Kualitas udara yang buruk telah menjadi masalah serius di seluruh dunia khususnya kota besar. Emisi gas buang dari kendaraan bermotor konvensional menjadi salah satu penyebab utama polusi udara. Namun, dengan perkembangan teknologi mobil listrik bertenaga baterai (Battery Electric Vehicle/BEV), ada harapan bahwa penggunaan mobil listrik dapat mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas udara di kota-kota besar.

Mobil listrik berbasis baterai elektrik (BEV) telah menjadi salah satu solusi terkemuka untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara di kota besar. Baterai lithium-ion yang digunakan dalam mobil listrik BEV memiliki daya tahan tinggi dan kapasitas energi besar, sehingga mobil listrik memiliki jangkauan lebih jauh dan waktu pengisian lebih cepat dibandingkan dengan mobil yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Berikut pengaruh mobil listrik BEV terhadap kualitas udara di kota besar.

1. Emisi Nol

Salah satu keunggulan utama mobil listrik BEV, yaitu tidak menghasilkan emisi gas buang saat dikendarai. Meskipun, mobil listrik masih memerlukan energi listrik untuk mengisi daya baterainya, tetapi listrik tersebut berasal dari sumber energi yang terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, sehingga mobil listrik BEV dapat dianggap benar-benar bebas emisi.

Penggunaan mobil listrik juga mengurangi jumlah polutan, seperti nitrogen dioksida (NO2), partikel halus (PM2,5), dan karbon dioksida (CO2) sehingga berdampak positif pada kualitas udara di kota besar. Di samping itu, mobil listrik BEV tidak memerlukan bahan bakar minyak sebab tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metan (CH4), dan nitrogen oksida (NOx).

Baca juga:

---

• Potensi Bus Listrik sebagai Kendaraan Ramah Lingkungan di Indonesia
• Kendaraan Listrik Beroperasi di IKN!

---

Selain itu, Mobil listrik BEV tidak menghasilkan polusi udara seperti asap, oli, dan debu, yang menyebabkan penyakit ISPA dan masalah kesehatan. Mobil listrik BEV tidak hanya mengurangi polusi udara dari sumber mobil, tetapi dapat mengurangi polusi udara dari sumber lain, seperti pembangkit listrik tenaga fosil.

2. Pengurangan Polusi Suara

Selain mengurangi polusi udara, mobil listrik BEV juga dapat membantu mengurangi polusi suara di kota besar. Mesin listrik pada mobil listrik jauh lebih tenang daripada mesin pembakaran internal pada mobil konvensional. Hal ini mengurangi tingkat kebisingan di jalan-jalan perkotaan yang padat, menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi penduduk kota.

Polusi suara yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia, termasuk gangguan tidur, stres, dan masalah kesehatan lainnya. Dengan demikian, mobil listrik BEV dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup penduduk kota dengan mengurangi polusi suara.

3. Infrastruktur Pengisian Daya

Salah satu tantangan utama dalam mengadopsi mobil listrik BEV adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya yang memadai di kota-kota besar. Seiring dengan meningkatnya popularitas mobil listrik, banyak negara dan pemerintah lokal telah berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur pengisian daya yang luas dan terjangkau. Adanya jaringan pengisian daya yang mudah diakses di berbagai lokasi seperti tempat parkir umum, pusat perbelanjaan, dan stasiun pengisian khusus, memungkinkan pengguna mobil listrik mudah mengisi daya kendaraan mereka saat berada di kota. Dengan demikian, penggunaan mobil listrik di kota-kota besar dapat ditingkatkan dan mengurangi jumlah kendaraan bermotor konvensional dan mengurangi polusi udara.

4. Tantangan dan Solusi

Meskipun banyak manfaat penggunaan mobil listrik BEV dalam meningkatkan kualitas udara di kota besar, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Beberapa tantangan tersebut adalah keterbatasan jangkauan baterai mobil listrik menyebabkan kemampuan mobil untuk melakukan perjalanan jarak jauh terbatas.

Ada beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan mobil listrik BEV, diantaranya yakni:

1. Biaya produksi mobil listrik BEV tinggi, terutama biaya baterai, tetapi dengan pengembangan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, biaya produksi mobil listrik BEV dapat ditingkatkan.
2. Waktu pengisian baterai mobil listrik BEV lebih lama dibandingkan dengan mobil yang menggunakan BBM, tetapi dengan pengembangan teknologi pengisian baterai yang lebih cepat, waktu pengisian dapat ditingkatkan.
3. Sumber daya alam, penggunaan bahan pengganti yang lebih ramah lingkungan, seperti besi-fosfat dapat mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan sumber daya alam yang terbatas.

Baca juga:

---

• Keren! Inovasi Terbaru: Motor Listrik Buatan Mahasiswa UGM
• Peran Mobil FCEV dalam Mengatasi Krisis Energi

---

Biarpun begitu, produsen mobil dan peneliti terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kinerja baterai dan meningkatkan jangkauan mobil listrik serta pentingnya pengembangan infrastruktur pengisian daya yang lebih luas dan efisien untuk meningkatkan adopsi mobil listrik.

Kesimpulan

Penggunaan mobil listrik BEV dapat memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kualitas udara di kota besar. Dengan emisi nol dan pengurangan polusi suara, mobil listrik dapat membantu mengurangi polusi udara dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi penduduk. Namun, tantangan seperti infrastruktur pengisian daya dan keterbatasan jangkauan baterai perlu diatasi untuk mendorong adopsi mobil listrik yang lebih luas di kota-kota besar. Dengan terus melakukan penelitian, inovasi, dan investasi dalam teknologi mobil listrik, kita dapat mempercepat perubahan menuju transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

#Zonaebt #SebarTerbarukan #ebtheroes

REFERENSI:

[1] Kendaraan Listrik, Upaya untuk Merawat Lingkungan

[2] Euforia Kendaraan Listrik, Apakah Sehijau yang Kita Pikirkan?

[3] Implikasi penggunaan kendaraan listrik terhadap emisi non-gas buang

[4] Mobil Listrik Transportasi Masa Depan, Apakah Ada Dampak Bagi Lingkungan?