- Inggris bersiap untuk mewujudkan terobosan yang sangat signifikan dengan memancarkan tenaga surya dari luar angkasa dan berpikir itu akan terjadi pada tahun 2035.
- Dijelaskan pada konferensi “Toward a Space Enabled Net-Zero Earth” yang diadakan di London, ketua inisiatif Martin Soltau mengatakan pada tanggal 27 April bahwa semua teknologi yang diperlukan untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya berbasis ruang sudah ada.
- Dengan keputusannya tersebut, proyek pembangunan PLTS berbasis ruang angkasa akan dimulai pada tahun 2023.
Ribuan gebrakan ide diciptakan seluruh negara di dunia untuk mendorong penggunaan nol emisi karbon pada tahun 2050. Seperti yang dilakukan Inggris, mereka bersiap untuk mewujudkan terobosan yang sangat signifikan dengan memancarkan tenaga surya dari luar angkasa dan berpikir itu akan terjadi pada tahun 2035.
Komitmen Inggris, Bantu Kurangi GRK Pada Tahun 2050
Ambisi ini membuat percaya bahwa memancarkan listrik dari luar angkasa menggunakan matahari dapat membantu negaranya memenuhi target nol emisi gas rumah kaca pada tahun 2050 dengan lebih hemat biaya daripada banyak teknologi yang kebanyakan beredar.
Persyaratan untuk menghentikan emisi karbon sepenuhnya pada pertengahan abad ini merupakan bagian dari upaya global untuk menghentikan perubahan iklim yang dipaparkan pada KTT COP 26 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung di Glasgow pada November 2021 lalu.
Baca Juga
- Wow! Panel Surya Digunakan sebagai Sumber Energi oleh Perusahaan Farmasi
- Panel Surya, Tertarik Intip Biaya dan Untungnya
Dijelaskan pada konferensi “Toward a Space Enabled Net-Zero Earth” yang diadakan di London, ketua inisiatif Martin Soltau mengatakan pada tanggal 27 April bahwa semua teknologi yang diperlukan untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya berbasis ruang sudah ada, tetapi kendalanya adalah ruang lingkup dan ukuran proyek sejenisnya.
Pengembangan dan penelitian ide ini memiliki rencana dasar pada studi teknik ekstensif yang dilakukan oleh konsultan Frazer-Nash dan ditugaskan oleh pemerintah Inggris tahun lalu.
Pasalnya, Lebih dari 50 organisasi teknologi Inggris, termasuk kelas berat seperti produsen kedirgantaraan Airbus, Universitas Cambridge dan pembuat satelit SSTL telah bergabung dengan Space Energy Initiative Inggris yang diluncurkan tahun lalu dalam upaya untuk mengeksplorasi alternatif lain untuk mengembangkan misi ini.
“Sejatinya tantangannya utamanya adalah ruang lingkup dan ukuran proyek semacam itu,” kata Martin seperti dikutip dari Space.
Lebih lanjut, dalam keterangannya Martin mengatakan inisisiatif ini telah menetapkan rencana pengembangan selama 12 tahun, nantinya melibatkan robot untuk perakitan di orbit hingga memancarkan daya listrik dengan kapasitas gigawat dari luar angkasa pada tahun 2035.
Dimulai Pada Tahun 2023 Mendatang
Dengan keputusannya tersebut, proyek pembangunan PLTS berbasis ruang angkasa akan dimulai pada tahun 2023. PLTS CASSIOPeiA itu akan dikirim ke orbit dengan 300 unit roket besutan SpaceX Starship dan akan mengorbit dengan ketinggian 36 ribu kilometer di atas Bumi.
“Fungsi utama dari satelit adalah mengumpulkan energi matahari yang besar melalui cermin ringan dan optik berkonsentrasi ke sel fotovoltaik, seperti yang kita lakukan di Bumi,” ujar Soltau.
Baca Juga
- Keren! Ini Dia Lima Negara dengan Pemanfaatan Panel Surya Terbesar di Dunia
- Luar Biasa, Jerman Bikin Panel Surya terapung di Danau Silbersee
“Mereka menghasilkan listrik arus searah, yang kemudian diubah menjadi gelombang mikro melalui penguat daya frekuensi radio solid state dan ditransmisikan dalam pancaran gelombang mikro yang koheren ke Bumi,” sambungnya.
Namun, PLTS CASSIOPeiA dinilai akan menghasilkan lebih banyak listrik daripada pembangkit listrik tenaga surya terestrial dengan ukuran yang sama. Dibandingkan dengan panel surya yang ditempatkan di Bumi tepatnya di Inggris, panel surya identik di luar angkasa akan memanen energi 13 kali lebih banyak.
Daripada itu, Pembangkit Listrik Tenaga Surya berbasis ruang angkasa tidak akan mengalami masalah intermiten yang mengganggu sebagian besar pembangkit listrik terbarukan di Bumi.
Hal ini disebabkan mtahari tidak selalu bersinar di planet bumi dan angin tidak bertiup secara konsisten. Itu berarti generator listrik alternatif atau penyimpanan baterai harus tersedia untuk mencegah pemadaman listrik dalam cuaca yang tidak menguntungkan.
Editor: Riana Nurhasanah
Referensi:
[1] “Seperti Tiongkok, Inggris Juga Akan Bangun PLTS di Luar Angkasa pada 2035”
[2] “Inggris akan Bangun PLTS di Luar Angkasa”
[3] “A solar power plant in space? The UK wants to build one by 2035.”
1 Comment
Tu capacidad para plantear preguntas que desafían el pensamiento convencional es lo que hace que tus aportaciones sean tan valiosas, ya que nos impulsan a considerar nuevas posibilidades y enfoques.