- Industri fesyen penyumbang polusi dan limbah terbesar kedua di dunia setelah limbah minyak.
- Gerakan Slow Fashion hadir sebagai solusi dari urgensi Fast Fashion terhadap lingkungan yang dapat dimulai dari isi lemari pakaian.
- Konsep fesyen berkelanjutan tidak hanya berupaya memberikan dampak baik terhadap lingkungan namun juga menyejahterakan seluruh pekerjanya.
Sobat EBT Heroes, sudah pernah mendengar tentang Slow Fashion? Gerakan yang muncul sebagai solusi dari urgensi Fast Fashion terhadap kerusakan lingkungan. Hal ini karena industri fesyen adalah penyumbang polusi dan limbah terbesar kedua di dunia setelah limbah minyak. Berdasarkan data United Nation (UN), industri fesyen menghasilkan sekitar 8% emisi karbon dan menyumbang 20% limbah air secara global.
Baca Juga
- Ikut Andil Merusak Lingkungan Hanya Dengan Menggunakan Fast Fashion?
- Small Steps, Big Impact: Increasing Environmental Awareness Starting from Ourselves
Apa itu Slow Fashion?
Fesyen lambat pertama kali diperkenalkan oleh Kate Fletcher, profesor di bidang Sustainability, Design, and Fashion University of The Art London’s Centre for Sustainable Fashion. Dalam praktiknya, gerakan fesyen lambat berupaya menghasilkan pakaian yang berfokus pada gaya yang abadi, bahan, proses yang ramah lingkungan, dan tujuan dari pakaian diproduksi agar tahan lama dan bisa dipakai tanpa pengaruh tren. Guna meminimalisir dampak kerugian lingkungan dan kemanusiaan yang dihasilkan dari industri fesyen.
Dampak Baik Gerakan Slow Fashion
Slow Fashion terbukti dapat mengurangi dampak buruk pada lingkungan, berikut beberapa manfaatnya:
- Memperlambat Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan memang tak dapat dihindari, tapi setidaknya Slow Fashion dapat memperlambat kerusakan tersebut. Karena tidak menggunakan bahan pewarna kimia sehingga tidak mencemari air bersih. Selain itu, penggunaan material berkualitas tinggi yang tahan lama dan mudah terurai juga membantu mengurangi limbah pakaian.
- Menciptakan Iklim Industri Fashion yang Lebih Baik
Dalam konsepnya yang sustainable, produsen tidak hanya memperhatikan sistem produksi yang ramah lingkungan, tapi juga harus menyejahterakan karyawannya. Dari sini, industri fesyen dapat memberikan dampak positif untuk semua kalangan.
Ciri-Ciri Brand yang Menerapkan Slow Fashion
Jika Fast Fashion selalu menghadirkan koleksi terbaru hampir setiap minggu mengikuti tren dan bahan yang dipakai tidak tahan lama, maka brand Slow Fashion tidak didesain seperti itu.
Brand Slow Fashion memilih membuat pakaian yang dapat dipakai secara berkelanjutan, namun dengan model yang klasik. Sehingga konsumen dapat memakai pakaian tersebut secara berulang tanpa takut ketinggalan zaman. Ini bermanfaat untuk mengurangi limbah pakaian dari tren fashion yang dinamis.
Selain itu, brand Slow Fashion cenderung memiliki koleksi lebih sedikit, biasanya tidak akan lebih dari 3 kali per tahun dalam meluncurkan koleksi baru, memakai bahan organik, mengusahakan memakai desain zero waste cutting.
Baca Juga
- 10 Brand Fashion Indonesia yang Mengusung Konsep Sustainable Fashion
- Kisah Alfira Oktaviani, Pendiri Semilir Ecoprint yang Go International dengan Produk Fesyen Lokal Ramah Lingkungan dan Bekelanjutan
Langkah Sederhana Memulai Slow Fashion
Ada banyak cara yang bisa Sobat EBT Heroes lakukan untuk menerapkan Slow Fashion yang dapat dimulai dengan:
- Mengubah Cara Berpikir Dengan Mindset Peduli Lingkungan
Tren fesyen yang dinamis selalu menggiurkan keinginan belanja. Karena itu, cara berpikir dalam berbelanja perlu diubah. Menginginkan pakaian baru, tak harus selalu membeli baju baru.
Ada cara efektif yang dapat dilakukan seperti menyewa, membeli baju yang dipakai seseorang kemudian dijual kembali, atau bertukar dengan teman, kerabat, dan saudara. Cara ini dapat memperpanjang usia pakaian hingga 9 bulan dan mengurangi 20%-30% emisi karbon global.
- Memaksimalkan Penggunaan Pakaian yang Ada di Lemari Lebih Dahulu
Coba lihat isi pakaian yang ada di dalam lemari Sobat EBT Heroes, mungkin masih ada baju yang jarang dipakai, atau bahkan belum pernah dipakai dan harganya masih tergantung pada baju.
Pilahlah pakaian mana yang masih bisa digunakan. Padu padankan agar tetap trendi atau gunakan sedikit aksesoris sehingga kamu bisa lebih percaya diri menggunakannya.
- Merawat Pakaian Dengan Benar
Menjaga pakaian berumur panjang adalah pilihan hidup berkelanjutan yang utama. Hal ini dapat dilakukan dengan berhati-hati saat pemakaian. Hindari noda yang susah hilang atau membekas, jangan rendam pakaian terlalu lama, kurangi penggunaan mesin cuci dan beralih mencuci menggunakan tangan agar pakaian tidak cepat rusak.
- Membeli Pakaian Berdasarkan Kualitas
Tak bisa dipungkiri, sering kali diskon besar-besaran mendorong keinginan membeli banyak. Namun mempertimbangkan kualitas produk yang dibeli dan membeli sesuai kebutuhan adalah langkah bijak untuk menyelamatkan lingkungan kita.
Memiliki sedikit pakaian tetapi berkualitas lebih berguna untuk jangka waktu yang lama. Tak ada salahnya sedikit mengocek kantong untuk sekali pembelian namun terjamin awet. Pilihlah juga pakaian yang berbahan organik agar mudah terurai oleh alam seperti bahan katun, linen, viskose, tencel.
- Sumbangkan atau Jual Kembali Pakaian Tak Terpakai
Sisa-sisa takkan selalu sia-sia, pakaian yang sudah tidak muat namun masih layak pakai bisa Sobat EBT Heroes berikan kepada yang membutuhkan atau donasikan untuk korban bencana alam.
Jual-Beli pakaian bekas (preloved) juga dapat dilakukan untuk menekan limbah pakaian. Selain dapat uang juga memperpanjang usia pakaian dan mendorong penerapan fesyen berkelanjutan yang ramah lingkungan.
- Perkaya diri mengenai informasi fashion berkelanjutan
Sobat EBT Heroes perlu mengetahui lebih dalam mengenai sehelai baju yang dimiliki. Mencari tahu lebih dalam profil dan latar belakang merek yang ingin dibeli, berguna sebagai pertimbangan dalam memilih merek yang menerapkan Slow Fashion.
Informasi seputar fesyen berkelanjutan bisa Sobat EBT Heroes pelajari dengan mudah melalui media sosial atau menanyakan langsung kepada Founder Brand Slow Fashion. Tanyakan bagaimana proses produksinya, siapa saja yang bekerja di dalamnya, memakai bahan ramah lingkungan atau tidak, bagaimana emisi karbon yang dihasilkan.
Bagaimana Sobat EBT Heroes? Sudah siap menjadi penyelamat lingkungan dengan menerapkan Slow Fashion? Tidak ada kata terlambat untuk memulai hal baik, semua dapat dimulai dari hal-hal sederhana yang kita miliki.
#ZonaEBT #EBTHeroes #Sebarterbarukan
Editor: Adhira Kurnia Adhwa
Referensi
[1] Apa Itu Fast Fashion dan Dampak Fast Fashion Bagi Lingkungan?
[2] Slow Fashion! 5 cara menerapkannya
1 Comment