, misalnya melelehnya es di kutub dan kebakaran hutan.

3. Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Saat kerusakan linghkungan atau habitat terjadi, baik di daratan maupun lautan karena meningkatnya suhu bumi, keberlangsungan hidup berbagai flora dan fauna (tumbuhan dan hewan) akan terancam punah. Sebagian spesies mungkin berpindah berpindah ke habitat yang baru, namun spesies lain bisa saja tidak mampu melakukannya, sehingga lambat laun akan punah.

4. Bencana Alam Sering Terjadi

Peningkatan frekuensi badai merupakan satu diantara dampak lain dari perubahan iklim. Ketika suhu meningkat, banyak penguapan air ke atas. Hal ini mengakibatkan curah hujan ekstrem dan banjir. Akibatnya menimbulkan badai yang bersifat lebih merusak.

5. Ketersediaan Air dan Makanan semakin menipis

Perubahan iklim mampu mempengaruhi siklus air, pasokan air bersih terancam dan keberlanjutan sektor pertanian, perhutanan dan perkebunan. Bahkan, sektor perikanan dan peternakan juga turut merasakan dampaknya, sehingga pasokan makanan menurun bagi manusia.

6. Kesehatan Manusia menjadi Terganggu

Perubahan lingkungan yang mempengaruhi pada ketersediaan pangan juga punya pengaruh terhadap kesehatan manusia. Lebih seriusnya lagi pada buruknya polusi udara hingga cuaca ekstrem, tentu memiliki pengaruh terhadap kekuatan imun tubuh setiap manusia. Selain itu, perubahan cuaca juga mendorong perkembangbiakan dan penyebaran bakteri, virus, bahkan meningkatnya populasi nyamuk yang membahayakan manusia.

Cara Mengurangi Emisi Karbon

Dari semua pihak pun, baik sobat EBT Heroes bahkan negara seharusnya mengurangi peningkatan gas karbon dioksida, diantaranya :

1. Mulai Tanam Pohon

Sobat EBT Heroes, seperti yang disinggung sebelumya, deforestasi merupakan satu diantara penyebab utama pelepasan gas karbon dioksida. Menanam pohon merupakan cara yang cukup tepat dan murah untuk meredam peningkatan karbon secara alami. Dari sini, makin tahu Indonesia tentang peran pentingnya pohon dalam kehidupan di bumi.

2. Efisiensi Energi di Rumah

Anda bisa memilih cara alternatif dengan listrik yang menggunakan energi bersih atau memasang panel surya sebagai sumber listrik. Selain itu, sobat EBT Heroes bisa pula memilih perlengkapan rumah yang lebih ramah lingkungan, seperti lampu LED.

3. Menggunakan Energi Bersih

Hingga saat ini, sebagian besar kegiatan sehari-hari manusia masih menggunakan bahan bakar fosil. Oleh itu, selain mengurangi konsumsi energi, transisi atau pergantian ke energi bersih juga bisa menekan emisi karbon.

4. Efisien dalam menggunakan transportasi

Walau tidak semua orang bisa meninggalkan kendaraan dengan bahan bakar fosil, coba sobat EBT Heroes mengurangi berkendara dengan kendaraan bermotor pribadi dan beralih ke transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki. Ini bisa menurunkan jumlah pelepasan gas karbon. Penggunaan pesawat terbang juga merupakan salah satu modal transportasi yang paling banyak menghasilkan pelepasan karbon di atmosfer bumi. Anda bisa menyusutkan jejak karbon dengan hanya memakai pesawat jarak jauh dan kelas ekonomi.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroesi #makintahuIndonesia

---

---

Editor: Savira Oktavia

Referensi

[1] Emisi Karbon: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya.

[2] Emisi Karbon: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Menguranginya.

[3] Palm oil deforestation makes comeback in Indonesia after decade-long slump.