Gas Metana: Tak Kasat Mata Berbahaya atau Bermanfaat?

Sektor peternakan sebagai penyumbang gas metana terbesar. Sumber: Freepik.com
  • Gas metana dihasilkan dari aktivitas sehari – hari dan alam sekitar.
  • Meski dinilai berbahaya bagi kesehatan, akan tetapi gas metana bermanfaat bagi masyarakat.
  • Upaya mengurangi emisi metana, diantaranya menerapkan 3R dan memilah sampah.

Sobat EBT Heroes, tahukah kamu selain karbon dioksida atau CO2 ada gas yang menduduki peringkat kedua sebagai penyumbang perubahan iklim terbesar di dunia. Kira-kira Sobat EBT Heroes bisa menebak gas apakah itu?

Gas metana (CO4) adalah gas rumah kaca yang sangat kuat menyebabkan pemanasan iklim setelah karbon dioksida (CO2). Faktanya, gas metana menyumbang polutan yang tak kalah berbahaya.

Kupas Tuntas “Apa Itu Metana?”

Metana atau CO4 terbentuk karena aktivitas mikoorganisme yang melakukan proses metagonesis. 60% aktivitas manusia contohnya pada sektor pertanian, bahan bakar dan dekomposisi sampah TPA ternyata mengandung metana dan sisanya 40% berasal dari proses alami seperti lahan basah. Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau.

Emisi metana menyebabkan pemanasan global. Sumber: Freepik.com

Setiap harinya, metana telah dikontrol. Namun, banyaknya aktivitas manusia yang menghasilkan efek gas rumah kaca, sehingga mendorong terjadinya pemanasan global. Selain itu, gas ini menimbulkan rusaknya lapisan ozon. Metana bereaksi dengan radikal hidroksil dan batas hidupnya sekitar 10 tahun.

Melansir dari Global Atmosphere Watch, pada 2010 metana di Artktik diperkirakan 1850 nmol/mol, 2 kali lebih tinggi dibandingkan 400 ribu tahun sebelumnya. Konsentrasi metana di atmosfer berkisar 300 dan 400 nmol/mol selama periode glasial atau zaman es, dan 600 – 700 nmol/mol pada periode interglasial.

Konsentrasi gas tersebut di atmosfer meningkat lebih cepat dibandingkan tahun 1980. Gas metana akan menyebabkan kebakaran dan ledakan apabila tercampur di udara. Tahukah kamu gas metana berasal apa saja?.

3 Sumber Utama Gas Metana di Indonesia

1. Limbah Pertanian dan Peternakan

Sektor pertanian sebagai sumber emisi methana terbesar pada tahun 2023. Sumber: Databoks

Meskipun sering dijadikan sebagai sumber produksi pupuk kompos, akan tetapi pertanian dan peternak merupakan penghasil emisi metana terbesar yang bersumber dari feses maupun hasil fermentasi saluran pencernaan ternak yang sering kamu jumpai, seperti sapi, kambing, dan domba. Pada tahun 2023, sekitar 141.954 kiloton (kt) gas metana dihasilkan. Namun demikian, beberapa ilmuwan telah menemukan cara jitu untuk mengurangi gas metana yang berasal dari ternak.

2. Limbah Organik

Limbah organik yang sering dijumpai mengandung emisi tak kasat mata. Sumber : Freepik.com

Tumpukan limbah organik yang membusuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat menghasilkan gas metana. Berdasarkan hasil penelitian terhadap sejumlah TPA yang ada di Indonesia pada tahun 2023, produksi sampah organik mencapai sekitar 70.759 kiloton. Oleh karena itu, pentingnya menerapkan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) untuk mengurangi jumlah gas metana yang berasal dari sampah organik.

Baca juga



3. Lumpur Lapindo

Masih ingatkah kamu dengan tragedi semburan gas dan lumpur panas di Sidoarjo? Lumpur Sidoarjo atau yang lebih dikenal dengan “Lumpur Lapindo” merupakan penyumbang emisi methana. Adanya lumpur Lapindo yang terus-menerus mengeluarkan partikel air, minyak, gas, dan lumpur di sekitaran lokasi menyebabkan lebih dari 90 hektar desa terdampak oleh semburan lumpur panas tersebut. Salah satu gas yang dikeluarkan ialah gas metana dengan jumlah mencapai 100 ribu-5,4 juta per tahun.

Katanya berbahaya tetapi bisa juga bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari? Sobat EBT Heroes penasaran?

Intip Manfaat Gas Metana

Meskipun gas metana tergolong sebagai salah satu emisi yang berbahaya karena menyebabkan efek rumah kaca, tetapi dibalik hal itu, metana juga memiliki manfaat yang bisa kita jumpai.

1. Bahan bakar

Bahan bakar yang sering kamu gunakan mengandung gas metana. Sumber : Freepik.com

Tanpa disadari kendaraan yang kita pakai dalam sehari hari mengandung gas metana. Gas metana seringkali digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor, oven, pemanas air bahkan peluncur roket.

2. Untuk memasak

Siapa sangka, gas metana dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat. Mereka menggunakannya untuk memasak dengan cara menyalurkan melalui pipa – pipa di tiap rumah.

Selain itu, kompor portabel yang mengenakan metana klarat atau fire ice, api yang dihasilkan melalui perpaduan suhu rendah dan tekanan tinggi.

3. Pupuk

Selain menggunakan kandungan amonia dan urea yang berasal dari kotoran hewan maupun komposisi lainnya sebagai bahan produksi, 95% industri pupuk juga menggunakan gas metana.

Namun demikian, gas methana bersifat mudah terbakar, sehingga sangat rawan menimbulkan ledakan apabila terjadi kontak antara gas tersebut dan api. Oleh karena itu, perlu berhati-hati untuk menjaga keselamatan diri.

Berdasarkan Databoks, Tiongkok disebut sebagai penyumbang emisi metana terbesar di seluruh dunia pada 2022, yakni berkisar 55,7 juta ton, sedangkan Indonesia menduduki peringkat ke-6 dengan besaran emisi metana sebanyak 14,3 juta ton. Meskipun, negara kita tidak pada posisi pertama dan data emisi metana akan mengalami perubahan setiap tahunnya, akan tetapi perlu adanya kesadaran diri untuk mengurangi emisi metana.

Baca juga



Seiring berjalannya waktu, dibutuhkan inovasi teknologi baru yang dapat mendeteksi metana sekaligus mengukur emisi secara akurat, seperti program Leak Detection and Repair (LDAR) yang digunakan untuk mendeteksi dan memperbaiki kebocoraan gas dari peralatan industri.

Mengurangi emisi memerlukan pengawasan dari satelit maupun udara untuk mengoperasikan perangkat genggam. Pengurangan emisi metana tidak hanya mengandalkan negara-negara maju maupun kepemerintahan saja, Sobat EBT Heroes juga bisa mengurangi gas metana dengan cara memilah sampah organik berdasarkan sumber bahannya.

Lalu, mengurangi tempat pembuangan sampah terbuka (open dumps)  yang sering kita jumpai karena menimbulkan risiko kesehatan, warga sekitar, dan tentunya metana akan langsung ke atmosfer.

#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan

Editor: Savira Oktavia

Referensi

[1] Methana

[2] Bahaya Gas Metana Terhadap Kualitas Udara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *