Inovasi Teknologi Panel Surya: Solar 3.0

Ilustrasi Inovasi Teknonologi Panel Surya. Photo: Unsplash
  • Solar 3.0 merupakan inovasi teknologi panel surya dengan efisiensi yang lebih tinggi.
  • Efisiensi sinar matahari yang diserap lebih tinggi daripada teknologi panel surya yang ada sebelumnya.
  • Perovskite menjadi bahan material utama dalam inovasi tersebut yang memberikan banyak manfaat.

Teknologi panel surya saat ini mayoritas menggunakan bahan material kristal silikon. Material tersebut digunakan sekitar 95 persen secara global. Para ilmuwan terus mengembangkan teknologi panel surya. Perkembangan zaman menuntut adanya kemajuan dan perkembangan. Teknologi mutakhir diperlukan untuk memenuhi unsur keberlanjutan, efisiensi, dan aksesibilitas.

Solar 3.0 adalah inovasi yang dapat memberikan perubahan besar di berbagai sektor. Salah satunya sektor industri yang akan berubah dari proses produksi dengan adanya teknologi baru. Sumber energi masih sama, yakni sinar matahari dengan material penyerap yang berbeda. Material tersebut adalah perovskite yang menjadi mineral baru sumber energi listrik. Apakah Sobat EBT Heroes pernah mendengar material perovskite sebelumnya? Mari, kita simak penjelasan berikut!

Baca Juga



Teknologi Panel Surya di Indonesia

Ilustrasi Teknologi Panel Surya di Indonesia. Photo: Pinterest

Energi menjadi elemen penting dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan rumah tangga, manufaktur, industri, dan lain-lain membutuhkan energi. Dalam lingkup negara, perekonomian tidak akan berjalan baik tanpa adanya energi. Energi mulai dari yang tidak terbarukan hingga terbarukan. Dewasa ini, energi terbarukan gencar digunakan dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan.

Salah satu energi terbarukan yang melimpah dan ramah lingkungan, yakni energi surya. Implementasi energi surya dapat dilihat dari teknologi panel surya. Teknologi yang digunakan juga berkembang seiring berjalannya waktu. Di Indonesia, panel surya photovoltaik (PV) berbahan silikon kristal digunakan hingga 90 persen dari keseluruhan. Akan tetapi, nilai ekonomisnya perlu untuk ditingkatkan lagi agar dapat lebih terjangkau.

Teknologi panel surya yang menggemparkan, yakni panel surya berbahan perovskite. Bahan tersebut merupakan senyawa mineral kalsium titanium oksida yang pertama kali ditemukan oleh pakar mineral Jerman Gustav Rose pada tahun 1839. Senyawa mineral perovskite cocok diterapkan untuk produksi industri berteknologi tinggi. Panel surya berbahan perovskite familiar disebut dengan solar 3.0.

Solar 3.0 masih belum dapat ditemukan di Indonesia untuk saat ini. Meskipun begitu, Indonesia memiliki peluang karena bahan baku perovskite, yaitu rare earth elemen (REE) yang melimpah. Inovasi telah dilakukan Indonesia dengan memanfaatkan infra merah yang dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Indonesia. Penggunaan teknologi panel surya di Indonesia lainnya seperti PLTS Terapung, Teknologi Surya BIPV, Teknologi PVNB, dan lain-lain.

Kalian terutama Sobat EBT Heroes saat ini setidaknya makin tahu Indonesia terkait dengan penggunaan teknologi panel surya. Setelah mengetahui hal tersebut, menurut Sobat EBT Heroes, apakah pengaruh yang akan didapatkan apabila Solar 3.0 telah diimplementasikan di Indonesia?

Apa itu Solar 3.0?

Ilustrasi Solar 3.0. Photo: Yt Simply Tech

Solar 3.0 merupakan generasi baru dalam teknologi energi surya. Bahan material perovskite yang menjadi pembeda dengan material yang digunakan sebelumnya. Silikon kristal saat ini masih banyak digunakan dan dimanfaatkan. Panel surya dengan silikon kristal masih memiliki beberapa kelemahan. Perovskite hadir dengan kelebihan yang dapat menutupi kelemahan dari bahan silikon kristal.

Efisiensi perovskite lebih tinggi dibandingkan dengan silikon kristal. Silikon kristal memiliki efisiensi sekitar 20 hingga 25 persen. Sementara itu, perovskite memiliki efisiensi lebih tinggi, yakni sekitar 30 persen. Selain itu, perovskite dapat dibuat ke beberapa macam wujud seperti cair. Bahan tersebut juga dapat dibuat dengan ketebalan seperti plastik. Material tersebut memiliki versatilitas dan fleksibilitas yang tinggi.

Teknologi Solar 3.0 terus dikembangkan agar dapat diimplemetasikan dengan baik. Swift Solar salah satu perusahaan yang mengembangkan sekaligus pelopor teknologi perovskite. Perusahaan tersebut percaya energi sinar matahari memiliki potensi besar yang potensinya masih belum tersentuh sepenuhnya. Energi surya berpotensi besar dalam mengurangi kesenjangan dan melindungi bumi di tengah permasalahan perubahan iklim.

Penelitian yang telah banyak dilakukan menyebutkan bahwa perovskite dapat diterapkan ke banyak teknologi. Wujudnya yang dapat dibentuk secara fleksibel diterapkan ke beberapa benda elektronik. Misalnya, dipasang di case smartphone, LED lampu, televisi, hingga atap mobil. Benda-benda tersebut dapat menyerap energi surya untuk diubah menjadi energi listrik tanpa merubah wujud dari benda tersebut. Berbeda hal dengan silikon kristal yang bentuknya masih belum efisien apabila ditempatkan di media tertentu.

Inovasi lain yang tidak kalah menarik, yakni semprotan spray, cat, dan sejenisnya ke panel surya. Perovskite dapat dibuat ke wujud cair sehingga dimungkinkan inovasi tersebut. Pada tahun 2014, University of Sheffield, Inggris memproduksi spray tersebut. Inovasi tersebut dapat memberikan kesan estetis yang dapat diterapkan pada atap hingga tembok atau benda-benda lain. Dengan begitu, benda-benda elektronik dapat dialiri listrik dengan energi terbarukan.

Baca Juga



Prospek Solar 3.0 untuk Dunia

Ilustrasi Prospek Solar 3.0. Photo: Freepik

Teknologi panel surya memberikan banyak manfaat bagi kita sehari-hari. Inovasi teknologi tersebut semakin memberikan harapan jangka panjang yang lebih baik. Inovasi tersebut dapat dirasakan efeknya di sektor ekonomi, pertanian, hingga lingkungan. Kegiatan produksi semakin efisien. Kerusakan terhadap lingkungan dapat diminimalisir.

Solar 3.0 masih dalam proses penelitian dan pengembangan. Implementasi dari teknologi tersebut masih belum dapat dirasakan secara maksimal. Beberapa tahun ke depan, inovasi tersebut akan mengguncang dunia dengan keunggulan yang dimiliki. Efisiensi, versatilitas, dan aksesibilitas menjadi nilai yang akan memberikan manfaat dan kemudahan. Solar 3.0 juga lebih implementatif dapat diterapkan ke lebih banyak benda atau media.

Menurut Sobat EBT Heroes, bagaimana prospek Solar 3.0? Apakah akan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan? Atau, malah tergantikan dengan inovasi lain?

#zonaebt #energiterbarukan #sobatheroes

Editor: Himatul Azqiya

Referensi:

[1] Teknologi Baru Panel Surya, Mana yang Akan Jadi Masa Depan?

[2] Panel Surya Makin Menggoda: Tanpa Listrik dan Manfaatkan Infra Merah

[3] Perovskite, Si Ramping Pemburu Listrik Surya

[4] Solar 3.0: This New Technology Could Change Everything

[5] Perovskite, Mineral Baru Sumber Energi Listrik Masa Depan

[6] How Solar 3.0 Technology Will Change Everything

[7] Swift Solar

[8] What is Solar 3.0?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 Comment