
- Proyek Carbon Capture and Storage (CCS) telah menjadi perbincangan global dan Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi pusat strategis CCS di Indonesia
- Pentingnya kontribusi masyarakat dalam keberhasilan proyek ini juga diakui, dan mereka dapat menjadi pahlawan lingkungan dalam perjalanan menuju dekarbonisasi.
- Gibran, Wapres 2024 mengumumkan rencananya untuk menggeber program pembangunan rendah karbon demi masa depan yang lebih bersih
Proyek Carbon Capture Storage (CCS) telah menjadi perbincangan hangat global, lho Sobat EBT Heroes. Ditambah Indonesia mendapatkan kesempatan sebagai pusat strategis dan geopolitik CCS yang bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Timor Leste, dan Australia.
Nah, kunci keberhasilan proyek ini tidak hanya bergantung pada pemerintah dan sektor swasta, tetapi juga penting melihat keaktifan dari kontribusi masyarakatnya. Upaya-upaya masyarakat Indonesia dapat disebut sebagai pahlawan lingkungan sejati dalam perjalanan menuju kesuksesan proyek CCS.
Sosialisasi Menuju Dekarbonisasi
Kontribusi utama yang dapat diberikan oleh masyarakat adalah dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya CCS dan peranannya dalam mengurangi emisi karbon. Berbagai diantaranya melalui pendidikan dan sosialisasi tentang manfaat dan dampak positif dari teknologi CCS.
Dengan pengetahuan yang memadai, masyarakat dapat mendukung upaya pemerintah dan sektor swasta dalam mengimplementasikan proyek CCS dengan memberikan dukungan dan partisipasi aktif.
Baca Juga
Proyek Carbon Capture Storage “Agen Perubahan” Masyarakat Kalimantan Timur
Pertamina: Berkomitmen dalam Transisi Energi melalui Kolaborasi Injeksi Karbon
Hutan Rawa Gambut: Penyerap Karbon yang Mulai Beralih Fungsi
Transportasi Sebagai Antisipasi Carbon Emissions

Kontribusi masyarakat juga dapat terwujud melalui konservasi energi. Mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan efisiensi energi adalah langkah penting dalam mengurangi emisi karbon. Masyarakat dapat mendukung upaya ini dengan menerapkan praktik hemat energi di rumah, tempat kerja, dan dalam transportasi sehari-hari. Misalnya, dengan menggunakan peralatan listrik yang efisien, mematikan peralatan yang tidak digunakan, atau memilih transportasi umum atau kendaraan ramah lingkungan.
Dukungan terhadap sumber energi bersih juga merupakan kontribusi berarti dari masyarakat. Dengan beralih ke sumber energi terbarukan seperti energi surya, angin, atau hidro, masyarakat dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon.
Dewasa ini pemerintah telah menyediakan kendaraan ramah lingkungan, seperti mobil dan motor listrik, angkutan umum berbasis energi terbarukan. Program ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi yang merupakan penyumbang signifikan emisi di negara ini.
Penanaman Hijau Berkelanjutan
Partisipasi dalam program penanaman pohon juga menjadi bentuk kontribusi masyarakat dalam mendukung keberhasilan proyek CCS. Penanaman pohon merupakan cara efektif untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer.
Masyarakat dapat terlibat dalam program penanaman pohon yang diselenggarakan oleh pemerintah, organisasi non-pemerintah, atau perusahaan, baik dalam skala kecil maupun besar. Dengan melakukan hal ini, masyarakat secara langsung berpartisipasi dalam mengurangi emisi karbon dan menjaga keseimbangan alam.
Melalui program perhutanan sosial dan restorasi hutan, Indonesia berupaya untuk mengurangi deforestasi dan merestorasi lahan yang terdegradasi. Ini membantu dalam menjaga cadangan karbon di hutan, mengurangi emisi karbon, serta meningkatkan kualitas lingkungan dan keberlanjutan ekosistem.
Baca Juga
Peresmian Bursa Karbon, Gali Peluang Ekonomi dalam Menjaga Lingkungan
Melawan Perubahan Iklim: Peran Penting Hutan dalam Penyerapan Karbon
CCS Jadi Pusat Perhatian Baru Wapres

CCS telah di notice Wapres, Gibran Rakabuming Raka, sejak debat cawapres kedua (Minggu, 21/1/2024). Gibran mengumumkan rencananya untuk menggeber program pembangunan rendah karbon demi masa depan yang lebih bersih.
Penerapannya dimulai dari merencanakan kebijakan pajak karbon serta peluncuran proyek bernama Carbon Capture and Storage (CCS). Gibran menegaskan bahwa Indonesia harus berani bertransisi menuju energi hijau ramah lingkungan dan melepas ketergantungannya pada energi fosil.
“Jika kita menyinggung masalah soal karbon, maka kita juga harus menyinggung soal pajak karbon, carbon storage, juga carbon capture. Agenda ke depan tentu kita harus mendorong transisi menuju energi hijau” Ungkapnya.
Masyarakat menjadi pionir dalam perubahan menuju keberhasilan proyek Carbon Capture Storage. Melalui peningkatan kesadaran melalui sosialisasi, mengadopsi praktik hemat energi, mendukung sumber energi bersih, dan terlibat dalam program penanaman pohon, masyarakat berperan sebagai mitra yang berharga dalam upaya mengurangi emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Keberhasilan proyek CCS tidak hanya akan memperbaiki kondisi lingkungan kita, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang.
Penyerapan dan penyimpanan karbon adalah trik jitu untuk mengatasi jejak karbon dari aktivitas industri dan pembangkit listrik. Daripada mengizinkan karbon dioksida melompat riang ke atmosfer, kita menjeratnya di dalam perut bumi yang dalam, menjaganya dan mengunci rapat. Dari aksi-aksi tersebut apa saja yang sudah Sobat EBT Heroes lakukan, nih?
#ZonaEBT #EBTHeroes #SerbaTerbarukan
Editor: Bellinda Putri Hidayat
Referensi
[1] Gibran Singgung Carbon Capture and Storage Lagi, Ini Artinya
[2] Indonesia Sudah Punya 15 Proyek Penyimpanan Karbon
[3] Walhi: Carbon Capture and Storage Solusi Palsu Cegah Pemanasan Global
[4] Istilah Carbon Capture Storage yang Disebut Gibran Ternyata jadi Salah Satu Pendorong Ekonomi RI