DUBAI: CIPTAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA TERBESAR DI DUNIA

Ilustrasi Wakil Presiden Dubai Meresmikan Tahap Kelima The Mohammed bin Rashid Al Maktoum Solar Park. Sumber: id.dsnsolar.com
  • The Mohammed bin Rashid Al Maktoum Solar Park merupakan PLTS yang dikembangkan dan dikelola oleh Dubai Electricity & Water Authority (DEWA).
  • Diciptakannya PLTS tersebut sebagai salah satu inisiatif utama Dubai untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam Dubai Clean Energy (DCES) 2050.
  • Pembangkit listrik Mohammed bin Rashid Al Maktoum memiliki kapasitas sebesar 5.000 MW (Mega Watt).

Pemerintah Dubai telah menetapkan beberapa strategi seperti Dubai Plan 2021 dan Dubai Carbon Abatement Strategy, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon sebesar 16% pada tahun 2021.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya Mohammed bin Rashid Al Maktoum yang dikembangkan dan dikelola oleh Dubai Electricity & Water Authority (DEWA).

Diciptakannya PLTS tersebut sebagai salah satu inisiatif utama Dubai untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam Dubai Clean Energy (DCES) 2050 yaitu menghasilkan 75% energi bersih. kebutuhan energi kota dari sumber-sumber bersih pada tahun 2050.

The Mohammed bin Rashid Al Maktoum Solar Park

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Mohammed bin Rashid Al Maktoum. Sumber: c40.org

The Mohammed bin Rashid Al Maktoum Solar Park merupakan salah satu lokasi terbesar di dunia dengan kapasitas yang direncanakan sebesar 5.000 MW pada tahun 2030. Taman surya tersebut terletak di Seih Al Dahal, Dubai.

Pembangkit listrik ini akan mengurangi lebih dari 6,5 juta ton emisi karbon dioksida setiap tahun mulai dari tahun 2030. Taman surya ini menggunakan serangkaian teknologi fotovoltaik (PV) dan tenaga surya terkonsentrasi (CSP).

Selain itu, kawasan ini juga mencakup pusat inovasi dan merupakan rumah bagi salah satu pusat penelitian & pengembangan terbesar di kawasan ini yang mencakup fasilitas pengujian PV tenaga surya dan CSP serta pabrik desalinasi air bertenaga surya.

Pengoperasian pembangkit listrik tersebut dimulai pada tahun 2013 dengan peluncuran proyek tahap pertama yang berkapasitas 13MW. Taman surya tahap kedua berhasil diresmikan pada bulan April 2017 dengan menambah total kapasitas menjadi 200 MW.

Sehubungan dengan perluasan untuk masa depan, tahap ketiga akan dilaksanakan secara bertahap (menambah kapasitas 200MW dilaksanakan pada tahun 2018 dan selanjutnya 300MW untuk tahap ketiga).

Terakhir, tahap keempat – 950MW – telah menerima tawaran Levelised Cost of Electricity (LCOE) internasional yang terendah sebesar USD 7,3 sen per kilowatt hour (kWh) untuk pembangkit listrik CSP, dan menambahkan panel surya PV sebesar 250MW dengan biaya hanya 2,4 USD sen per kilowatt jam, terendah di dunia.

Pabrik consentrad solar power (CSP) akan memiliki menara tenaga surya setinggi 260 meter, yang merupakan menara tertinggi di dunia.

Baca Juga :



Tahap Kelima Dubai Untuk Menghidupkan 270.000 Rumah

Fase lima The Mohammed bin Rashid Al Maktoum Solar Park merupakan kemitraan antara Dubai Electricity & Water Authority (DEWA), yang mengendalikan 60 persen saham dan sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Acwa Power dan Gulf Investment Corporation yang memiliki 40 persen sisanya, melalui Energi Shuaa 3.

Total kapasitas proyek energi surya yang ditugaskan di taman surya telah mencapai 2.427MW dari panel surya fotovoltaik dan tenaga surya terkonsentrasi.

Dubai telah meresmikan fase kelima Taman Tenaga Surya Mohammed bin Rashid Al Maktoum sebagai taman tenaga surya satu tempat terbesar di dunia dengan kapasitas yang direncanakan sebesar 5,000 megawatt pada tahun 2030, sebagai bagian dari dorongan energi terbarukannya.

Kapasitas sebesar 900 megawatt akan memberikan energi bersih ke sekitar 270,000 rumah dan mengurangi emisi karbon sebesar 1,18 juta ton per tahun.

Sheikh Mohammed bin Rashid, Wakil Presiden dan Penguasa Dubai, meresmikan fase terbaru dari proyek tersebut. Emirat telah menetapkan target untuk menghasilkan 25 persen dari kebutuhan energinya dari sumber terbarukan pada tahun 2030 dan 100 persen pada tahun 2050.

Dengan total investasi sebesar Dh50 miliar dan berdasarkan model Independent Power Producer (IPP), taman tenaga surya ini diharapkan dapat mengurangi 6,5 juta ton emisi karbon setiap tahun ketika selesai sepenuhnya pada tahun 2030.

Baca Juga :



Dubai Dijadikan Contoh Bagi Indonesia dalam Mengembangkan PLTS

Ilustrasi Salah Satu PLTS di Indonesia. Sumber: unsplash.com

Indonesia dapat mencontoh Dubai dalam mengembangkan energi terbarukan dalam membangun PLTS. Pengembangan PLTS di Dubai memang diberi beberapa insentif. Harga listrik dari PLTS di UEA jauh lebih murah karena pemerintahnya memberikan insentif yang membuat investasi jauh lebih efisien. Insentif yang diberikan pemerintah UEA berupa bunga bank yang rendah, lahan yang sudah dibebaskan, dan pembebasan pengenaan pajak.

Sementara itu, target PLTS fotovoltaik terpasang 6.400 MW pada 2025 di Indonesia. Namun, sampai saat ini pemanfaatan PLTS secara nasional masih terbilang sedikit. Salah satu yang membuat perusahaan keberatan, masih menyangkut soal tarif jual listrik kepada perusahaan listrik pelat merah itu.

Tarif jual listrik PLTS dipatok 85% dari harga biaya pokok produksi (BPP) PLN. Hal ini tercantum dalam Permen ESDM no. 50/2017. Pemerintah Indonesia dapat meniru Dubai untuk memberikan insentif agar PLTS mulai banyak dikembangkan dan digunakan.

Bagaimana Sobat Heroes, Dengan makin tahu Indonesia, PLTS sangat berpotensi dikembangkan di Indonesia, selain itu, ternyata sudah didukung Pemerintah.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Nur Wasilatus Sholeha

Referensi :

[1] Dubai Membuka Fase Kelima Taman Tenaga Surya Satu Situs Terbesar Di Dunia Untuk Menghidupkan 270,000 Rumah

[2] Dubai’s ‘Mohammed Bin Rashid Al Maktoum’ 5,000MW Solar Park Aims to Save 6.5 Million tCO2e Annually

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *