Gelombang Panas Eropa Mencapai Suhu 40°C, Perubahan Iklim Penyebabnya?

Gelombang Panas Eropa Mencapai Suhu 40°C, Perubahan Iklim Penyebabnya? zonaebt.com
  • Gelombang panas menerjang benua Eropa, dimana suhu terik mencapai 40°C hingga 45°C.
  • Banyak masalah yang muncul akibat cuaca panas ini
  • Cuaca panas ini membunuh banyak jiwa setiap tahunnya, jumlah masyarakat yang meninggal akibat cuaca panas ini mencapai 15.000 per tahunnya.

Eropa diterjang fenomena gelombang panas. Suhu di Italia akan mencapai 40°C sampai 45°C. Adapun temperatur tertinggi yang pernah tercatat di wilayah Sisilia adalah 48.8°C di tahun 2021. Di London, Inggris, suhu udara di wilayah tersebut mencapai 39°C. Akibatnya rel kereta terancam memuai karena panas sehingga kereta diminta bergerak lebih lambat.

Tak hanya itu, gelombang panas di Eropa juga dialami Belgia, Jerman, Belanda, dan Prancis. Catatan suhu Belgia, Jerman dan Belanda dapat terlampaui untuk kedua kalinya dalam dua hari. Belgia, Jerman dan Belanda telah mencatat suhu tertinggi dalam catatan pada hari Rabu (24/07) masing-masing 39,9°C, 40,5°C dan 39,3°C. Lalu, pemerintah Prancis mengeluarkan peringatan tingkat tinggi, di Paris serta 19 tempat lainnya karena suhu dapat mencapai 42°-43°C.

Panas membara yang menyebar di negara-negara benua Eropa tersebut akan mempersulit rencana perjalanan wisata orang-orang, Gelombang panas di suatu lokasi selama periode tertentu bisa sangat berbahaya. Bahkan, fenomena panas membara ini sudah beberapa kali terjadi.

Gelombang panas di Eropa disebabkan oleh adanya fenomena cuaca antisiklon Cerberus. Antisiklon merupakan fenomena cuaca yang mengisap air dari bagian atas atmosfer sehingga menyebabkan formasi awan sedikit dan minim angin di saat kemarau.

Tekanan tinggi ini bergerak cenderung lambat karena bisa berlangsung hingga berhari-hari, bahkan sampai sepekan. Apalagi jika terjadi di area yang luas, tekanan tinggi bisa jadi semipermanen. Saat terbentuk di sekitar daratan, seperti di gurun Sahara, tekanan tinggi kian memanaskan udara dan membuat temperatur lebih meningkat.

Baca Juga



Banyaknya Korban yang Meninggal Akibat Gelombang Panas yang Terjadi

Gelombang Panas Eropa Mencapai Suhu 40°C, Perubahan Iklim Penyebabnya? zonaebt.com
Ilustrasi Cuaca Panas Eropa. Sumber: unsplash.com

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan setidaknya ada 15.000 orang tewas akibat gelombang panas Eropa tahun 2022. Spanyol dan Jerman mendapat dampak terburuk. Pada tahun lalu, gelombang panas dirasakan Eropa selama tiga bulan, mulai bulan Juni hingga Agustus. Kekeringan terburuk di Eropa sejak abad pertengahan dirasakan karena suhu yang sangat tinggi itu.

Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, menyebutkan bahwa diperkirakan 15.000 orang meninggal khusus akibat panas pada tahun lalu. Kematian di Spanyol hampir mencapai 4.000, di Portugal lebih dari 1.000, di Jerman sekitar 4.500, dan di Inggris lebih dari 3.200.

Tak hanya di tahun lalu, gelombang panas pernah menyapu seluruh Eropa pada bulan Agustus 2003, yang menyebabkan hampir 15.000 orang meninggal di negara Prancis. Lalu tahun 2009 silam, gelombang panas menyebabkan kematian hingga 70 ribu orang.

Gelombang panas menjadi ancaman di Jerman utara karena sungai dan danau mengering. Akibatnya muncul sejumlah peringatan bahwa ikan dan kerang terancam mati. Lalu ratusan babi di Belanda mati karena kipas angin peternakan berhenti bekerja.

Perubahan Iklim Penyebabnya?

Gelombang Panas Eropa Mencapai Suhu 40°C, Perubahan Iklim Penyebabnya? zonaebt.com
Ilustrasi Suhu Panas Eropa. Sumber: unsplash.com

Beberapa tahun belakangan, tekanan tinggi di Eropa cenderung bergerak ke kawasan utara. Meskipun begitu, cukup sulit untuk menerka kaitan gelombang panas dengan perubahan iklim. Kita terus melihat perubahan pola sirkulasi atmosfer. Fenomena itulah yang dapat meningkatkan jumlah kejadian temperatur ekstrem dan kekeringan di Eropa.

Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim lakukan konfirmasi atas adanya tren ini. Mereka menunjukkan data peningkatan frekuensi dan tingginya intensitas cuaca ekstrem sejak dekade 1950-an. Dilakukan analisis terpisah yang menemukan peningkatan gelombang panas Eropa sejak dua dekade belakangan.

Kawasan Eropa selatan pada musim panas 2022 dilanda suhu tinggi daripada biasanya. Spanyol, Italia, dan Prancis mengalami temperatur maksimum harian, yaitu melebihi 40°C. Akibatnya, Lembaga Copernicus Climate Change Service Eropa mengaitkan kondisi panas tak biasa ini dengan perubahan iklim. Fenomena panas menyengat diprediksi akan menjadi lebih intens, sering, dan berlangsung lama.

Bahaya Panas Ekstrem

Serangan panas (heatstroke) yang miliki gejala sakit kepala dan pusing dapat timbul karena gelombang panas dan suhu ekstrem. Selain itu, dehidrasi akibat cuaca panas juga bisa terjadi. Hal ini menimbulkan dampak buruk pada pernapasan dan aktivitas jantung. Sejumlah kasus gangguan kesehatan karena gelombang panas di Eropa hadir. Contohnya, seorang pekerja jalanan di Italia tewas. Lalu ada berbagai laporan tentang serangan panas di Spanyol dan Italia.

Baca Juga



Warga dan pengunjung di daerah terdampak disarankan untuk berjaga-jaga. Mereka disarankan menghindari sengatan matahari langsung selama jam-jam. Selain itu, tetap jaga tubuh terhidrasi dan menghindari konsumsi alkohol.

Selain dampak buruk kesehatan, gelombang panas juga berimbas pada kehidupan sosial dan ekonomi. Gelombang panas dapat merusak permukaan jalanan dan menyebabkan rel kereta memuai.

Gelombang Panas Eropa Mencapai Suhu 40°C, Perubahan Iklim Penyebabnya? zonaebt.com
Sumber Air mulai Mengering. Sumber: unsplash.com

Pasokan air juga berkurang karena gelombang panas. Akibatnya, produksi listrik, air minum, dan pengairan tanaman terganggu. Di tahun lalu, panas menyengat di Prancis menyebabkan pembangkit listrik tenaga nuklir tak bisa beroperasi karena temperatur sungai yang tinggi dan rendahnya permukaan air. Hal tersebut mengganggu proses pendinginan.

Sektor ekonomi yang mengalami gangguan karena gelombang panas dibuktikan melalui sebuah penelitian. Pada penelitian tersebut, gelombang panas yang ekstrem dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi di Eropa sebesar 0.5% pada satu dekade silam.

Gelombang panas akan semakin parah jika suhu terus meningkat. Namun, jika kita berhasil meredam laju emisi gas rumah kaca hari ini, iklim bumi akan terus menghangat. Hal ini terjadi karena laut sudah terlanjur menyerap dan menyimpan panas. Jadi, meskipun laju pemanasan global melambat, dampak perubahan iklim di masa depan akan terus kita alami.

Referensi

[1] Gelombang Panas Eropa akan Mencapai Puncaknya dan Pecahkan Rekor dengan Suhu Mencapai Hampir 40C

[2] Suhu Panas Ekstrem Membakar Wilayah Eropa

[3] Gelombang Panas Membakar Eropa, Italia Keluarkan Peringatan Risiko Kesehatan Ekstrem di 16 Kota

[4] Gelombang Panas Eropa: Mengapa Terjadi dan Apakah Perubahan Iklim Penyebabnya?

[5] WHO: 15.000 Orang Tewas Akibat Gelombang Panas di Eropa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *