- PLTA Rajamandala terletak di kabupaten cianjur
- PLTA Rajamandala berkapasitas 47 MW
- PLTA Rajamandala berjenis run of river
PLTA Rajamandala adalah pembangkit listrik EBT modern yang merupakan bentuk kerjasama dari anak perusahaan PT. PLN (persero) yaitu PT. Indonesia Power (IP) dengan Kansai Electric Power Corp Japan (KEPCO) yang mana PT. Indonesia Power (IP) memiliki saham sebesar 51% dan dan Kansai Electric Power Corp Japan (KEPCO) memiliki saham sebesar 49 %. PLTA Rajamandala mulai dibangun sejak tahun 2012 dan mulai beroperasi atau comission on date (COD) sejak tahun 2019.
PLTA yang terletak di Desa Cihea, Kec. Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini terdiri atas 1 unit pembangkitan yang memiliki kapasitas sebesar 47 MW. PLTA Rajamandala mampu membangkitkan energi listrik sebesar 496 megawatt hour (MWh) per hari dan 181 Giga Watt hour (GWh) per tahun.
PLTA Rajamandala menggunakan teknologi modern pada komponen pipa pesat(penstock), spiral case dan labirin yang menggunakan bahan beton, yang mana PLTA Rajamandala adalah PLTA pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi ini.
PLTA Rajamandala adalah pembangkit berbasis EBT yang merupakan percontohan dalam hal “waste to energy” yang mana PLTA Rajamandala memanfaatkan air keluaran dari tailrace PLTA Saguling kemudian air tersebut dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik.
BACA JUGA
Sistem Operasi PLTA Rajamandala
PLTA Rajamandala adalah jenis PLTA run of river yakni PLTA yang tidak memiliki reservoir untuk menampung air. PLTA Rajamandala memanfaatkan aliran air sungai citarum yang keluar dari tailrace PLTA Saguling kemudian air tersebut masuk ke intake PLTA Rajamandala kemudian air tersebut menuju ke terowongan (tunnel), terowongan(tunnel) ini berfungsi sebagai penghubung antara intake dan open channel. Air yang telah melalui terowongan(tunnel) tersebut masuk ke open channel, pada open channel tersebut terdapat labyrinth yang berfungsi sebagai penenang arus air dan digunakan sebagai pembatas untuk ketinggian air.
Kemudian air dari open channel tersebut masuk ke pipa pesat(intake), setelah air melewati intake maka air menggerakkan turbin. yang mana turbin ini akan menghasilkan energi mekanik yang digunakkan untuk menggerakkan generator dan generator akan menghasilkan energi listrik yang memiliki tegangan sebesar 11 kV dan akan dinaikkan oleh transformator menjadi 150 kV, kemudian energi listrik tersebut akan dialirkan ke jaringan interkoneksi.
BACA JUGA
Turbin yang digunakan di PLTA Rajamandala adalah turbin kaplan dengan poros vertikal (vertical shaft). Turbin kaplan ini cocok di aplikasikan pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang memiliki head yang berkisar 10 – 70 m, PLTA Rajamandala sendiri memiliki head sebesar 34 m.
Referensi :
[1] Melihat Lebih Dekat Pembangkit EBT Modern PLN, PLTA Rajamandala
4 Comment
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you. https://accounts.binance.com/lv/register-person?ref=OMM3XK51
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
Thank you very much for sharing, I learned a lot from your article. Very cool. Thanks.