Bersepeda : Solusi Kurangi Emisi Karbon Penyebab Krisis Iklim

Bersepeda: Solusi Kurangi Emisi Krisis Iklim zonaebt.com
Ilustrasi bersepeda. Sumber: Pixabay.com
  • Bersepeda memiliki manfaat untuk kurangi emisi krisis iklim
  • Emisi gas karbon yang dihasilkan dari bersepeda 30 kali lebih rendah daripada mengendarai mobil yang berbahan bakar fosil di setiap perjalanan
  • Rata-rata pesepeda di negara Denmark dapat mengurangi 414 juta ton CO2 per tahun

Sobat EBT Heroes, ternyata bersepeda memiliki manfaat untuk kurangi emisi krisis iklim loh?

Selain menyehatkan badan ternyata bersepeda juga dapat memberikan dampak besar dalam mengurangi emisi krisis iklim. Mengingat saat ini dunia sedang dihadapkan pada krisis iklim dimana terjadi banyak perubahan pada bumi.

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya emisi krisis iklim, salah satunya yaitu emisi gas karbon. Emisi gas karbon adalah proses naiknya karbon dioksida ke atas atmosfer yang terjadi secara alami atau diakibatkan oleh aktivitas manusia.

Emisi krisis iklim dapat disebabkan oleh aktivitas manusia, aktivitas industri, sektor transportasi dan faktor lainnya. Salah satu penyumbang emisi gas karbon yang telah menyumbang seperempat semua emisi gas berasal dari sektor transportasi.

Dalam sebuah penelitian data, setengah dari emisi krisis iklim yang dihasilkan berasal dari sektor transportasi. Emisi karbon menjadi kontributor terhadap perubahan iklim sama dengan emisi gas kaca.

Apabila emisi krisis iklim semakin meningkat dapat menyebabkan efek rumah kaca sehingga terjadi peningkatan suhu bumi. Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo telah mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang ditetapkan secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional.

Peraturan tersebut diharapkan dapat mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 41% pada tahun 2030 dengan dukungan Internasional. Hal tersebut disampaikan oleh presiden dalam Conference of the Parties (COP) 26 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Glasgow, United Kingdom.

Dengan adanya regulasi terkait pasar karbon melalui Perpres, diharapkan Indonesia memiliki peluang untuk menerima pendanaan yang lebih besar dalam pengendalian emisi krisis iklim.

Baca juga



Proses penanganan emisi krisis iklim perlu dilakukan penertiban terhadap penggunaan transportasi pribadi terutama mobil. Hal tersebut dikarenakan transportasi menjadi salah satu faktor penyebab emisi yang sulit untuk di dekarbonisasi.

Besarnya penggunaan bahan bakar fosil dan adanya ketergantungan pada masyarakat menjadi pemicu sulitnya dekarbonasi. Dekarbonasi adalah upaya pengurangan emisi gas rumah kaca terutama pada emisi gas karbon dan sektor lainnya yang dapat menyebabkan emisi krisis iklim.

Seberapa Efektifkah Bersepeda Kurangi Emisi Krisis Iklim?

Ilustrasi sepeda. Sumber: Pixabay.com

Bersepeda menjadi salah satu solusi dalam mengurangi emisi krisis iklim. Sepeda merupakan alat transportasi darat yang cukup banyak digemari masyarakat.

Selain menyehatkan, bersepeda relatif praktis dan murah serta ramah lingkungan. Bersepeda sempat menjadi tren dikala pandemi Covid-19, dimana saat itu masyarakat memilih sepeda sebagai alternatif agar badan tetap sehat.

Lalu, seberapa besar pengaruh bersepeda untuk mengurangi emisi krisis iklim?

Dalam penelitian yang dilakukan di London, peneliti mengamati sekitar 4.000 orang disana. Peneliti melakukan penghitungan jejak karbon mereka melalui pengisian buku harian perjalanan selama dua tahun.

Dalam penelitian tersebut didapatkan bahwa masyarakat setempat memiliki kebiasaan bersepeda setiap harinya. Mereka memiliki emisi karbon 84% lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang yang tidak bersepeda.

Selain itu, rata-rata yang dihasilkan orang-orang bersepeda terhadap karbon sekitar 3.2 kg CO2. Artinya orang-orang yang bersepeda turut membantu pengurangan emisi karbon sebesar 3.2 kg CO2.

Penelitian lain yang dilakukan dari University of Southern Denmark merujuk pada negara Belanda yang memiliki kebiasaan bersepeda sejak lama. Rata-rata orang Belanda mampu bersepeda sejauh 2,6 km setiap harinya.

Studi yang dihasilkan dari kebiasaan orang-orang Belanda menyebutkan bahwa emisi karbon akan turun sekitar 700 juta ton atau lebih tepatnya 686 ton. Bersepeda dapat menurunkan risiko 45% lebih rendah terkena penyakit kanker dan 46% lebih rendah terkena penyakit kardiovaskuler.

Emisi yang dihasilkan dari bersepeda 30 kali lebih rendah daripada mengendarai mobil. Selain itu, bersepeda menghasilkan emisi sekitar sepuluh kali lebih rendah daripada mengendarai mobil listrik.

Apabila masyarakat beralih menggunakan sepeda di setiap harinya, akan membantu pengurangan jejak emisi karbon. Dalam setahun saja dapat mengurangi jejak emisi karbon sekitar 8% dan dapat meningkat pada tahun seterusnya.

Sepeda Lipat Biliton: Kontribusi Inovatif dalam Mengatasi Emisi Krisis Iklim

Ilustrasi Gubernur Bangka Belitung saat bersepeda menggunakan Biliton. Sumber: infoindonesia.id

Siapa sangka ternyata sepeda lipat tiga “Biliton” hasil karya anak bangsa loh. Inovasi sepeda tersebut berasal dari Kepulauan Bangka Belitung.

Sepeda lipat tiga “Biliton” memiliki spesifikasi material yang berkualitas dengan rangkaian kuat,ringan dan tinggi. Sepeda karya anak bangsa ini telah lulus standar Nasional Indonesia (SNI) dengan manajemen mutu ISO 9001:2015 nomor 1049:2008 NPB 1-210392-5.

Menurut penuturan dari gubernur Kepulauan Bangka Belitung, sepeda lipat tiga “Biliton” dapat menyaingi pasar impor sepeda seperti Brompton. Selain itu, dengan adanya inovasi sepeda lipat tiga “Biliton” akan menjadi titik balik bagi Indonesia sehingga banyak masyarakat dunia yang makin tahu Indonesia terutama Kepulauan Bangka Belitung.

Sepeda lipat tiga “Biliton” mendapat dukungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Bentuk dukungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan meluncurkan sepeda karya anak bangsa ini.

Peluncuran sepeda lipat tersebut dilakukan pada 20 Februari 2022 di Kuta Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Dengan adanya sepeda lipat ini, dapat meningkatkan sektor ekonomi Indonesia yaitu membuka lapangan pekerjaan.

Baca juga



Sobat EBT Heroes dapat membiasakan diri dengan bersepeda menggunakan produk dalam negeri. Menggunakan sepeda karya anak bangsa dapat dijadikan sebagai trend. Dengan mempromosikan sepeda karya anak bangsa, Sobat EBT Heroes juga dapat membantu dalam upaya pengurangan emisi krisis iklim.

Berikut Nama Negara yang Memiliki Kebiasaan Bersepeda, Indonesia Dapat Mencontohnya

Ilustrasi jalur khusus bersepeda di Denmark. Sumber: Pixabay.com

1.   Denmark

Denmark adalah negara yang terletak di sebelah barat daya Swedia dan selatan Norwegia. Denmark menjadi negara yang ramah bagi pecinta sepeda. Negara ini memiliki jalur khusus bagi pesepeda sepanjang 12.000 di ibu kota Kopenhagen. Denmark menjadi negara terdepan sebagai negara yang mengedepankan hak-hak pesepeda. Penelitian yang dilakukan menyebutkan bahwa rata-rata pesepeda di negara ini menempuh jarak 1,6 km setiap hari. Dengan begitu, dunia dapat mengurangi 414 juta ton CO2 per tahun.

2.   Belanda

Belanda adalah negara yang terletak di Eropa barat laut dimana memiliki sistem pemerintahan kerajaan. Belanda menjadi salah satu negara yang kental dengan budaya bersepeda. Bahkan, di kota-kota seperti Amsterdam dan Utrecht telah disediakan jalur khusus bagi pesepeda. Lebih dari separuh penduduknya menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari. Orang-orang Belanda mampu menempuh 2,6 km bersepeda setiap harinya dan dapat mengurangi CO2 sebanyak 686 juta ton.

3. Prancis

Prancis adalah negara yang terletak di Eropa Barat dimana berbatasan dengan Teluk Biscay dan Selat Channel. Prancis menjadi salah satu negara yang memiliki landskap terbaik di dunia. Negara ini memiliki sebutan di ibu kotanya Strasbourg yaitu “Ibukota Olahraga Sepeda”. Pemerintah setempat juga memasukkan program edukasi bersepeda dalam media pembelajaran.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Nur Wasilatus Sholeha

Referensi:

[1] Studi Ungkap Bersepeda Bisa Mengurangi 700 Juta Ton Gas Karbon di Udara

[2] Apa Itu Emisi Karbon? Kenali Penyebab, Dampak, dan Cara Menguranginya

[3] Mantap! Sepeda Lipat Biliton Karya Anak Bangsa Siap Bersaing ke Pasar Internasional

[4] Bersepeda sepuluh kali lebih efektif daripada mobil listrik untuk capai ‘net zero emission’

[5] Diluncurkan Sandiaga – Penampakan Sepeda Lipat Karya Anak Bangsa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *