• Salah satu aspek penting dari smart city adalah pemanfaatan energi terbarukan.
• Untuk mewujudkan smart city berbasis energi terbarukan, diperlukan infrastruktur yang ideal untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan energi.
• Meskipun potensi pengembangan smart city berbasis energi terbarukan sangat besar, ada banyak tantangan yang harus dihadapi.

Halo Sobat EBT Heroes! 

Di tengah krisis energi dan semakin banyak polusi akibat emisi karbon yang dihadapi seluruh dunia, pernahkah Sobat EBT Heroes membayangkan tinggal di sebuah kota dengan konsep berkelanjutan? Rasanya akan menyenangkan ketika hidup di kota dimana tidak ada emisi karbon yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Gagasan tersebut ternyata sudah ada dari dulu dan dinamakan Smart city. Smart city memungkinkan pembangunan kota modern dengan perpaduan teknologi digital dan energi terbarukan. Terdapat enam acuan dalam pengembangan konsep Smart city di antaranya adalah environment, economy, branding, government, society, dan living. Dengan konsep tersebut, pengembangan smart city akan menciptakan kota dengan kualitas hidup tinggi. 

Menarik bukan? Pengembangan smart city yang ramah lingkungan erat kaitannya dengan penggunaan energi terbarukan yang terbukti tidak menghasilkan emisi. Lalu, kira-kira bagaimana wujud dari gagasan smart city berbasis energi terbarukan? Mari kita membayangkan sistem ideal dalam pengembangan smart city berbasis energi terbarukan dilihat dari segi infrastrukturnya. 

Pengenalan Smart City Berbasis Energi Terbarukan

Smart city adalah kota yang memanfaatkan teknologi untuk mengelola sumber daya secara efisien, meningkatkan pelayanan publik, serta menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi penduduknya. Salah satu aspek penting dari smart city adalah pemanfaatan energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, biomassa, dan energi panas bumi, untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menekan emisi karbon.

Kota pintar berbasis energi terbarukan tidak hanya bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga meningkatkan efisiensi energi melalui teknologi digital seperti Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI). Teknologi-teknologi ini memungkinkan pengelolaan energi yang lebih baik, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi.

Baca Juga

---

• Tantangan dan Peluang Pengembangan Energi Angin di Wilayah Timur Indonesia
• Penerapan Metode Carbon Capture and Storage untuk Mendukung Target Netralitas Karbon

---

Infrastruktur Ideal untuk Smart City Berbasis Energi Terbarukan

Untuk mewujudkan smart city berbasis energi terbarukan, diperlukan infrastruktur yang ideal untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan energi. Berikut beberapa komponen infrastruktur yang mendukung pengembangan smart city berbasis energi terbarukan:

1. Jaringan Listrik Pintar (Smart Grid)

Jaringan listrik pintar atau smart grid adalah sistem distribusi energi yang menggunakan teknologi digital untuk mengelola aliran listrik secara efisien. Smart grid memungkinkan integrasi energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin ke dalam sistem listrik kota. Sensor IoT yang terpasang di berbagai titik memungkinkan pemantauan real-time atas konsumsi dan produksi energi, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan energi dan mengurangi pemborosan.

Smart grid juga dilengkapi dengan teknologi penyimpanan energi seperti baterai skala besar yang dapat menyimpan energi terbarukan untuk digunakan ketika sumber energi tidak tersedia, seperti saat malam hari untuk tenaga surya atau saat angin tidak bertiup. Dengan begini, tidak akan khawatir tidak ada listrik karena semuanya telah diperhitungkan dengan detail.

2. Bangunan Berbasis Energi Terbarukan

Gedung-gedung di smart city harus dirancang dengan efisiensi energi yang tinggi. Bangunan dapat dilengkapi dengan panel surya di atap, sistem ventilasi yang otomatis mengatur suhu ruangan berdasarkan sensor IoT, serta pencahayaan yang beradaptasi dengan cahaya alami. Teknologi ini membantu mengurangi konsumsi energi dan memaksimalkan penggunaan sumber daya terbarukan. Selain itu, gedung-gedung ini juga harus terhubung ke smart grid agar dapat berbagi energi yang tidak terpakai dengan gedung lain atau menyimpan kelebihan energi ke baterai.

3. Sistem Transportasi Ramah Lingkungan

Infrastruktur transportasi juga menjadi kunci dalam smart city berbasis energi terbarukan. Kendaraan listrik (Electric Vehicle) telah menjadi trend di berbagai kalangan saat ini. Namun, kurangnya integrasi pengisian daya menjadi salah satu tantangan sulit. Untuk mengembangkan smart city, penggunaan kendaraan listrik yang terintegrasi dengan stasiun pengisian daya sangat diperlukan. Sumber pengisian daya bisa berasal dari tenaga surya atau angin yang dapat mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, transportasi umum yang menggunakan energi terbarukan, seperti bus listrik, dapat membantu mengurangi polusi udara dan meningkatkan efisiensi transportasi.

4. Pengelolaan Air dan Limbah Berbasis Energi Terbarukan

Smart city juga harus mengembangkan sistem pengelolaan air dan limbah yang efisien. Misalnya, pompa air bertenaga surya dapat digunakan untuk mengurangi konsumsi energi dalam pengolahan air bersih dan air limbah. Selain itu, pembangkit listrik biomassa yang menggunakan limbah organik dapat dikembangkan untuk menghasilkan energi bersih. Sambil menyelam minum air, pengembangan pembangkit listrik biomassa ini dapat sekaligus mengurangi volume sampah yang dibuang ke perkotaan. Kalau begini kota jadi bebas sampah dan bau!

5. Jaringan Internet Cepat dan Aman

Konektivitas internet yang cepat dan aman adalah komponen utama smart city. Dengan internet yang andal, berbagai perangkat IoT, sensor, dan sistem pengelolaan energi dapat bekerja secara optimal. Keamanan siber juga sangat penting. Dengan meningkatnya jumlah perangkat yang terhubung, risiko serangan siber meningkat. Sistem keamanan yang kuat harus diterapkan untuk melindungi data dan infrastruktur energi dari potensi ancaman.

Baca Juga

---

• 4 Mobil Listrik Terbaik di Bawah 500 Juta: Kualitas Tanpa Menguras Kantong!
• Listrik: Kebutuhan dan Potensi Peningkatan Emisi Gas Karbon

---

Tantangan Pengembangan Smart City Berbasis Energi Terbarukan

Konsep smart city berbasis energi terbarukan memang menguntungkan dari segi lingkungan. Masyarakat kota juga akan merasakan dampak yang sangat besar. Meskipun potensi pengembangan smart city berbasis energi terbarukan sangat besar, ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Beberapa tantangan utama dalam mewujudkan konsep kota ini di antaranya adalah biaya investasi yang tinggi, keamanan siber, dan kesenjangan antara teknologi dan infrastruktur. Tantangan lainnya adalah perihal penerimaan publik dan edukasi. Penduduk kota perlu diedukasi tentang manfaat penggunaan energi terbarukan dan teknologi pintar agar mereka lebih siap untuk beradaptasi dengan perubahan. 

Pengembangan smart city bukan hanya sebuah gagasan namun dapat diwujudkan. Dengan infrastruktur yang ideal, smart city dapat mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan secara efisien. Tentunya pengembangan konsep kota ini tidak bisa dilakukan secara instan. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan pengembangan smart city untuk menikmati kehidupan yang lebih baik. Semoga konsep ini segera terwujud secara menyeluruh di masa depan, ya!

#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan #makintahuIndonesia

Editor: Savira Oktavia

Referensi :

[1] Mengenal Lebih Dekat Konsep Smart City dalam Pembangunan Kota

[2] 6 Indikator Smart City untuk Mengukur Keberhasilan Kota Pintar

[3] Kenali Smart City, Definisi dan Pengertiannya