Mobil Hybrid, Pilihan yang Lebih Baik dari Mobil Full Listrik?

Ilustrasi mobil dengan penggerak energi listrik. Sumber: Unsplash.com
  • Mobil listrik belakangan ini memang menjadi banyak dibincangkan di Indonesia
  • Dengan semakin banyak pilihan model dan harga yang menggiurkan dibanding mobil bensin konvennsional
  • Namun ada yang perlu diingat dan dipertimbangkan juga, yaitu mobil hybrid yang menawarkan solusi antara mobil bensin dan listrik

Tidak bisa dipungkiri, eksistensi mobil listrik di Indonesia cukup melejit beberapa tahun terakhir ini. Hal ini mungkin cukup banyak dipengaruhi oleh mobil listrik dari China atau Korea yang masuk ke Indonesia. Dengan menawarkan harga yang bersaing dengan mobil bensin dan iming-iming kehematan luar biasa, mobil listrik mereka sukses menarik perhatian pasar Indonesia.

Meski begitu, sebelum mobil-mobil listrik tersebut mencuri perhatian, mobil hybrid sudah lebih dulu eksis di Indonesia. Mobil hybrid yang paling terkenal bisa dibilang yaitu dari merk Toyota, yang memiliki cukup banyak pilihan model. Mobil hybrid ini juga menggunakan platform yang sama seperti mobil bensin Toyota yang beredar di Indonesia. Sebut saja misalnya Innova Zenix hybrid dan Yaris Cross hybrid, dua mobil tersebut juga ada versi bensinnya. Lantas bagaimana jika mobil hybrid dan listrik disandingkan, mana yang lebih baik?

Wuling Air EV, Penarik Perhatian Masyarakat

Sobat EBT Heroes terutama yang tinggal di daerah perkotaan mungkin tidak asing dengan Wuling Air EV. Mobil listrik berukuran mungil yang unik tersebut sudah mengaspal sejak Tahun 2022 dan dirakit langsung di pabrik yang berada di Cikarang, Indonesia. Artinya Wuling Air EV ini merupakan mobil CKD (Completely Knock Down) atau komponennya diimpor dari luar dan dirakit di dalam negeri.

Mobil listrik satu ini memang memiliki baterai yang terbilang kecil, karena ukuran mobilnya yang juga sangat kompak. Dengan baterai 26.7 kWh dan jarak tempuh 300 km untuk varian long range, mobil ini sangat cocok dikendarai di daerah perkotaan.

Wuling Air EV hanyalah satu dari sekian banyak mobil listrik yang saat ini beredar di Indonesia. Semakin banyak pula mobil-mobil listrik yang harganya terjangkau, terutama dari merk ternama China seperti Wuling, BYD, dan Cherry. Korea juga tak mau kalah dengan memasukkan beberapa lini mobil listriknya, paling banyak dari merk Hyundai dan KIA.

Ada satu mobil listrik dari Hyundai yang juga menarik perhatian masyarakat, yaitu Hyundai IONIQ 5. Dengan desain menarik yang menggabungkan antara futuristis dan retro, baterai berukuran cukup besar dan jarak tempuh yang bisa mencapai 500 km sukses mencuri perhatian masyarakat. Hingga Tahun 2024 saat ini, mobil listrik dari berbagai merk semakin banyak yang unjuk diri. Mereka bersaing dengan kapasitas baterai, jarak tempuh, fitur-fitur hiburan hingga keamanan, dan tentu saja harga yang bersaing.

Baca Juga:



Kelebihan Mobil Hybrid

Mobil hybrid juga ada yang bisa di-charge seperti mobil listrik. Sumber: Unsplash.com

Tidak seperti mobil yang sepenuhnya bertenaga listrik, mobil hybrid selain dari listrik juga masih memiliki tangki dan mesin bensin. Sehingga kasarannya mobil hybrid memiliki lebih banyak opsi bahan bakar, bisa melaju lebih jauh, dan tentu kehematannya juga terbilang cukup baik. Mobil hybrid biasanya memiliki kapasitas baterai yang lebih kecil dari mobil listrik, dan pengisiannya tidak dengan dicolok dengan charger. Mobil hybrid memiliki mekanisme pengisian baterai dengan mengandalkan regenerative brake. Merupakan keadaan di mana ketika mobil biasa ketika sedang melaju dan melepas pedal gas atau menginjak rem, akan ada energi yang terbuang dari perputaran roda. Namun di mobil hybrid tenaga yang terbuang tersebut dimanfaatkan untuk mengisi baterai listriknya.

Bukan itu saja, mobil hybrid juga ada yang memiliki mekanisme pengisian baterai dengan cara di-charge. Disebut juga Plug in Hybrid, dan seperti mobil listrik yang bisa di-charge namun tetap memiliki mesin bensin seperti halnya mobil hybrid. Dengan dua sistem penggerak, mobil hybrid menawarkan sensasi berkendara yang berbeda. Dalam kecepatan yang cenderung rendah mesin bensin biasanya mati dan hanya mengandalkan motor listrik, sehingga rasanya seperti mobil listrik. Perpindahan dari mesin bensin ke listrik dan sebaliknya juga tidak terlalu kentara dirasakan pengendara. Terutama mobil hybrid Toyota yang memiliki pengalaman dengan mobil hybrid kurang lebih 10 Tahun, tidak perlu diragukan lagi.

Untuk penggunaan dalam kota mobil hybrid juga dapat lebih banyak memanfaatkan energi dari motor/mesin listriknya. Jika membutuhkan akselerasi lebih, mobil hybrid akan otomatis beralih ke mesin bensin kalau daya dari baterainya tidak mencukupi. Digunakan untuk perjalanan jarak jauh juga mobil hybrid tidak perlu khawatir karena hanya perlu mengisi bensin seperti mobil pada umumnya saja. Berbeda dengan mobil listrik yang mungkin masih banyak masyarakat yang takut kehabisan listrik di tengah perjalanan. Meski begitu saat ini perjalanan darat sendiri biasanya orang akan memilih melewati tol Trans Jawa dan di sejumlah tempat istirahat sudah disediakan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) oleh PLN.

Baca Juga



Akhir Kata, Sesuaikan Dengan Kebutuhan

Mobil hybrid Toyota biasanya memiliki logo dengan aksen biru. Sumber: Pixabay.com

Mobil hybrid ataupun listrik, keduanya punya andil masing-masing untuk mengurangi emisi karbon dari kendaraan. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan jika melihat dari infrastruktur untuk elektrifikasi kendaraan.

Dalam artian untuk saat ini infrastruktur vital seperti SPKLU di Indonesia masih belum merata, terlebih di daerah-daerah yang bukan kota besar. Di jalan lintas seperti jalur pantai utara atau selatan pun belum cukup banyak tersedia SPKLU. Meski begitu nampaknya pemerintah masih terus menggenjot ketersediaan SPKLU di Indonesia. Tahun ini PLN sudah mengoperasikan kurang lebih 1.582 SPKLU yang tersebar di 1.131 lokasi di seluruh Indonesia.

Maka itu mana yang lebih baik antara mobil hybrid dan listrik, kembali lagi pada masyarakat yang menggunakan. Untuk masyarakat yang masih awam dengan mobil listrik, mobilitasnya tinggi, dan hanya memiliki 1 mobil utama untuk kebutuhan sehari-hari rasanya mobil hybrid lebih cocok. Tidak perlu memikirkan harus charge mobil setiap malam di rumah atau di tengah jalan dalam perjalanan jauh. Sedangkan untuk masyarakat yang mobilnya lebih dari satu, mobil listrik menjadi pilihan menarik sebagai mobil utama ataupun sampingan. Jadi sesuaikan saja dengan kebutuhannya ya, Sobat EBT Heroes!

#ZonaEBT #Sebarterbarukan #EBTHeroes

Editor: Savira Oktavia

Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

9 Comment