Kelapa Sawit Diharapkan Mencapai Emisi Nol Bersih

Resume :

  • Di tahun 2023, nilai ekonomi dari sektor perkelapasawitan, mulai dari hulu sampai hilir, mencapai lebih dari Rp750 triliun, yang memberikan kontribusi sekitar 3,5% terhadap PDB Nasional.
  • Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi melebihi 50 juta ton per tahun, Indonesia memegang peranan krusial sebagai pemimpin pasar dalam industri kelapa sawit, termasuk pasar global yang semakin menuntut produk ramah lingkungan.
  • Pengelolaan biomassa dan proses hilirisasi tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi bagi petani dan pelaku industri, tetapi juga membantu mencapai sasaran nasional dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Sobat EBT Heroes, Biomassa merupakan salah satu bahan bakar yang cukup bisa dijadikan sebagai energi terbarukan. Banyak sekali bahan yang bisa dibuat, salah satunya dari tumbuhan atau semua bagian dari pohon sawit. Mulai dari biji, cangkang, isi minyak, daun hingga pada batangnya.

Dikutip dari indonesia.go.id, faktanya, pada tahun 2023, industri kelapa sawit mencatatkan nilai ekonomi melebihi Rp750 triliun. Industri kelapa sawit berkomitmen untuk mendukung emisi nol bersih pada tahun 2050.

Salah satu fondasi utama perekonomian Indonesia adalah kelapa sawit. Di tahun 2023, nilai ekonomi dari sektor perkelapasawitan, mulai dari hulu sampai hilir, mencapai lebih dari Rp750 triliun, yang memberikan kontribusi sekitar 3,5% terhadap PDB Nasional.

Industri kelapa sawit terbukti menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan juga memperluas distribusi pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa. Di masa mendatang, peran sawit diperkirakan akan semakin dominan, sejalan dengan berbagai inisiatif hilirisasi dan inovasi pengelolaan biomassa yang berkelanjutan.


Baca Juga :


Ini sejalan dengan komitmen internasional Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih (NZE) pada tahun 2050. Mengacu pada pernyataan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang disampaikan di berbagai kesempatan.

“Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mencapai target net zero emission pada 2050 dan kelapa sawit adalah sektor yang sangat potensial dalam mendukung pencapaian ini melalui hilirisasi dan pemanfaatan biomassa secara berkelanjutan. Upaya ini tidak hanya berdampak positif pada ekonomi, melainkan pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat juga.”

Langkah ini tidak hanya memberikan dampak baik bagi ekonomi, tetapi juga bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Transformasi Sampah Sawit Menjadi Biomassa

Salah satu tindakan nyata yang dilaksanakan adalah dengan mengolah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Limbah sawit yang tadinya dianggap tidak bernilai, diubah menjadi sumber daya industri dengan nilai tambah yang tinggi. Dalam pernyataan tertulis pada Rabu (11/9/2024), Putu Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Agro di Kementerian Perindustrian, mengungkapkan bahwa pemanfaatan TKKS dengan teknologi enzimatik dapat mengubah limbah ini menjadi bahan baku yang bernilai tinggi, seperti bioethanol, asam organik, dan berbagai bahan kimia yang dapat menggantikan impor.

Teknologi fraksionasi TKKS, yang dikembangkan oleh Kemenperin bersama Institut Teknologi Bandung dan PT Rekayasa Industri dengan dana dari BPDPKS, kini sudah mampu memproses 1 ton biomassa setiap hari di fasilitas pilot plant yang diresmikan pada Agustus 2024. Fasilitas ini memproduksi glukosa, xylosa, dan lignin, yang memiliki penggunaan luas, mulai dari pakan hewan sampai industri biokomposit dan biofuel.

Hilirisasi beserta NZE

Hilirisasi industri kelapa sawit tidak hanya menambah nilai produk, tetapi juga memperkuat komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon. Melalui pengolahan limbah menjadi produk yang bermanfaat, industri kelapa sawit mampu mengurangi jejak karbonnya.

Inovasi dalam pengelolaan biomassa tersebut mendukung roadmap Sawit Indonesia Emas 2045, yang merupakan peta jalan yang disusun oleh Kemenperin untuk mendorong keberlanjutan industri kelapa sawit hingga 2045. Peta jalan ini bertujuan untuk membangun industri kelapa sawit yang tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan demikian, nantinya dapat berperan dalam mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2050.

Peta jalan tersebut juga meliputi pengembangan teknologi yang bersahabat dengan lingkungan serta inovasi untuk memanfaatkan semua bagian dari tanaman kelapa sawit, termasuk biomassa, dalam usaha mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan produk kimia tradisional. Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi melebihi 50 juta ton per tahun, Indonesia memegang peranan krusial sebagai pemimpin pasar dalam industri kelapa sawit, termasuk pasar global yang semakin menuntut produk ramah lingkungan.

Buah sawit untuk biomassa
Buah sawit juga bisa digunakan untuk biomassa. Sumber: Unsplash

Hal tersebut dapat direalisasikan melalui inovasi hilirisasi yang berkelanjutan. Langkah tersebut tidak hanya untuk ekspor, produk hilirisasi kelapa sawit, seperti bioethanol dan bioplastik, juga memiliki pangsa pasar domestik yang besar. “Kami berharap dengan adanya hilirisasi, kita dapat mengurangi impor bahan bakar dan produk kimia, serta meningkatkan kemandirian industri nasional,” ujar Putu.

Industri yang Ramah Lingkungan

Ilustrasi Biji Kelapa Sawit juga bisa dijadikan bahan biomassa. Sumber: pkt-group.com

Melalui berbagai inovasi yang diterapkan, industri kelapa sawit Indonesia semakin bersiap untuk berkontribusi dalam solusi global menghadapi perubahan iklim. Pengelolaan biomassa dan proses hilirisasi tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi bagi petani dan pelaku industri, tetapi juga membantu mencapai sasaran nasional dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.


Baca Juga :


Pemerintah terus memperkuat aturan mengenai keberlanjutan industri kelapa sawit. Oleh karena itu, melalui Kemenko Perekonomian, pemerintah terus berusaha memastikan bahwa industri kelapa sawit dapat terus maju dengan mengikuti standar lingkungan yang ketat.

#zonaebt #serbaterbarukan #EBTHeroes
Editor: Tri Indah Lestari

Referensi :

[1] Berharap dari Sawit Menuju Net Zero Emission

[2] Buah Sawit Bermanfaat Bagi Kesehatan dan Dapat Dijadikan Suplemen Kesehatan