PT Kaltim Prima Coal , Terapkan Bisnis dengan Prinsip Kemitraan Berkelanjutan

  • Bisnis pertambangan sering dituding sebagai salah satu sektor industri yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
  • PT Kaltim Prima Coal (KPC) , perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Kutai Timur, Kalimantan Timur. Ini meraih sejumlah penghargaan , yakni The Most Sustainable Mining Company 2021, The Top Leadership for SDGs and The Most Committed Corporate for SDGs in ISDA 2021, serta Penghargaan Subroto 2021 untuk Efisiensi Energi.
  • “Standar etika dan complience diterapkan perusahaan, dengan menjadikan pembangunan berkelanjutan sebagai sasaran perusahaan,” ujar nya.

Bisnis pertambangan sering dituding sebagai salah satu sektor industri yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Sudah seharusnya perusahaan tambang (mining company) punya komitmen untuk berbisnis secara etis dan peduli dengan isu keberlanjutan bisnis (business sustainability), seperti yang akan ditunjukkan oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Buktinya, antara lain perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Kutai Timur, Kalimantan Timur. Ini meraih sejumlah penghargaan , yakni The Most Sustainable Mining Company 2021, The Top Leadership for SDGs and The Most Committed Corporate for SDGs in ISDA 2021, serta Penghargaan Subroto 2021 untuk Efisiensi Energi.

Perusahaan yang mengusung slogan citra “Tumbuh Mandiri Bersama KPC” ini sekarang didukung 4.034 karyawan, plus 22 ribu lebih karyawan kontraktor. Target produksi batu bara pada 2021 sebesar 61,5 metrik ton, sedangkan yang terealisasi sebesar 56,4 metrik ton.

Satu hal yang menarik, untuk mengelola ide yang baik dalam mendukung bisnis berkelanjutan, KPC memiliki divisi khusus yang mengelolanya. Menurut pak Wawan Setiawan, General Manager External Affairs & Sustainable Development (ESD), divisi ini mengelola ide-ide yang berasal dari karyawan, kemudian diolah dan dimasukkan sebagai bagian dari program efisiensi. Sehingga, efisiensi pun bisa diraih antara lain oleh Divisi Operasi, Divisi Teknis, dan Divisi Lingkungan.

Baca juga :



Tahun 2021, ada 706 ide yang masuk dengan 51 ide diimplementasikan. Ini meningkat dibandingkan tahun 2020: ada 220 ide dan yang diimplementasikan sebanyak 23 ide.

Diantara hasilnya, KPC berhasil mencatat pengurangan konsumsi bahan bakar hingga 31,2 juta liter sepanjang 2020-2021. Juga berhasil mengurangi beban emisi karbon sepanjang 2020-2021 hingga 83,5 kilo ton CO2.

Pak Wawan menjelaskan, untuk membangun bisnis berkelanjutan, KPC menerapkan praktik kemitraan berkelanjutan, dengan pendekatan Creating Shared Values (CSV), yang menjadi bagian dari aktivitas CSR (corporate social responsibility) perusahaan.

KPC pun membangun inklusi sosial lewat Program Inovasi Sosial, yang juga berasas kemitraan berkelanjutan., yakni KPC Peduli Pangan dan KPC Peduli Sampah.

Program KPC Peduli Sampah bermula dari program para remaja kreatif yang peduli lingkungan. Sejumlah inovasi pun diperkenalkannya, antara lain sedekah sampah, fermentasi air lindi sampah menjadi mikroorganisme lokal, daur ulang sampah anorganik (lewat kerajinan barang bekas), dan produk kompos granuler.

Menurut pak Wawan, dalam melakukan assessment tersebut, KPC memperhatikan empat aspek bisnis berkelanjutan: ekonomi (bisnis), sosial, lingkungan, dan kesejahteraan..

“Dengan pendekatan CSV, KPC tidak hanya berkomitmen dalam bisnis, tapi juga memikirkan bagaimana meningkatkan tingkat sosial-ekonomi masyarakat.”

Hasilnya, antara lain, dari segi ekonomi lingkungan mampu menghasilkan 200 ton kompos per tahun dan pengelolaan eduwisata dari peternakan. Adapun dari aspek ekonomi rumah tangga, mampu menghasilkan 474 ton telur pada 2020, dengan omzet Rp 9,5 miliar di 2020 dari populasi ayam petelur 32.529 ekor. Program peternak ayam petelur ini pun telah direplikasikan ke berbagai tempat.

Saat Pandemi  melanda  selama dua tahun terakhir KPC memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak. Di antaranya, dengan memberdayakan ibu-ibu penjahit, mengajari mereka membuat masker untuk memenuhi kebutuhan 2.500 masker di lingkungan ring 1 KPC, juga untuk dibagikan ke masyarakat.

Perusahaan pun memberikan bantuan kepada 2.048 keluarga yang terdampak pendapatannya karena krisis akibat pandemi ini. Juga, menyediakan vaksin bagi 5.000 anak sekolah di enam kecamatan terdekat dengan daerah operasi tambang pada Oktober 2021.

Aspek pengelolaan lingkungan juga dipandang penting oleh KPC, dengan menjalankan Lifecycle Assessment, terutama dalam proses-proses seperti perencanaan, penanganan, dan pemanfaatan lahan. “Karena semua proses itu menghasilkan emisi, kami sangat memperhatikan proses ini,” ujarnya.

Risiko penambangan pun telah dipetakan melalui penerapan Environment Risk and Opportunity Assessment (EROA) sebagai acuan penentuan OTP: objective, target, dan program. Perusahaan ini juga menjalankan Sistem Manajemen Lingkungan yang telah ditingkatkan untuk memenuhi persyaratan .

Baca juga :



Terkait isu perubahan lingkungan, salah satu inovasi yang dijalankan KPC adalah Online Monitoring System untuk mengoptimalkan pembakaran pada alat berat, sehingga bisa menekan pengeluaran CO2. Dengan penerapan ini, pak Wawan mengklaim, pencapaiannya cukup signifikan, yaitu berupa efisiensi energi sebesar 423.448,04 GJ dan efisiensi biaya hingga Rp 112,58 miliar.

Untuk lingkungan di luar perusahaan, KPC menerapkan sistem monitoring sarang dan populasi orang utan dengan menggunakan drone. Cakupannya meliputi 2.217 ha (reklamasi) dan 4.000 ha (hutan alam).

KPC juga peduli dengan isu energi baru dan terbarukan (EBT). Tak mengherankan, sejak 2020 perusahaan ini sudah menerapkan ketentuan penggunaan Bio Diesel B30 untuk semua kebutuhan solar di perusahaan. “Kami merupakan pionir perusahaan tambang yang menggunakan biodiesel 30%,” ujar pak Wawan, bangga. Di samping itu, KPC menggunakan pula sejumlah panel surya di berbagai lokasi.

Pak Wawan menegaskan, perusahaannya tidak sekadar mengejar keuntungan jangka pendek. “Standar etika dan complience diterapkan perusahaan, dengan menjadikan pembangunan berkelanjutan sebagai sasaran perusahaan,” ujar nya.

Referensi :

[1] Kaltim Prima Coal, Tumbuhkan Bisnis dengan Terapkan Prinsip Kemitraan Berkelanjutan

[2] Kaltim Prima Coal, Tumbuhkan Bisnis dengan Terapkan Prinsip Kemitraan Berkelanjutan

Editor : Muhammad Fhandra Hardiyon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *