- Untuk dapat memenuhi kebutuhan energi di masa mendatang pemerintah Indonesia mengembangkan sumber-sumber energi alternatif diluar bahan bakar fosil. Salah satu energi alternatif yang telah dikembangkan di Indonesia adalah energi panas bumi atau geothermal.
- Panas bumi dapat dimanfaatkan secara langsung dan tidak langsung. Pemanfaatan energi panas bumi secara langsung belum banyak dikembangkan di Indonesia.
- Indonesia ternyata menyimpan beraneka “harta karun”, baik di sektor pertambangan hingga energi baru terbarukan. Pada sisi energi terbarukan, Indonesia bahkan merupakan penyimpan salah satu jenis “harta karun” terbesar kedua dunia. “Harta karun” yang dimaksud ialah energi panas bumi.
Energi merupakan sumber kehidupan, jika energi habis maka kehidupan akan musnah. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia maka kebutuhan akan energi pun semakin meningkat. Kebutuhan energi yang tidak diiringi dengan peningkatan produksi energi akan menyebabkan Indonesia mengalami krisis energi. Saat ini sumber energi utama yang digunakan berasal dari bahan bakar fosil, seperti bensin, minyak tanah, solar, dan lain-lain. Pembentukan bahan bakar fosil membutuhkan waktu hingga ratusan juta tahun sehingga dibandingkan dengan jangka waktu hidup manusia Indonesia yang hanya 70th maka bahan bakar ini merupakan sumber energi yang tak terbarukan (non renewable resources).
Dalam kurun waktu 10 tahun mendatang Indonesia diperkirakan akan mengalami penurunan produksi bahan bakar fosil dan lambat laun akan habis jika tidak ditemukan lapangan-lapangan minyak yang baru sehingga akan terjadi krisis energi jika tidak segera dikembangkan sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil.
Baca Juga
Saat ini akibat ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil menyebabkan beban yang berat bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena pemerintah harus menggunakan dana cadangan APBN untuk membeli minyak dari luar negeri akibat naiknya harga minyak mentah di pasaran dunia.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan energi di masa mendatang pemerintah Indonesia mengembangkan sumber-sumber energi alternatif diluar bahan bakar fosil. Salah satu energi alternatif yang telah dikembangkan di Indonesia adalah energi panas bumi atau geothermal.
Panas bumi dapat dimanfaatkan secara langsung dan tidak langsung. Pemanfaatan energi panas bumi secara langsung belum banyak dikembangkan di Indonesia.
Sumber daya panas bumi yang dikelola menjadi sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) hingga akhir 2020 baru mencapai 2.130,7 Mega Watt (MW). Jumlah kapasitas terpasang PLTP ini baru sebesar 8,9% dari total sumber daya panas bumi yang ada di Tanah Air.
Baca Juga
- Wabup Manggarai Barat Sebut Panas Bumi Dapat Menjaga Kestabilan Mata Air
- Badan Geologi Sebut Tiga Lokasi Ini Berpotensi Untuk Penggunaan Panas Bumi
Pemanfaatan energi panas bumi secara langsung pada saat ini masih banyak digunakan di sekitar lokasi yang memiliki sumber panas bumi misalnya di daerah Kalianget, Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah untuk wisata pemandian air panas.
Pemanfaatan energi panas bumi secara tidak langsung dapat digunakan untuk pembangkit energi listrik. Pengembangan pembangkit listrik panas bumi perlu dilakukan dan dikelola secara optimal mengingat Indonesia memiliki potensi sumber panas bumi yang banyak dan tersebar di beberapa daerah.
Indonesia ternyata menyimpan beraneka “harta karun”, baik di sektor pertambangan hingga energi baru terbarukan. Pada sisi energi terbarukan, Indonesia bahkan merupakan penyimpan salah satu jenis “harta karun” terbesar kedua dunia. “Harta karun” yang dimaksud yaitu energi panas bumi. Indonesia merupakan pemilik sumber daya energi panas bumi terbesar kedua dunia, setelah Amerika Serikat.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sumber daya panas bumi Indonesia hingga Desember 2020 mencapai sebesar 23.965,5 Mega Watt (MW) atau sekira 24 Giga Watt (GW). Ini merupakan angin sejuk bagi Indonesia di masa sekarang maupun di masa depan.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha mengatakan, 40% cadangan panas bumi dunia ada di Indonesia. Hal ini disebabkan geografis Indonesia yang berada di kawasan cincin api atau “ring of fire” yang membuat Indonesia memiliki cadangan potensi panas bumi yang besar.
Ke depannya, pemerintah juga akan melakukan program Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) untuk meningkatkan cadangan panas bumi di Tanah Air. Langkah berikutnya dalam mendorong pemanfaatan potensi panas bumi di Indonesia dengan memasukkan panas bumi ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Diharapkan kapasitas terpasang dari PLTP yang saat ini masih 2.130,7 MW, akan bertambah menjadi lebih dari 4.000 MW pada tahun 2030 mendatang.
Diketahui, dari sisi pemanfaatan panas bumi menjadi listrik, posisi pertama dunia diduduki oleh Amerika Serikat dengan kapasitas terpasang PLTP 3.676 MW, lalu Indonesia di posisi kedua dengan kapasitas 2.130,7 MW, lalu disusul negara Filipina 1.918 MW, Turki 1.526 MW, dan di posisi kelima yaitu Selandia Baru sebesar 1.005 MW. Adapun kapasitas terpasang PLTP di 10 negara terbesar yaitu 15.345,7 MW.
Editor: Riana Nurhasanah
Referensi:
[1] “RI Punya Harta Karun Terbesar Ke-2 Dunia, Sayang Diabaikan”