KCJB Dijadwalkan Beroperasi Agustus 2023, Intip Spesifikasinya

Uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari Halim ke Tegal Luar. Source https://www.kompas.com
  • Kereta Cepat Jakarta-Bandung direncanakan akan beroperasi pada Agustus 2023
  • KCJB didesain untuk tahan beroperasi di iklim tropis seperti Indonesia
  • KCJB merupakan transportasi yang dapat menekan emisi CO2, dikarenakan bahan bakarnya yang berasal dari energi yang bersih

KCJB (Kereta Cepat Jakarta Bandung) rencananya akan beroperasi pada Agustus 2023. Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) pada April 2023 lalu dalam acara konferensi pers update kerja sama Indonesia-Tiongkok mengatakan bahwasanya kereta api cepat Jakarta-Bandung diharapkan bisa beroperasi pada 18 Agustus. 


Baca juga


Jalan Panjang Pembangunan KCJB

Presiden Jokowi meninjau prayek kereta Cepat Jakarta-Bandung di Station Tegal Luar Bandung. Source https:///bisnis.com

KCJB dibangun atas kerja sama Indonesia dan China yang sudah diwacanakan sejak masa kepemimpinan presiden SBY. Direktur Transportasi Kementerian Bappenas, Bambang Prihartono mengatakan bahwa proyek kereta cepat sudah direncanakan sejak 2008 dengan rute Jakarta-Surabaya. Proyek ini digagas oleh Bappenas dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Namun, meskipun sudah direncanakan sejak 2008, pada implementasinya proyek ini menghadapi berbagai kendala, terutama masalah pendanaan, sehingga rencana proyek ini tidak dilanjutkan. 

Tingginya biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya membuat Bappenas mengubah rute menjadi Jakarta-Bandung. Pada 2012 proyek ini kembali digulirkan dengan skema pembiayaan melalui kerjasama pemerintah-swasta (KPS), akan tetapi tidak ada pihak swasta yang berminat, sehingga proyek ini terhenti.

Proyek ini kemudian mulai diimplementasikan dibawah kepemimpinan presiden Joko Widodo. Pembangunan KCJB ini juga dapat terwujud karena adanya minat dari investor China dan Jepang. Akan tetapi pemerintah memilih bekerjasama dengan China dalam proyek ini. 

 Pada Maret 2015 Presiden Jokowi menyetujui proyek kereta cepat dalam sebuah rapat terbatas. Sebagai bentuk pengimplementasian proyek ini, pada Oktober 2015 PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) resmi didirikan di Indonesia.

PT KCIC ini merupakan perusahaan patungan antara BUMN Indonesia melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan perusahaan perkeretaapian Tiongkok melalui Beijing Yawan HSR Co.Ltd dengan skema B2B (Business to Business). 

PT KCIC ini merupakan pemilik proyek KCJB, proyek ini merupakan salah satu PSN (Proyek Strategi Nasional) yang tertuang dalam Perpres No.3/2016. 


Intip Spesifikasi KCJB

Kereta ini mempunyai lebar 3,36 meter, tinggi 4,05 meter dengan panjang kepala kereta 27,2 meter dan intermediate kereta 25 meter. Keunggulan utama dari kereta ini yaitu dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama yakni sekitar tiga puluh tahun sejak tahun produksi, disamping itu biaya perawatan kereta ini juga lebih rendah.

Satu rangkaian KCJB terdiri dari delapan gerbong dengan empat gerbong bermotor dan empat gerbong tanpa motor. Hal ini membuat kereta ini dapat menempuh hingga 420 km per jam dan kecepatan 350 meter per jam. 

Bahkan meskipun kereta ini memiliki kecepatan tinggi, akan tetapi kereta ini tidak memiliki bunyi yang bising, sehingga dapat membuat penumpang merasa nyaman.

KCJB ini memiliki cabin noise yang lebih rendah, hal ini tentu dapat meredam getaran dan suara di dalam kereta dengan lebih optimal. 

Kereta ini juga memiliki desain yang unik, yang menonjolkan konsep khas Indonesia. Desain eksteriornya terinspirasi dari komodo yang merupakan hewan endemik Indonesia. 

Bahkan interior KCJB juga dilengkapi dengan motif batik mega mendung khas cirebon, tentu desain ini merupakan perpaduan antara gaya tradisional dan modern. 

Secara keseluruhan KCJB dapat menampung sebanyak 601 penumpang dengan terbagi menjadi beberapa kelas. Dimana VIP class dapat menampung 18 penumpang, first class 28 penumpang dan second class 555 penumpang. 

Kereta ini didesain untuk tahan beroperasi di iklim tropis seperti Indonesia. Setiap rangkaian kereta dilengkapi dengan dua lighting Arrester untuk mencegah sambaran petir.

Tidak hanya mampu menaklukan iklim Indonesia, kereta ini juga mampu mengarungi kondisi geografis lintasan Jakarta-Bandung yang menanjak. 


Baca juga



KCJB Transportasi Ramah Emisi

Menhub Budi Karya memantau progrees pembangunan KCJB. Source https:///www.majalahbandara.com

Kereta Api Cepat Jakarta Bandung ini merupakan moda transportasi yang ramah lingkungan, hal ini dikarenakan operasional KCJB ini menggunakan sumber daya listrik. Hasil penelitian dari Department for Transport Britania Raya (DfT) menyebutkan bahwa kereta ini dapat menekan karbon per mil penumpang hingga 35% dibandingkan dengan kereta diesel.

Selain menekan karbon, KCJB juga dapat menekan emisi CO2, hal ini dikarenakan kereta ini menggunakan bahan bakar dari energi yang lebih bersih.

Dengan penggunaan energi listrik ini diharapkan KCJB dapat berkontribusi mengurangi emisi karbon di rute Jakarta-Bandung yang dilalui oleh kereta.

Menurut General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Rahadian Ratry, KCJB turut berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan menggunakan energi listrik dalam operasionalnya. Polusi yang dihasilkan kereta api dengan bahan listrik adalah nol jika dibandingkan dengan kereta diesel. Tenaga listrik KCJB akan disalurkan melalui jaringan listrik aliran atas atau Overhead Catenary System. 

Editor: Himatul Azqiya

Referensi

[1] Kapan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi?

[2] 6 Fakta soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Progres hingga Biayanya

[3] Ini Cerita Awal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

[4] Tentang KCIC

[5] Spesifikasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ukuran hingga Fasilitasnya

[6] Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tekan Karbon Hingga 35% per mil Penumpang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *