- China menjadi negara yang menghasilkan PLTS terbesar di dunia.
- Penggunaan PLTS membantu mengurangi emisi karbon dioksida (C02) dan menghemat biaya perekonomian Tiongkok sebesar $55 dan $228 miliar per tahun.
- China mendominasi industri panel surya
Negeri dengan julukan Tirai Bambu merupakan negara yang menduduki posisi sebagai produsen panel surya atau solar panel terbesar di dunia. Hal tersebut disampaikan oleh Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Berdasarkan Global Energy Monitor per Januari 2023, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang beroperasi di China mencapai 175.000 MW. Peringkat kedua ditempati oleh Amerika Serikat dengan kapasitas PLTS sebesar 50.147 MW, sedangkan Vietnam menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang masuk dalam kategori PLTS terbesar dengan kapasitas 12.000 MW.
China memiliki ambisi besar dalam memproduksi energi terbarukan dengan mengembangkan PLTS. Pengembangan PLTS apabila terus dilakukan secara berkala, maka dapat memasok listrik hijau bagi dua juta rumah tangga di China. Tidak hanya itu, ambisi yang dimiliki China dalam mengembangkan PLTS juga disebabkan karena adanya polusi udara yang berlebihan dan mengancam nyawa rakyatnya.
5 PLTS Terbesar di China
- Huanghe Hydropower Hainan Solar Park
Huanghe Hydropower Hainan Solar Park merupakan PLTS terbesar di China yang terletak di Provinsi Qinghai, Tiongkok. PLTS tersebut memiliki kapasitas sebesar 2.200 MW. Pembangkit listrik tersebut dikembangkan oleh Huanghe Hydropower Development yang merupakan perusahaan pembangkit listrik milik negara Tiongkok. Solar Park tersebut mempunyai kapasitas penyimpanan sebesar 202,8 MW. Huanghe Hydropower dikembangkan melalui lima tahapan dan mulai beroperasi pada tahun 2020.
- Tengger Desert Solar Park
Tengger Desert Solar Park merupakan PLTS terbesar kedua di China dan kelima terbesar di dunia. PLTS tersebut terletak di Ningxia, Tiongkok. Tengger Desert Solar Park memiliki kapasitas sebesar 1,55 GW dan dijuluki sebagai “Great Wall of Solar” karena luasnya mencapai 1.200 km dari 36.700 km dari gurun Tengger.
PLTS tersebut dimiliki oleh China National Grid and Zhongwei Power Supply Company. Tengger Desert Solar Park mulai beroperasi pada tahun 2017. Pembangkit listrik tersebut akan memasok energi ramah lingkungan lebih dari 600.000 rumah. Tengger Desert Solar Park mendapatkan predikat sebagai fasilitas pembangkit listrik fotovoltaik terbesar di dunia dari segi ukuran maupun kondisi produksi yang selesai dibangun pada tahun 2015.
Baca Juga :
- Panel Surya Portabel: Energi Terbarukan untuk Aktivitas Luar Ruangan
- SESNA, Developer Sistem Energi Surya Terkemuka di Indonesia
- Datong Solar Power Top Runner Base
Datong Solar Power Top Runner Base merupakan PLTS terbesar ketiga di China setelah Huanghei Hydropower Hainan dan Tengger Desert Solar Park. PLTS tersebut terletak di Kota Datong, Provinsi Shanxi, Tiongkok. Datong Solar Power merupakan bagian dari rencana Administrasi Energi Nasional untuk mengembangkan proyek tenaga surya pada wilayah tersebut.
PLTS tersebut memiliki kapasitas sebesar 1,1 GW setelah selesainya proyek tahap pertama pada tahun 2016. Setelah dua tahap selesai, Datong Solar Power memiliki kapasitas sebesar 3 GW. Beberapa perusahaan seperti Datong Coal Mine Group, Huadian Shanxi Energy, China Three Gorges New Energy, dan termasuk Datong United Photovoltaics terlibat dalam pengembangan PLTS tersebut.
- Yanchi Ningxia Solar Park
Yanchi Ningxia Solar Park yang terletak di Ningxia merupakan PLTS terbesar keempat di Tiongkok. PLTS tersebut memiliki kapasitas sebesar 1 GW. Saat pembangkit listrik mulai beroperasi pada September 2016, PLTS tersebut termasuk sebagai rangkaian PV surya berkelanjutan terbesar di dunia, merupakan sebuah sistem modul PV yang saling terhubung dan berfungsi sebagai satu unit penghasil listrik. Manajemen pusat pembangkit listrik dioperasikan melalui FusionSolar Smart O&M yang menggunakan komputasi awan dan data besar untuk mengoperasikan PLTS secara efisien.
- Longyangxia Dam Solar Park
Longyangxia Dam Solar Park merupakan PLTS terbesar kelima di Tiongkok dan pada tahun 2013 pernah menjadi PLTS terbesar pertama di dunia. Solar Park tersebut terletak di dataran tinggi Tibet, Provinsi Qinghai, Tiongkok. PLTS tersebut memiliki kapasitas sebesar 850 MW. Proyek PLTS tersebut dilakukan oleh Huanghe Hydropower Development yang selesai pada tahun 2015. PLTS Longyangxia terintegrasi dengan pembangkit listrik tenaga air Longyangxia dengan kekuatan 1,28 GW dan menyalurkan listrik ke 200.000 rumah tangga.
Kerja Sama China dengan Negara Lain dalam Mengembangkan PLTS
Banyak negara-negara di dunia yang ingin memiliki PLTS sebagai sumber energi terbarukan yang jauh lebih bersih energinya dibandingkan dengan bahan fosil. Sebagai negara yang paling besar dan banyak memiliki PLTS, banyak negara-negara di dunia yang mengajak kerjasama China untuk membangun PLTS di negaranya salah satunya Indonesia.
Pemerintah Riau dan Pemerintah China melalui Calypte Holding dan CGN Energy International Holding Co Limited sepakat kerja sama untuk membangun PLTS di Kabupaten Bengkalis senilai Rp19 triliun. PLTS tersebut direncanakan memiliki kapasitas sebesar 1.000 MW dan pembangkit listrik tenaga gas dengan kapasitas 500 MW. Pemerintah China berkomitmen untuk membantu RI dalam pengembangan energi terbarukan agar mencapai transisi energi 23 persen di tahun 2025.
Baca Juga :
- Cara Memaksimalkan Kerja Panel Surya di Musim Dingin
- Mega Proyek Panel Surya di Luar Angkasa Negara Industri Maju
Mengapa China Mendominasi Industri Panel Surya Dibandingkan Negara Lain?
Pada 1990 silam, Tiongkok berhasil menjadi negara pemimpin pertama di dunia dalam hal sumber energi terbarukan terbesar di dunia dan menjadi negara yang memprogramkan tenaga surya pada pedesaan. Di tahun yang sama Tiongkok juga mulai bangkit ketika akhir tahun 1990-an, Jerman kewalahan dengan respon domestik terhadap program insentif pemerintah untuk mempromosikan panel surya atap, memberikan modal, teknologi, dan para ahli untuk memikat Tiongkok agar memenuhi permintaan Jerman dalam membuat panel surya.
Tidak hanya itu, pada tahun 2008 hingga 2013 industri panel surya yang masih baru di Tiongkok menurunkan harga dunia sebesar 80% dan menjadi sebuah pencapaian menakjubkan di pasar teknologi yang sangat kompetitif.
Selain itu, pemerintah Tiongkok juga ikut serta dalam mengembangkan PLTS sehingga dapat meningkat pesat perkembangannya. Pada awalnya, energi surya diciptakan untuk membantu daerah pedesaan miskin yang jauh dari jaringan listriknya. Namun, beberapa perusahaan perintisnya menjadi tertarik dengan jumlah pendapatan yang didapatkan dari pembuatan panel surya untuk diekspor ke Jerman. Tiongkok mulai menguasai dunia dengan mempekerjakan lebih banyak tenaga surya.
Pemerintah Tiongkok juga akan memberikan dana sebesar $47 miliar untuk membangun tenaga surya yang disebut sebagai “industri strategis”. Memperluas energi terbarukan merupakan salah satu dari tujuh kategori bisnis yang mendapat perhatian khusus, termasuk pinjaman dan insentif pajak berdasarkan rencana lima tahun Tiongkok.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Nur Wasilatus Sholeha
Referensi :
[1] Pemprov Riau-Pemerintah China sepakat bangun PLTS senilai Rp19 triliun