- Pemerintah lakukan larangan ekspor batu bara sementara
- Indonesia baru memanfaatkan potensi energi panas bumi sebesar 9% dari total kapasitas yang ada yaitu 23,7 Giga Watt (GW)
- Melalui program netral karbon pada Tahun 2060, pemerintah mengharapkan dapat memperluas pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia
Kisruh kelangkaan batu bara dalam penggunaan listrik di Indonesia terus menjadi berita di media. Ketersediaan batu bara di sejumlah PLTU saat ini sedang berada pada kondisi kritis yang akhirnya membuat pemerintah melarang ekspor sementara.
Hingga awal Tahun 2022 ini, energi batu bara memang jadi sumber energi utama Indonesia. Berdasarkan data pada Tahun 2021 lalu, produksi batu bara diperkirakan mencapai 610 juta ton. Asosiasi Pertambangan batu bara Indonesia (APBI) bahkan menyebutkan, untuk ekspor, porsinya bisa mencapai 480 juta ton.
Baca juga:
- Krisis Batubara, Akan Buka Peluang Energi Terbarukan di Indonesia
- Dahlan Iskan Sebut PLN Harus Dorong Energi Geotermal Melalui Investor
Meskipun demikian, Indonesia memiliki harta karun energi yang jumlahnya melimpah selain batu bara, namun penggunaannya masih belumoptimal, yaitu energi panas bumi. Panas bumi termasuk energi terbarukan dan biaya pembangkitannya jauh lebih murah dari beberapa energi fosil.
Data global mencatat, jumlah sumber daya panas bumi Indonesia adalah yang terbesar ke-2 di dunia yaitu sebanyak 23,7 Giga Watt (GW), di bawah Amerika Serikat yang sebesar 30 Giga Watt (GW). Meskipun memiliki sumber daya panas bumi yang besar, pemanfaatan energi ini di Indonesia baru mencapai 9% saja. Angka yang kecil, bukan?
Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Harris mengungkapkan dengan adanya sumber daya panas bumi yang sangat besar yaitu 23,7 GW, pemanfaatannya baru sebesar 2,17 GW atau hanya 9,1% dari total potensi yang ada. Dikutip dari laman resmi Dewan Energi Nasional, Jumat (7/1/2022).
Tentunya,dengan kapasitas energi panas bumi yang terpasang masih 2.1 GW, masih banyak PR yang harus dikerjakan dan inovasi lainnya agar pemberdayaan energi panas bumi ini dapat dimanfaatkan secara optimal.
Baca juga:
- Industri Andalkan Co-firing Biomassa Menuju Transisi Energi
- PERPRES EBT TERBIT, ENERGI PANAS BUMI AKAN JADI PRIMADONA
Melalui Kementerian ESDM sendiri menargetkan pengembangan energi panas bumi bisa mencapai 9,3 Giga Watt (GW) hingga pada tahun 2025. Seluruh upaya dilakukan pemerintah untuk mempercepat pemerataan penggunaan energi panas bumi atau bahkan energi baru terbarukan lainnya dengan program seperti net zero emission atau netral karbon pada Tahun 2060 mendatang.
zonaebt.com
Renewable Content Provider
#zonaebt #sebarterbarukan #Geothermal #TransformasiPanasBumi
Referensi: