- Agrovoltaic adalah sistem yang dimana untuk menghasilkan energi listrik melalui penggabungan antara lahan pertanian juga dengan solar panel.
- Ada tiga macam sistem penerapan dalam agrovoltaic itu sendiri, yaitu Ground Mounted, Elevated, dan Solar Greenhouse.
- Berdampak positif bagi dalam pertanian dan terutama dalam efisiensi energi itu sendiri.
Tahukah Sobat EBT Heroes bahwa lahan pertanian juga bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi energi? Konsep ini dikenal sebagai agrovoltaic, yaitu sistem yang menggabungkan panel surya dengan lahan pertanian. Sistem ini tidak hanya membantu dalam sektor pertanian, tetapi juga meningkatkan efisiensi energi.
Agrovoltaic sangat cocok diterapkan di Indonesia, mengingat negara ini merupakan negara agraris dengan luasnya lahan pertanian. Lalu, bagaimana agrovoltaic dapat membantu sektor pertanian sekaligus meningkatkan efisiensi energi melalui pemanfaatan panel surya? Simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut!
Apa Itu Agrovoltaic?

Mungkin kalian baru pertama kali mendengar istilah agrovoltaic. Mari kita pahami terlebih dahulu apa arti dari agrovoltaic itu sendiri.
Dikutip dari Kompasiana.com, agrovoltaic atau agricvoltaic adalah suatu sistem yang menggabungkan lahan pertanian dengan panel surya untuk menghasilkan energi listrik.
Singkatnya, agrovoltaic adalah sistem yang memanfaatkan kombinasi lahan pertanian dan panel surya untuk menghasilkan energi listrik. Tak hanya menjadi inovasi yang unik, konsep ini juga menarik karena agrovoltaic sebenarnya telah ada sejak lama. Dikutip dari sumber yang sama, sistem ini merupakan terobosan dalam sektor pertanian yang diperkenalkan pada tahun 1980-an.
Baca Juga
- Microgrid: Efisiensi dan Integrasi Energi untuk Daerah Terpencil
- Pasir Tofu: Inovasi Limbah untuk Masa Depan Lebih Hijau
Cara Kerja Agrovoltaic
Setelah memahami apa itu agrovoltaic, kini saatnya kita melihat bagaimana mekanisme kerja sistem ini.
Dikutip dari IDN Times, penerapan agrovoltaic didasarkan pada beberapa faktor utama, salah satunya adalah jenis tanaman yang ditanam. Setiap tanaman memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari yang membutuhkan sinar matahari dengan intensitas tinggi hingga yang lebih cocok dengan cahaya rendah.
Terdapat tiga sistem utama dalam penerapan agrovoltaic, yaitu Ground Mounted, Elevated, dan Solar Greenhouse:
- Ground Mounted – Digunakan untuk skala besar dengan posisi miring, sehingga dapat melindungi tanaman dari sinar matahari berlebih.
- Elevated – Panel surya dipasang dengan posisi lebih renggang dan memiliki jarak yang cukup jauh dari tanaman. Sistem ini cocok untuk tanaman berukuran besar.
- Solar Greenhouse – Sistem ini menggabungkan panel surya dengan rumah kaca (greenhouse), memungkinkan pemanfaatan energi matahari secara optimal untuk pertumbuhan tanaman.
Baca Juga
- Potensi Biodiesel Bagi Perkembangan Ekonomi Indonesia
- Zero Waste dan Kreativitas Bisnis Berkelanjutan di Industri Tekstil
Dampak dari Agrovoltaic Terhadap Efisiensi Energi dan Pertanian
Tentunya, setelah kita melihat bagaimana cara kerja agrovoltaic, kita secara langsung melihat bagaimana hal ini bisa berdampak positif bagi dalam pertanian dan terutama dalam efisiensi energi itu sendiri. Lalu, seperti apa dampak positif bagi pertanian juga efisiensi energi yang dimaksud disini?
Dikutip dari IDN Times , manfaat bagi pertanian itu sendiri adalah dengan adanya agrivoltaic mampu mengurangi evaporasi yang diakibatkan oleh panas matahari berlebih dimana dengan adanya hal ini bisa menurunkan tingkat kematian karena kekeringan. Hadirnya sistem agrivoltaic juga memiliki potensi mengurangi kebutuhan air. Melalui panel surya yang ada, hal ini mampu menurunkan pengeluaran untuk listrik, bahkan mungkin juga jadi sumber listrik utama.
Masa Depan Agrovoltaic di Indonesia
Melalui pembahasan sebelumnya, bisa dilihat bagaimana kalau kita mampu menerapkan secara berkesinambungan terkhususnya di Indonesia. Hal ini memajukan pertanian juga, terutama mampu membantu dalam menghemat energi, terlebih di Indonesia adalah negara agraris, dengan banyaknya lahan pertanian.
Seperti yang dikutip oleh ipb.ac.id, Menurut Dr Irfan Syauqi Beik, Smart agriculture dengan penerapan agrivoltaic, merupakan panel surya yang mampu memberi daya hingga 5000 watt per hari. Lalu, pada pernyataan berikutnya oleh Sung Yoon, CEO Envelops Co, agrivoltaic, kelebihan dari sistem ini selain merupakan pembangkit energi bersih, hal ini juga meningkatkan pendapatan petani mencapai 50 persen, tergantung jenis tanamannya sendiri, juga memberikan lingkungan yang adaptif.
Melihat dari manfaat, fakta serta terutama potensi yang dimiliki oleh Indonesia itu sendiri, dimana ada banyaknya lahan pertanian, hal ini bisa menjadikannya solusi masa depan efisiensi energi di Indonesia.
#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan
Editor : Alfidah Dara Mukti