PLTN ThorCon di Bangka Belitung: Langkah Menuju Clean Energy

Kerja sama antara BRIN RI dengan PT Thorcon Power Indonesia mengenai riset, pengembangan, dan inovasi teknologi molten salt reactor (MSR.). Sumber: thorconpower.id
  • Tahun 2023 lalu, PT ThorCon Power Indonesia menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (BRIN RI) dalam mengembangkan PLTN Indonesia pertama. 
  • Pembangunan PLTN di Indonesia yang diajukan oleh PT ThorCon akan menggunakan teknologi Thorcon Molten Salt Reactor (Thorcon MSR), yakni jenis reaktor maju (advanced reactor) atau reaktor yang termasuk ke dalam generasi ke-4. 
  • Chief Operating Officer ThorCon Power Indonesia, Bob Effendi menjelaskan bahwa kepulauan bangka belitung telah memberikan dukungan penuh atas rencana pembangunan PLTN Thorcon MSR. Lebih detailnya, PLTN direncanakan dibangun di Pulau Gelasa.  

Halo, sobat EBT Heroes! Nuklir saat ini telah menjadi pilihan alternatif bagi clean energy. Hal ini dikarenakan jumlah emisi karbon yang dihasilkan nuklir jauh lebih sedikit dibandingkan dengan sumber energi lainnya. Oleh karena itu, banyak negara-negara yang sudah memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi mereka dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). 

Indonesia sendiri juga memutuskan untuk tidak ketinggalan dalam tren pengembangan energi nuklir. Tahun 2023 lalu, PT ThorCon Power Indonesia menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (BRIN RI) dalam mengembangkan PLTN Indonesia pertama. 

“Sehubungan dengan semakin mendesak dan dibutuhkannya solusi energi untuk pemenuhan komitmen global menuju net-zero emission, energi nuklir merupakan solusi dari pemenuhan komitmen tersebut. Kami berharap melalui kerja sama ini, pengembangan teknologi nuklir di Indonesia dapat terus berkembang, khususnya dengan teknologi yang aman, murah, dan berkelanjutan,” ujar CEO PT ThorCon Indonesia, David C. Devanney. 

PT ThorCon Power Indonesia menargetkan uji coba penerapan pembangkit tenaga nuklir tersebut pada 2029 dengan mengantongi izin operasi dari BAPETEN. Kemudian pada tahun 2030, PLTN ditargetkan sudah dapat menghasilkan listrik yang kemudian disalurkan ke PLN. Diketahui bahwa jumlah investasi yang dikeluarkan Thorcon Power mencapai Rp 17 triliun. 

PLTN Manfaatkan Molten Salt Reactor (MSR)

Dilansir melalui thorconpower.id, BRIN RI melalui Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi menandatangani nota kesepahaman dengan Thorcon Power Indonesia mengenai riset, pengembangan, dan inovasi pembangunan PLTN yang menggunakan teknologi Molten Salt Reactor (MSR). 

Pembangunan PLTN di Indonesia yang diajukan oleh PT ThorCon akan menggunakan teknologi ThorCon Molten Salt Reactor (Thorcon MSR). MSR merupakan jenis reaktor maju (advanced reactor) atau reaktor yang termasuk ke dalam generasi ke-4. MSR memanfaatkan garam cair sebagai bahan bakar dan juga pendingin reaktor. Jenis garam yang digunakan pada umumnya merupakan garam fluoride. Pembangkit tenaga nuklir dengan teknologi MSR dapat beroperasi pada temperatur tinggi, serta memiliki tekanan yang hampir menyamai tekanan atmosfir. 

Ilustrasi cara kerja molten salt reactor. Sumber: wikipedia.org

David selaku CEO PT ThorCon Indonesia mengatakan bahwa ThorCon MSR memiliki keunggulan dalam sisi keamanannya. MSR ini memiliki tekanan operasi yang lebih rendah. Oleh karena itu, apabila seandainya pembangkit listrik tenaga nuklir ThorCon mengalami kecelakaan, maka radionuklidanya tidak akan dengan cepat terlepas karena tekanannya yang hampir sama dengan tekanan atmosfir. 

Baca juga:



PLTN akan Berpusat di Bangka Belitung

Thorcon Power akan menjadikan Bangka Belitung sebagai lokasi proyek. Lebih detailnya, pembangkit listrik tersebut direncanakan dibangun di Pulau Gelasa.  Sebelumnya, Thorcon Power telah melakukan studi ESDM di tiga lokasi, yakni Kalimantan Barat, Bangka Belitung, dan Riau. Dari ketiga wilayah tersebut, pemerintah daerah yang memberikan respon positif adalah Bangka Belitung. Chief Operating Officer Thorcon Power Indonesia, Bob Effendi, menjelaskan bahwa kepulauan Bangka Belitung telah memberikan dukungan penuh atas rencana pembangunan tersebut. Gubernur Erzaldi menganggap bahwa pembangunan PLTN di Bangka Belitung akan memberikan dampak yang positif.

Ilustrasi reaktor nuklir. Sumber: iloveimg.com

Kenyataannya, pembangunan PLTN di Bangka Belitung memang akan memiliki dampak yang baik. Dilansir melalui interview antara Bob dengan Pimpinan Redaksi Bangka Pos, Ade Mayasanto, diketahui bahwa pembangunan pembangkit tenaga nuklir di Bangka Belitung berpotensi membuka semakin banyak lapangan pekerjaan. Bob menuturkan bahwa Thorcon Power merencanakan terdapat tiga lokasi yang akan digunakan dalam pembangunan proyek. Lokasi tersebut yakni Pulau Gelasa sebagai tempat penempatan PLTN pusat, lokasi untuk membangun pabrik bahan bakar, serta lokasi sebagai logistic center. 

Pulau Gelasa sebagai pusat tenaga nuklir diperkirakan akan membutuhkan 500 karyawan dengan security clearance dan skill yang memadai. Sedangkan pabrik bahan bakar dan logistic center akan membutuhkan kurang lebih 200-300 pekerja. ThorCon Power merencanakan dibangunnya pabrik PLTN apabila berhasil mengimplementasikan total 8 unit 3 perusahaan tersebut. Total karyawan yang dibutuhkan dalam pabrik diperkirakan mencapai 10.000 orang. 

Dengan begitu, terdapat kurang lebih 50.000 orang yang akan bergantung pada proyek pembangkit listrik tenaga nuklir ThorCon Power

Baca juga:



Respon Masyarakat Bangka Belitung

Pembangunan PLTN di Kepulauan Bangka Belitung tentunya memerlukan respon positif dari masyarakat setempat. Stereotip negatif mengenai energi nuklir banyak tertanam pada orang awam. Terlebih lagi dengan adanya beberapa insiden kecelakaan nuklir yang sempat menggegerkan, seperti insiden Chernobyl.  

Begitu pula, Pejabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu, memutuskan untuk melancarkan program Gubernur Langsung Eksekusi Kerja Bersama Membangun Bangka Belitung (Gule Kabung). Gule Kabung adalah bentuk sosialisasi wacana pembangunan PLTN di daerah tersebut. 

Pasaribu mengatakan bahwa dalam kegiatan Gule Kabung, pihak dari Thorcon Power Indonesia dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai proyek tenaga nuklir yang akan dikerjakan. Tujuannya agar masyarakat lebih mengenal lagi dengan PLTN dan meminimalisir stereotip bahwa tenaga nuklir itu 100% berbahaya.  

Sejauh ini, respon masyarakat di Bangka Belitung cukup baik apabila melihat dari hasil survei. Wilayah yang menjadi target responden adalah Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung, Belitung Timur, serta Pangkal Pinang. 

Hasilnya, sebanyak 73,73% persen dari 1500 responden (1106 responden) menyatakan setuju dengan adanya PLTN di Bangka Belitung. Berikut beberapa alasan mengapa responden menganggap PLTN di Bangka Belitung mampu mendatangkan keuntungan: 

  • Dapat meningkatkan kesejahteraan
  • Menciptakan banyak lapangan kerja 
  • Dapat memproduksi energi listrik berkepanjangan
  • Ramah lingkungan
  • Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah
  • energi yang lebih murah

Meski begitu, masih terdapat 70,93% responden menganggap bahwa PLTN di bangka belitung tidak begitu saja bebas dari potensi risiko yang besar.

Beberapa alasan mengapa para responden menganggap pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir memiliki risiko yang tinggi: 

  • Berpotensi membuat harga listrik melonjak 
  • Ketakutan akan bahaya nuklir 
  • Ketakutan akan bahaya radiasi
  • Menimbulkan kerusakan yang besar pada lingkungan. 

#ZonaEBT #EBTHeroes #sebarterbarukan

Editor: Devi Oktaviana

Referensi



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *