Hebat! Komunitas Lingkungan di Bali Mengolah 700 Botol Kaca Menjadi Sebuah Produk Terazo

  • Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • Desa Nyambu di Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, saat ini menjadi proyek percontohan pemanfaatan terazo hasil daur ulang limbah botol kaca untuk menunjang kegiatan ecowisata
  • Proyek ini dilakukan untuk mengurangi limbah kaca yang terjadi dan bermitra bersama Desa Nyambu dalam program Desa EcoWisata dengan penerapan keberlanjutan lingkungan.

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Persoalan lingkungan saat ini mulai sering menjadi topik pembicaraan dunia ketika manusia dapat merasakan dampak negatif yang semakin meluas. Hal ini terlihat dari banyaknya bencana yang terjadi akibat berbagai aktivitas manusia itu sendiri seperti banjir, tanah longsor, pencemaran air akibat limbah industri dan masih banyak lainnya.

Desa Nyambu di Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, saat ini menjadi proyek percontohan pemanfaatan terazo hasil daur ulang limbah botol kaca untuk menunjang kegiatan ecowisata. Kegiatan daur ulang ini dilakukan Diageo Indonesia, sebuah perusahaan alkohol global, yang berkolaborasi dengan Kopernik, organisasi penelitian dan pengembangan yang berfokus pada isu sosial dan lingkungan.

Direktur Corporate Affairs Diageo Indonesia, Dendy Borman, dalam siaran persnya di Badung, Bali, mengatakan, upaya ini dilakukan untuk mengurangi limbah kaca yang terjadi dan bermitra bersama Desa Nyambu dalam program Desa EcoWisata dengan penerapan keberlanjutan lingkungan.

Proses daur ulang botol kaca bekas menjadi produk berguna dan tergolong sebagai kegiatan upcycling. Sebelum menjadi produk terazo seperti wastafel atau meja, botol kaca bekas produk Diageo dikumpulkan dari hotel Titik Dua di Ubud, Bali.

Baca Juga:



Kegiatan daur ulang yang dijalankan ini diawali dengan mengumpulkan botol-botol kaca bekas dari berbagai tempat di Bali. Dari hotel, restoran, bar, maupun pengelola sampah. Limbah botol kaca bekas ini tidak hanya berlaku untuk produk keluaran Diageo Indonesia. Di tahap awal, program ini mampu mengumpulkan 700 limbah botol kaca termasuk produk Diageo. Berat totalnya mencapai 270 kilogram.

“Untuk proses pengumpulan kami fokuskan pada outlet-outlet seperti restoran, bar, dan hotel yang biasanya tamu-tamu mereka banyak mengkonsumsi minuman dengan wadah botol kaca,” jelas Associate Manager Last Mile Consulting Kopernik.

Pecahan kaca tersebut nantinya akan dipisahkan berdasarkan warna yaitu coklat,bening, hijau, biru, dan olive, yang kemudian diangkut menuju pengrajin terazo di wilayah Mengwi, LMK Terrazzo. Pecahan kaca inilah yang menjadi bahan dasar pembuatan wastafel dan meja terazo yang kemudian disumbangkan ke beberapa desa di wilayah Bali, salah satunya Kantor Desa Nyambu, Tabanan.

Sementara itu, Associate Manager for Last Mile Consulting at Kopernik Kevin Aditya Prathama mengatakan kedepannya akan menargetkan 8.000 di tahun 2022 botol kaca yang bisa diolah menjadi produk terazo.

Selama pandemi Covid-19 banyak outlet-outlet di sektor pariwisata yang menyimpan limbah botolnya karena belum cukup banyak untuk diambil.

“Ini kami targetkan untuk dikumpulkan sehingga limbahnya semakin banyak,” jelasnya

Baca Juga:



Nantinya 2.000 botol ditargetkan akan terkumpul di pertengahan tahun, serta 3.000 botol masing-masing di kuartal ketiga dan keempat tahun ini. Botol kaca yang terkumpul dan dihancurkan dengan seksama akan digunakan untuk kebutuhan daur ulang.

Sementara itu, Perbekel Nyambu, I Nyoman Biasa, berharap kegiatan daur ulang untuk memberi nilai tambah terhadap limbah botol bekas ini bisa berkembang menjadi kerajinan di desanya.Pihaknya berharap produk terazo hasil upcycle bermanfaat terhadap keberlanjutan Desa Nyambu sebagai desa wisata

“Mudah-mudahan ke depannya, ada masyarakat kami yang bisa membuat hal seperti ini. Tinggal nanti diadakan pelatihan. Mudah-mudahan ini nantinya bisa menjadi harapan bersama,” ungkapnya.

Editor: Riana Nurhasanah

Referensi:

[1] Komunitas lingkungan di Bali olah 700 botol kaca menjadi produk terazo

[2] Teraso Botol Bekas, Indah dan Ramah Lingkungan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *