5 Negara Dengan Reaktor Nuklir Raksasa di Dunia

Ilustrasi Reaktor Nuklir. Sumber: freepik.com
  • Hampir semua negara maju di Dunia sudah memiliki reaktor nuklir sendiri untuk menyokong kebutuhan listrik.
  • Korea Selatan memiliki produksi minyak dan gas serta cadangan batu bara yang sedikit sehingga mengandalkan tenaga nuklir untuk menyediakan listrik yang bersih dan andal.
  • Indonesia masih belum mempunyai reaktor nuklir akibat kekhawatiran terkait kondisi geografis yang rawan bencana alam.

Tahukah Sobat EBT Heroes? Dari sekian banyak negara yang mempunyai reaktor nuklir atau Pembangkit Listrik Negara Nuklir (PLTN), terdapat 5 negara dengan reaktor nuklir raksasa di Dunia! Kira-kira reaktor nuklir tersebut sebesar apa ya?

Faktanya, hampir semua negara maju di Dunia sudah memiliki reaktor nuklir sendiri untuk menyokong kebutuhan listrik mereka. Lalu, kenapa negara Indonesia tercinta ini masih belum mempunyainya? Memangnya seberapa penting sih nuklir untuk kemajuan suatu negara? Yuk, kita cari tahu bersama!

5 Negara Dengan PLTN Raksasa di Dunia

Ilustrasi PLTN Raksasa di dunia. Sumber: freepik.com

1. Korea Selatan

Negara dengan julukan negeri ginseng ini memiliki produksi minyak dan gas serta cadangan batu bara yang sedikit. Oleh sebab itu, Korea Selatan mengandalkan tenaga nuklir untuk menyediakan listrik yang bersih dan andal. Negara ini membangun sejumlah pembangkit listrik pada tahun 1990-an dan 2000-an dan kini memiliki kapasitas pembangkit nuklir lebih dari 24.000 MW dari 25 reaktor. Pembangkit terbesar berada di Hanul, yang memiliki 7 reaktor dengan total kapasitas listrik 7.260 MW. Saat ini, Korea Selatan sedang dalam tahap pembangunan reaktor berkapasitas 1.400 MW.

2. Kanada

Stasiun Pembangkit Nuklir Bruce di tepi Danau Huron di Ontario adalah pembangkit listrik 8 unit dengan kapasitas lebih dari 6.500 MW. Pada saat unit 8 ditugaskan pada tahun 1987, unit ini merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia. Bruce menggunakan desain reaktor air berat bertekanan yang disebut CANDU. Teknologi ini dikembangkan oleh para insinyur Kanada pada tahun 1950-an dan 1960-an. Menurut Badan Energi Atom Internasional, terdapat 19 reaktor yang beroperasi di Kanada dengan kapasitas pembangkit sebesar 13.624 MW.

3. Tiongkok

Karena pertumbuhan pesatnya dalam beberapa dekade terakhir, Tiongkok mempunyai permintaan listrik yang begitu tinggi. Negara ini telah mengembangkan segala jenis teknologi pembangkit listrik, termasuk tenaga nuklir, yang menyumbang sekitar 5 persen dari pasokan. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Hongyanhe di timur laut Tiongkok memiliki kapasitas lebih dari 6.700 MW dan terdiri dari 6 reaktor yang telah beroperasi sejak tahun 2013.

Tiongkok juga memiliki 3 pembangkit listrik, 6 reaktor lainnya dengan kapasitas lebih dari 6.000 MW. Selain total 55 reaktor yang beroperasi, 23 reaktor lainnya sedang dibangun dan 41 reaktor lainnya sedang direncanakan. Jika semua ini selesai, total kapasitas pembangkit nuklir di Tiongkok akan mencapai 120.000 MW.

4. Ukraina

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di tenggara Ukraina memiliki 6 reaktor dan total keluaran listrik lebih dari 5.700 MW. Lima dari reaktor tersebut dioperasikan ketika Ukraina masih menjadi bagian dari Uni Soviet, sedangkan reaktor keenam mulai beroperasi pada tahun 1996. Pembangkit listrik tersebut telah menimbulkan kekhawatiran dalam beberapa tahun terakhir karena berada di bawah pendudukan tentara Rusia yang diprediksi reaktor tersebut akan rusak jika perang antara Rusia dan Ukraina tak kunjung menemui titik damai.

5. Perancis

Perancis melakukan investasi besar-besaran untuk pembangkit listrik tenaga nuklir pada tahun 1970-an dan 1980-an. Negara ini kini memiliki 56 reaktor yang beroperasi dengan total kapasitas bersih sebesar 61.370 MW. Tenaga nuklir menyumbang lebih dari 62 persen produksi listrik Perancis pada tahun 2022. Sebagian besar reaktor ini dikelompokkan menjadi dua atau empat unit pembangkit listrik, namun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Gravelines di pantai Laut Utara memiliki 6 reaktor, sehingga memiliki kapasitas sebesar 5.460 MW.


Baca Juga:


Seberapa Penting Sih Nuklir Untuk Kemajuan Suatu Negara?

Penelitian Pada Bidang Kesehatan. Sumber: freepik.com

Selain menjadi penyedia listrik yang bersih dan andal, ternyata nuklir juga dapat berperan besar untuk beberapa bidang berikut:

  • Kesehatan

Tenaga nuklir dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan sejumlah peralatan medis dan produk kesehatan untuk menangani berbagai penyakit, seperti kamera gamma yang digunakan dalam penelitian kanker payudara dan kanker prostat juga keperluan riset penyakit lainnya. Alat lain seperti renograf dan thyroid uptake digunakan untuk pemeriksaan fungsi ginjal. Radiofarmaka I-131 Hippuran digunakan untuk pemindaian tulang dan pemeriksaan fungsi ginjal. Biomaterial digunakan untuk keperluan klinis berupa allograf tulang manusia, xenograf/grafik  tulang sapi, dan membran amnion.

  • Pangan

Nuklir dapat membantu dalam pengembangan penelitian untuk menghasilkan varietas tanaman pangan baru dan unggul.

  • Industri

Nuklir digunakan untuk radioisotop Iridium-192 (Ir-92) pada gamma camera untuk uji tak merusak (NDT). Nuklir juga digunakan pada PMR (Portal Monitor Radiasi) untuk mengawasi peredaran radioaktif dan sebagai keamanan peredaran radioaktif, termasuk peredaran radioaktif yang ilegal.


Baca Juga:


Mengapa Indonesia Belum Mempunyai Nuklir?

Jika berbicara terkait nuklir, apa yang terbayang oleh Sobat EBT Heroes? Apakah nuklir adalah suatu hal yang menakutkan dan identik dengan peperangan, seperti Amerika Serikat yang tanpa ampun membombardir Kota Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945 lalu? Faktanya, salah satu sentimen negatif inilah yang membuat Indonesia masih belum mempunyai reaktor nuklir hingga sekarang.

Selain itu, hal lain yang membuat Indonesia masih belum mempunyai reaktor nuklir adalah kekhawatiran terkait kondisi geografis yang rawan bencana alam. Indonesia berada di wilayah Ring of Fire yang rawan gempa bumi dan gunung meletus. Namun, hal ini sebetulnya bisa diatasi dengan pengamanan dan keselamatan yang ketat.

Kabar baiknya adalah kekhawatiran-kekhawatiran di atas mulai berkurang dengan dibuktikan oleh survei yang diadakan oleh Sigma Research pada periode Oktober hingga Desember 2015 dengan 4.000 responden. Hasil survei mengatakan bahwa 75 persen penduduk Indonesia mendukung pembangunan reaktor nuklir karena dianggap bisa menjamin ketersediaan pasokan listrik. Angka dukungan tersebut terus konsisten naik dari sebelumnya 49,5 persen (2011), 52,9 persen (2012), 64,1 persen (2013), 72 persen (2014), dan 75,3 persen (2015).

Bahkan, pemerintah juga sudah mulai mengambil langkah maju dan mengumumkan perencanaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir pertama di Indonesia pada 2030 mendatang. Semoga ini dapat menjadi sebuah langkah awal untuk mewujudkan negara Indonesia maju ya, Sobat EBT Heroes!

#ZonaEBT #Sebarterbarukan #EBTHeroes

Editor: Adhira Kurnia Adhwa

Referensi :

[1] 5 Countries with the Largest Nuclear Power Plants

[2] Nuklir, Apa Manfaatnya Buat Kita ?

[3] Punya Potensi Emas di Bidang Nuklir, Kenapa Indonesia Belum Memiliki PLTN?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 Comment

  1. Thank you I have just been searching for information approximately this topic for a while and yours is the best I have found out so far However what in regards to the bottom line Are you certain concerning the supply