
- Kendaraan Listrik telah banyak digunakan oleh berbagai pihak
- Militer juga mulai menggunakan kendaraan listrik untuk beragam kebutuhan
- Kebutuhan tersebut umumnya dalam bidang operasional, logistik hingga kendaraan taktis ringan
Penggunaan kendaraan listrik (EV) di masa sekarang sudah sangat luas dan banyak diterapkan, baik oleh masyarakat, pelaku usaha hingga para pejabat pemerintahan. Penggunaan EV ini bermanfaat bagi pengurangan emisi dan polusi yang dihasilkan lebih besar oleh kendaraan konvensional. Namun, ternyata penggunaan EV juga telah diadopsi oleh kalangan militer.
Penggunaan EV oleh kalangan militer sangatlah unik dan merupakan terobosan yang menarik, karena kegiatan militer yang biasanya identik dengan pertempuran dan medan medan yang sulit dilalui, tentu menimbulkan pertanyaan, apakah EV cocok dan bisa digunakan oleh kalangan militer?
Nah, untuk mengetahui jawabannya, Sobat EBT Heroes dapat menyimak ulasan di bawah ini, ya!
Manfaat Penggunaan EV di Militer
Secara sederhana, manfaat penggunaan EV di bidang militer ini akan membantu dalam mengatasi masalah masalah lingkungan. Hal ini karena militer sendiri memiliki banyak kendaraan dan membutuhkan banyak bahan bakar untuk menggerakkannya, dan akan meningkat dalam setiap latihan atau operasi operasi di lapangan.
Namun dilihat dari sisi militer, penggunaan EV di militer akan menghadirkan beberapa keuntungan bagi militer itu sendiri. Salah satu yang terpenting adalah masalah suplai logistik, yang salah satunya adalah suplai bahan bakar. Pasokan suplai ini akan sangat penting bagi militer, terutama dalam masa perang.
Dari sudut ekonominya saja, penggunaan EV ini berarti mengurangi ketergantungan militer pada bahan bakar konvensional, yang harganya semakin tinggi, dengan fluktuasi yang cukup tinggi. Apalagi seiring dengan meningkatnya permintaan, namun tidak bertambahnya pasokan (karena BBM adalah sumber daya yang tak diperbaharui).
Baca Juga
Daftar 5 Mobil Listrik Terlaris Sepanjang 2022, Wuling Vs Hyundai Saingan Ketat!
Intip Penggunaan Kendaraan Listrik Untuk Operasional Tambang
Sementara dari aspek teknis, penggunaan EV ini sendiri dapat mereduksi ancaman terhadap kelangsungan suplai, terutama dalam masa perang. Untung menyalurkan bahan bakar saja, militer harus menghadapi tantangan berupa sulitnya untuk melakukan proses penyaluran logistik ini.
Tantangan tersebut dapat berupa kemacetan truk truk yang membawa bahan bakar, atau rentannya serangan pada kapal kapal tanker yang membawa bahan bakar, baik ketika kapal itu di pelabuhan maupun di tengah lautan.
Namun, apakah penggunaan EV di militer tidak memiliki hambatan dan tantangan?
Baca Juga
Perubahan Iklim dan Kebutuhan akan Pesawat Listrik di Indonesia
Langkah-Langkah PT Indika Energy Mencapai Target Zero Emisi
Tantangan Penggunaan EV di Militer
Salah satu hal utama yang menjadi sebuah tantangan dalam penggunaan EV di militer adalah, adaptasi. Sebagai sebuah inovasi baru, tentu teknologi EV memerlukan beberapa tahap adaptasi sebelum penggunaan penuhnya nanti.
EV sendiri tidak akan bisa digunakan secara penuh oleh militer dalam waktu dekat, karena dari sisi teknis saja, perlu tahapan uji coba dan penyesuaian dalam proses penggunaan EV di lingkungan militer.
Untuk kendaraan garis belakang seperti mobil angkutan, truk logistik dan sebagainya tentu akan lebih mudah dalam proses peralihannya, namun untuk kendaraan kendaraan striking force seperti Tank, IFV hingga APC tentu perlu beberapa percobaan untuk memastikan keamanan para kru di dalamnya.
Dalam sebuah studi yang berjudul Powering the U.S. Army of the Future, dijelaskan bahwa teknologi hybrid yang menggabungkan penggunaan bahan bakar konvensional dan tenaga listrik lebih disukai dalam militer.

Hal ini karena dengan tersedianya dua pilihan tersebut membuat kemudahan lebih terasa di medan pertempuran, karena setiap model bahan bakar memiliki tantangannya masing masing. Jika BBM dihadapkan pada masalah suplainya, maka tenaga listrik dihadapkan pada masalah instalasinya.
Oleh karena itu, di Amerika Serikat sendiri, Departemen Pertahanan mendapat pengecualian, agar tetap bisa menggunakan bahan bakar konvensional di masa akan datang.
Lalu, bagaimana perkembangan penggunaan EV di lingkungan militer saat ini?
Penggunaan EV di Militer Saat Ini
Di beberapa negara, EV mulai digunakan pada kendaraan kendaraan taktis ringan yang sama seperti Jeep, Humvee dan sebagainya. Contohnya adalah e-JLTV, yang merupakan kendaraan produksi Oshkosh Corp. Produk ini adalah versi hybrid dari versi JLTV konvensional, dimana model model konvensional tersebut bisa dikonversikan menjadi Hybrid dengan mudah dan cepat.
Selain itu, model konversi ini juga dapat ditemukan pada beberapa Land Rover miliki tentara Britania Raya (Royal Army), dimana proses ini dilakukan oleh perusahaan Babcock International. Selain itu juga banyak inovasi dan pengembangan EV untuk militer, baik untuk kendaraan angkut, taktis dan operasional lainnya.
Sementara di Indonesia sendiri, rencana penggunaan EV pada lingkungan TNI telah ada sejak tahun lalu. Hal ini juga berkaitan dengan adanya Inpres Nomor 7 Tahun 2022 yang memerintahkan seluruh instansi pemerintah menggunakan kendaraan listrik dalam operasionalnya. Mantan Kasal, yang kini telah menjadi Panglima TNI, Yudo Margono sempat menyatakan bahwa telah ada rencana untuk mulai menggunakan EV dalam lingkungan TNI AL.
Selain itu, dalam kegiatan G20 tahun lalu, Mabes TNI sendiri telah mengirimkan ratusan unit kendaraan listrik untuk keperluan pengamanan acara tersebut. Kendaraan listrik tersebut terdiri dari puluhan mobil kawal dan ratusan motor kawal, yang digunakan untuk keperluan pengamanan para kepala negara yang hadir di acara tersebut.

Penggunaan EV dalam militer sendiri memiliki prospek yang menarik dan menjanjikan untuk membuat perubahan bagi lingkungan. Sebagai salah satu instansi yang menggunakan BBM terbesar, tentu akan sulit bagi militer di setiap negara untuk beralih sepenuhnya kepada tenaga listrik/baterai. Hal ini bisa menyangkut teknis soal keamanan dan cara perawatan, yang tentunya masih memerlukan adaptasi dan uji coba untuk memastikan kesesuaiannya dalam penggunaan untuk keperluan militer.
Maka dari itu, opsi kendaraan Hybrid sendiri menjadi opsi yang sangat menarik dan menguntungkan bagi banyak pihak. Selain bisa mengurangi penggunaan BBM, opsi kendaraan Hybrid juga dapat menjadi sumber tenaga alternatif bagi kepentingan militer. Tentunya serangkaian penelitian dan uji coba tersebut akan segera merealisasikan inovasi tersebut.
#zonaebt #energiterbarukan #kendaraanlistrik #militer #electricvehicle
Editor: Himatul Azqiya
Referensi:
[1] Oshkosh Corp. unveils electric-hybrid troop carrying military vehicle
[2] THE LETHALITY CASE FOR ELECTRIC MILITARY VEHICLEShttps://mwi.usma.edu/the-lethality-case-for-electric-military-vehicles/
[3] Is the Army warming up to electric vehicles in its fleet?
[4] Mabes TNI Kirim 252 Kendaraan Listrik untuk Dukung Pengamanan KTT G20 Bali