Pulau Sampah Samudera Pasifik, Sebuah Jejak Peradaban Manusia

Pencemaran Sampah di Lautan. Sumber: Unsplash.com

  • Kehidupan manusia meninggalkan jejak yang salah satunya adalah pulau sampah di tengah Samudera Pasifik.
  • Sampah tersebut terdiri dari berbagai macam jenis yang didominasi oleh plastik dan ukuran sampah mayoritas berupa potongan kecil hingga mikro.
  • Fenomena tersebut tentu berdampah terhadap satwa dan manusia itu sendiri, maka perlu ada tindakan dan aksi lebih lanjut.

Sobat EBT Heroes, tahukah kalian soal pulau sampah? Bukan gunung sampah seperti di Bantar Gebang atau tempat pembuangan sampah lainnya, ini kategorinya sudah ‘pulau’ karena saking besar areanya. Pulau sampah ini letaknya juga berada di tengah lautan Samudera Pasifik atau Samudera paling luas di muka bumi. Lebih tepatnya membentang di perairan dari Pantai Barat Amerika Utara hingga Jepang. Disebut juga sebagai Great Pacific Garbage Patch karena sampah laut bergerak mengikuti arus dan membentuk pusaran yang pada akhirnya terjebak di sana.

Ya, permasalahan sampah bukan saja merajalela di daratan, di laut pun demikian memprihatinkan. Mungkin kalian pernah melihat atau membaca berita soal hewan-hewan laut yang terjerat sampah plastik. Atau yang lebih parah di beberapa bangkai hewan seperti paus, ditemukan banyak sekali sampah di perutnya yang tidak sengaja mereka makan.

Sekilas Tentang Pulau Sampah Pasifik

Pulau sampah di Samudera Pasifik. Jika sekilas dibayangkan mungkin yang terlintas di pikiran kita yaitu tumpukan sampah di laut yang sangat besar dan terlihat jelas seperti pulau pada umumnya. Nyatanya ‘pulau’ hanya sebatas sebutan saja, karena mayoritas sampah yang terlihat hanya potongan-potongan kecil dari berbagai macam sampah. Plastik tentu menjadi yang dominan karena sangat sulit terurai secara alami. Tumpukan sampah tersebut terbentuk oleh arus laut yang membentuk pusaran dan disebut “gyre”. Pusat gyre itulah yang menjadi awal dari pembentukan tumpukan sampah yang semakin lama semakin membesar.

Mengapa hanya sampah kecil yang terlihat di permukaan air? Karena sampah-sampah lain yang lebih besar dan berat memang benar-benar tenggelam dan menumpuk di dasar laut. Sampah kecil yang mengambang dan terlihat di permukaan bahkan bisa mencapai ukuran mikroplastik dan tidak bisa selalu dilihat dengan mata telanjang. Selain itu lokasi tumpukan sampah juga sangat jauh dari peradaban manusia. Sehingga sedikit sulit untuk mempelajarinya lebih lanjut terkait segala dampak yang dapat ditimbulkan.

Bukan tidak mungkin jika kita berlayar dan melewati area yang disebut Great Pacific Garbage Patch dan tidak menemukan sampah yang menumpuk. Karena memang sebenarnya sampah-sampah di sana sangat menyebar dalam area yang luas. Mulai dari permukaan, tengah, hingga dasar laut, tergantung dari berat sampah itu sendiri. Luas area dari pulau sampah pasifik juga tidak bisa ditentukan dengan akurat, karena sampah yang terus bergerak mengikuti arus dan angin.

Baca Juga:



Dampak Terhadap Satwa dan Manusia yang Ditimbulkan

Sampah di Laut yang Dapat Mempengaruhi Ekosistem. Sumber: Pixabay.com

Dampak terhadap satwa:

  • Sampah jaring atau semacamnya yang sejenis, ini sangat berbahaya untuk satwa laut. Sampah semacam ini dapat menjerat hewan laut dan tidak bisa dilepaskan kecuali mereka bertemu dengan manusia yang berbaik hati menolongnya. Jika tidak, tidak sedikit hewan yang mati karena terjerat sampah seperti jaring ikan.
  • Hewan laut juga bisa secara tidak sengaja menelan berbagai jenis sampah yang dianggapnya seperti makanan. Misalnya sampah kresek yang terlihat seperti ubur-ubur, bisa dimakan oleh beberapa satwa. Atau paus yang memakan plankton dengan membuka mulut lebar-lebar, sangat mungkin sampah yang ada di sekitarnya ikut masuk.
  • Sampah-sampah tersebut juga berpotensi memindahkan sejumlah spesies yang bersifat infasif. Sebagai contoh misalnya teritip atau kepiting yang menempel pada sampah dan terbawa arus ke sisi lain dari lautan. Kemudian mereka bisa saja menetap di sana dan bahkan mengalahkan hewan asli yang tentu mengganggu keseimbangan ekosistem.

Dampak terhadap manusia:

  • Mikroplastik, dengan ukurannya yang kecil maka sangat mudah termakan oleh hewan laut. Hewan yang sudah terkontaminasi tersebut kemudian diambil manusia untuk dikonsumsi, sehingga manusia secara tidak langsung memakan mikroplastik tersebut.
  • Sampah di lautan yang tidak terlihat dari permukaan juga bisa merugikan perahu atau bahkan kapal yang berlayar. Kapal bisa saja mengalami kerusakan jika menabrak sampah atau sampah seperti jaring dan semacamnya juga bisa tersangkut di baling-baling.

Baca Juga:



Upaya-Upaya yang Dilakukan Terhadap Pulau Sampah

Gambaran Sampah yang Hanyut Terbawa Arus Hingga Pantai. Sumber: Pixabay.com

Sampah-sampah yang berukuran cukup besar untuk diangkut bisa saja sedikit-sedikit diangkut dari laut. Yang menjadi masalah adalah sampah yang berukuran kecil, bahkan yang ukurannya sudah mikroplastik itu sangat menyusahkan.

Organisasi Plastic Pollution Coallition dan Plastic Oceans Foundation melakukan kampanye melalui sosial media dan aksi langsung untuk transisi penggunaan plastik biasa ke bahan yang degradable. Organisasi The Ocean Cleanup juga telah melakukan uji coba pembersihan menggunakan teknologi bernama system 002. Dengan itu mereka berhasil mengumpulkan 101,353 kg plastik sejak peluncurannya di Tahun 2021.

Dalam Program Sampah Laut oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), mereka lebih fokus pada pencegahan. Untuk menyelesaikan masalah sampah laut ini memang yang pertama harus dilakukan adalah mencegah sampah dari darat masuk ke laut. Meskipun tentu sangat sulit karena sumber sampah yang berpotensi masuk ke laut pasti sangat banyak dan tidak semua bisa terpantau. Jadi, dibutuhkan reaksi berantai dari aksi yang bisa dilakukan oleh kita masing-masing untuk menumpas permasalahan sampah laut ini ya, Sobat EBT Heroes!

#ZonaEBT #SebarTerbarukan #EBTHeroes #SampahLaut #PulauSampah

Editor: Savira Oktavia

Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 Comment

  1. Hey,

    I was researching about adult toys this afternoon and stumbled upon your blog – a great collection of high-quality articles.

    I am reaching out to you because I’d love to contribute a guest post to your blog.

    I promise to fill the piece with solid points and actionable tips. I contribute regularly to blogs .

    Here are some topics:
    [Why do people like to use sex toys?]
    [How do I introduce my wife to sex toys?]
    [Sex Bloggers name their favorite Sex Toys]

    Let me know and I’ll be sending you the draft as soon as possible.

    I look forward to hearing from you soon.
    Adutoys Team