- Pada agenda pertemuan KTT AIS Forum tahun ini, akan berfokus pada tiga aspek penting, yaitu ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, dan mempererat solidaritas antara negara kepulauan
- Dalam KTT AIS Forum ini, urgensi kerja sama yang dilakukan antara negara menjadi pendorong dalam mengatasi permasalahan perubahan iklim
- Peran Indonesia dalam KTT AIS Forum ditunjukkan dengan penyusunan peta jalan sektor pariwisata untuk mengurangi emisi karbon (dekarbonisasi)
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum adalah wadah kerja sama yang dibentuk untuk menangani permasalahan sektor kelautan dan permasalahan isu global di seluruh dunia. Pada tahun ini, KTT AIS Forum diselenggarakan di Bali pada tanggal 11 Oktober 2023.
KTT AIS Forum dibentuk sejak tahun 2018 melalui Manado Joint Declaration yang diprakarsasi Indonesia dengan United Nations Development Programme. AIS Forum berasal dari singkatan Archipelagic and Island States Forum.
KTT AIS Forum memiliki tujuan kolaborasi antar negara untuk mengatasi permasalahan global. Tahun 2023, KTT AIS Forum yang digelar di Bali, pada tanggal 10-11 Oktober memiliki tiga aspek penting yang menjadi pokok bahasan.
Pada agenda pertemuan KTT AIS Forum tahun ini, akan berfokus pada tiga aspek penting, yaitu ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, dan mempererat solidaritas antara negara kepulauan.
Oleh karena itu, tema KTT AIS Forum kali ini mengangkat tema “Fostering Collaboration, Enabling Innovation, for our Ocean and Our Future”. Makna dari tema tersebut adalah untuk saling bergantungan, saling membantu, dan saling menguntungkan.
Adanya KTT AIS Forum sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim. Menurut pernyataan yang disampaikan Presiden Joko Widodo, Indonesia berkomitmen menyiapkan dana untuk dimanfaatkan terutama dalam mengatasi perubahan iklim dan pengembangan inovasi baru serta tata kelola laut yang berkelanjutan.
Baca juga:
- Tim Innovator PACE dengan Inovasi Irigasi Berbasis Energi Terbarukan Jadi Juara Pertama [RE]Energize Hackathon: Hacking the Climate Crisis in Indonesia
- Dampak Perubahan Iklim pada Industri Pariwisata
Apa Makna KTT AIS Forum dalam Menangani Krisis Perubahan Iklim?
KTT AIS Forum memiliki makna yang sangat penting bagi seluruh dunia. Pertemuan antara negara dalam KTT AIS Forum menjadi platform penting antara negara untuk berbagi pemikiran dan rencana nyata dalam upaya menghadapi tantangan global yang semakin mendesak.
Perubahan iklim yang saat ini terjadi, menjadi salah satu isu penting di dunia ini. Dampak nyata yang dirasakan, seperti cuaca ekstrem, kenaikan suhu global, naiknya permukaan air laut, banyaknya kekeringan dan masih banyak lagi.
Dalam KTT AIS Forum ini, urgensi kerja sama yang dilakukan antara negara menjadi pendorong dalam mengatasi permasalahan perubahan iklim. Negara anggota KTT AIS Forum dapat melakukan kolaborasi dan menjawab tantangan isu krisis perubahan iklim.
Adapun makna dari tema KTT AIS Forum yang memiliki arti kuat dalam menjawab tantangan perubahan iklim antara lain, yaitu :
- Blue Economy : menjadi salah satu penggerak ekonomi negara kepulauan dalam upaya pembangunan dan penghidupan masyarakat dengan prinsip kelestarian lingkungan dan bekelanjutan.
- Our Ocean, Our Future : memiliki makna keprihatinan atas ancaman nyata dari perubahan iklim yang berdampak pada masa depan laut dan masa depan penduduk negara kepulauan di seluruh dunia.
- Solidarity : memiliki makna yang mengadopsi konsep gotong royong dan menjalin hubungan antara negara sebagai negara kepulauan.
Dari makna tema tersebut, KTT AIS Forum memiliki peran penting dalam menangani perubahan iklim. Dimana KTT AIS Forum menjawab tantangan melalui implementasi ekonomi biru, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, sampah laut yang menjadi polusi laut, serta tata kelautan dan kemaritiman.
Peran Indonesia dalam KTT AIS Forum sebagai Tuan Rumah Pelaksana
Menurut pernyataan yang disampaikan Presiden Joko Widodo, Indonesia sebagai negara maritim akan terus menjadi garda terdepan dalam mendukung KTT AIS Forum sebagai kerja sama inklusif bagi negara kepulauan. KTT AIS Forum tahun ini, dihadiri oleh 32 pemimpin dan pejabat setingkat Menteri negara anggota.
Dalam KTT AIS Forum 2023, Presiden Joko Widodo juga menyepakati Deklarasi Solidaritas Negara pulau dan kepulauan. Deklarasi tersebut berisi tentang komitmen negara kepulauan untuk meningkatkan kerja sama dalam mengatasi berbagai masalah bersama dengan prinsip solidaritas.
Peran Indonesia dalam KTT AIS Forum ditunjukkan dengan penyusunan peta jalan sektor pariwisata untuk mengurangi emisi karbon (dekarbonisasi). Dekarbonisasi adalah suatu upaya atau proses mengurangi atau menghilangkan emisi karbon dioksida (CO2) ke atmosfer.
Langkah tersebut menjadi salah satu upaya dan wujud nyata atas komitmen Indonesia untuk mengajak dunia dalam mengatasi dan menghadapi dampak krisis perubahan iklim. Menurut pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, peta tersebut merupakan bentuk tanggung jawab Indonesia terhadap keberlanjutan dan ketahanan iklim.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga mengatakan bahwa, langkah yang selanjutnya dilakukan yaitu melakukan pengukuran dan perhitungan nilai ambang batas bawah dan target penurunan emisi karbon sektor pariwisata. Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut untuk mencapai target perjalanan pariwisata menuju nol emisi.
Indonesia menjadi negara yang telah on the right track dalam menginisiasi terbentuknya CTI-CFF pada tahun 2009 dan KTT AIS Forum 2018. Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia telah menunjukkan visi dan kepemimpinannya di tingkat global, terutama dalam isu kelautan.
Contoh nyata yang dapat Sobat EBT Heroes lihat yaitu pulau yang terdampak perubahan iklim. Misalnya pulau kecil seperti Maluku dan Papua, dimana pulau tersebut menghadapi dampak perubahan iklim yaitu kenaikan permukaan air laut, sampah plastik dan penurunan tangkapan pelayan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi dampak perubahan iklim yang terjadi Indonesia telah melakukan kerja sama dengan negara yang memiliki visi sama dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dalam mengatasi dampak perubahan iklim, sudah menjadi keharusan bagi masyarakat di seluruh dunia untuk bekerja sama.
Baca juga:
- Bersepeda : Solusi Kurangi Emisi Karbon Penyebab Krisis Iklim
- Hutan Mangrove: Penjaga Iklim yang Terlupakan
Solusi nyata KTT AIS Forum melalui Aksi Karbon Biru Atasi Perubahan Iklim
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meresmikan Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun pada pelaksanaan KTT AIS Forum di Bali. Peresmian tersebut merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim dan meningkatkan potensi karbon biru.
Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan bahwa Indonesia sebagai pemilik 17% cadangan karbon biru dunia, memiliki peluang besar untuk memanfaatkan ekosistem biru. Pemanfaatan ekosistem biru dapat menjadi salah satu solusi dalam menangani perubahan iklim.
Ekosistem karbon biru memiliki peranan penting dalam mengatasi perubahan iklim, terutama bagi masyarakat pesisir pantai yang rentan akan dampak climate-related coastal risks. Adanya program Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru akan menjadi peta jalan dalam upaya melestarikan dan memulihkan habitat karbon biru.
Untuk mengatasi permasalahan terkait perubahan iklim melalui Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru, dapat meningkatkan komitmen dan solusi beragam. Aksi nyata yang akan dilakukan Indonesia yaitu intervensi regulasi pada pemanfaatan ruang laut dan restorasi padang lamun.
Selain kaya akan budaya, Indonesia juga kaya akan keanekaragaman hayati. Indonesia menjadi rumah bagi sekitar 11,5% lamun dunia. Indonesia juga menjadi pemilik padang lamun terluas di Asia Tenggara dan terluas kedua setelah negara Australia.
Luas padang lamun di Indonesia kira-kira 15% dari total padang lamun dunia. Itu artinya Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi jantung ekosistem laut. Oleh karena itu, tidak heran Indonesia menjadi tuan rumah KTT AIS Forum sehingga dunia makin tahu Indonesia.
Sobat EBT Heroes itulah penjelasan dari KTT AIS Forum yang sudah diselenggarakan di Indonesia. Sobat EBT Heroes harus bangga karena negara ini menjadi pelopor dan ikut serta dalam upaya penanganan isu global.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Nur Wasilatus Sholeha
Referensi:
[1] Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun Solusi Atasi Perubahan Iklim
[2] KTT AIS Forum 2023 Pertajam Strategi Global Atasi Persoalan Perubahan Iklim
[3] KTT AIS Forum 2023: Negara Kepulauan Sepakat Bersolidaritas
[4] KTT AIS Forum 2023: Negara Peserta, Hal yang Dibahas & Dampaknya bagi Indonesia
[5] Di KTT AIS Forum, Indonesia Komitmen Siapkan Dana Hibah Atasi Perubahan Iklim
[6] Jokowi Ungkap Kontribusi Indonesia untuk Negara Kepulauan di KTT AIS Forum
[7] Indonesia Susun Peta Jalan Hadapi Perubahan Iklim dari Sektor Pariwisata