Proyek Carbon Capture Storage “Agen Perubahan” Masyarakat Kalimantan Timur

Keterlibatan Masyarakat dalam Proyek CCS. Sumber: Pertamina.com
  • Perkembangan terbaru dalam teknologi penangkapan karbon, termasuk metode penangkapan karbon dari sumber-sumber berbeda seperti pembangkit listrik, pabrik, dan proses industri lainnya.
  • Peran regulasi dan kebijakan dalam mendorong pengembangan CCS, serta strategi kebijakan yang efektif untuk meningkatkan adopsi CCS secara global.
  • Transisi menuju sumber energi bersih dengan cara-cara CCS berkontribusi pada pengurangan emisi karbon secara signifikan.
  • Implikasi sosial, politik, dan etika dari penerapan CCS, termasuk isu-isu terkait keadilan, partisipasi masyarakat, dan dampak lokal.

Dalam upaya global untuk menangani perubahan iklim, teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (Carbon Capture and Storage) telah muncul sebagai salah satu alat yang kuat, nih Sobat EBT Heroes. Apalagi, Indonesia mendukung penuh pengembangan CCS di industri hulu migas melalui peraturan No. 2 Tahun 2023 tentang CCS dan CCUS. Namun, di tengah diskusi tentang dampak lingkungan dan ekonomi CCS, terdapat usaha proyek-proyek ini agar menjadi agen perubahan bagi masyarakat di Kalimantan Timur. Apa saja ya kira-kira? Yuk Simak!

Membuka Pintu Keadilan Lingkungan

Halo, Sobat EBT! Pasti kalian tahu wilayah Kalimantan terkenal akan potensi sumber daya alamnya. Potensi ekonomi yang dimiliki, seperti tambang mineral dan lahan subur menarik investor untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah setempat. Masyarakat lokal di Kalimantan kerap menjadi korban utama dari dampak negatif aktivitas industri dan pembangunan. Pembangunan area industri tersebut seringkali menghasilkan emisi karbon tinggi, masyarakat mengalami kerugian kesehatan, lingkungan, dan ekonomi. 

Melalui proyek CCS terdapat potensi besar untuk merangkul keadilan lingkungan dengan mengurangi emisi karbon di tempat-tempat yang paling membutuhkan. Alhasil tercipta lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi masyarakat terpinggirkan. Adanya regulasi ketat yang diharapkan pembangunan industri dapat berjalan secara bertanggung jawab tanpa merugikan masyarakat sekitar. 

Baca Juga



Peluang Ekonomi Lokal

Selain manfaat lingkungan, proyek CCS juga dapat menciptakan peluang ekonomi langsung bagi masyarakat terpinggirkan, lho Sobat EBT Heroes. Program CCS menghasilkan lapangan kerja baru dalam pembangunan, operasi, dan pemeliharaan proyek. Sehingga, CCS dapat dikatakan mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan pendapatan di komunitas-komunitas yang mungkin sebelumnya mengalami ketidaksetaraan ekonomi. Masyarakat lokal, termasuk petani kelapa sawit dan penduduk sekitar, dilibatkan dalam pelatihan dan program pendidikan tentang pentingnya penangkapan karbon dan praktik-praktik ramah lingkungan dalam pertanian.

Pemberdayaan Masyarakat

Proyek CCS yang dirancang dengan baik dapat melibatkan masyarakat lokal secara langsung dalam proses perencanaan, implementasi, dan monitoring. Melalui partisipasi aktif, masyarakat terpinggirkan memiliki kesempatan untuk mengangkat suara mereka, mempengaruhi keputusan, dan memastikan bahwa manfaat dari proyek tersebut merata dan berkelanjutan. 

Fun fact, nih Sobat EBT Heroes, kebun kelapa sawit seringkali menjadi sumber emisi karbon yang signifikan karena pembakaran lahan untuk membersihkan lahan dan menghasilkan produk sampingan seperti tandan kosong dan serabut kelapa sawit. Proyek ini melibatkan kolaborasi antara sebuah perusahaan kelapa sawit, pemerintah daerah, organisasi lingkungan, dan lembaga riset untuk mengurangi emisi karbon dari kebun kelapa sawit.

Baca Juga



Ilustrasi Proses Carbon Capture Storage. Sumber: Enrag

Carbon Capture Storage sebagai “Agen Perubahan”

Meskipun memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan bagi masyarakat terpinggirkan, proyek CCS juga menghadapi sejumlah tantangan untuk mencapai keberhasilan. Beberapa dari tantangan ini termasuk:

  1. Keterlibatan Masyarakat: Memastikan partisipasi aktif dan inklusif dari masyarakat dalam semua tahap proyek, terutama kompleksitas teknis dan regulasi yang terlibat dalam implementasi CCS.
  2. Transparansi dan Akuntabilitas: Diperlukan transparansi yang tinggi dan mekanisme akuntabilitas yang kuat untuk memastikan bahwa proyek CCS beroperasi dengan integritas dan memenuhi janji-janji kepada masyarakat terpinggirkan.
  3. Keberlanjutan Finansial: Konversi lahan luas dari kebun kelapa sawit konvensional ke praktik ramah lingkungan melibatkan biaya dan janka waktu yang lama. Perlu memastikan sumber pendanaan yang berkelanjutan dan pembagian manfaat yang adil antara semua pihak terlibat adalah aspek penting dalam menjaga keberlanjutan proyek CCS.
  4. Teknologi yang Tepat: Berbagai teknologi yang tersedia membutuhkan penyesuaian dengan kondisi lokal dan kemampuan finansial dari pihak yang terlibat. Berdasarkan hasil penelitian, proyek menerapkan teknologi penangkapan karbon yang sesuai, seperti instalasi biochar atau pembangunan biofilter untuk menyerap emisi karbon dan memperbaiki kualitas tanah.
  5. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan mungkin diperlukan untuk memastikan partisipasi aktif dan berkelanjutan dari masyarakat. Diperlukan peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat lokal tentang praktik pertanian yang ramah lingkungan dan dampak positifnya terhadap lingkungan. 
  6. Kolaborasi Antar Pihak: Kolaborasi yang efektif antara perusahaan kelapa sawit, pemerintah daerah, organisasi lingkungan, dan lembaga riset adalah kunci keberhasilan proyek CCS ini. Memastikan semua pihak memiliki visi yang sama dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama bisa menjadi tantangan yang memerlukan komunikasi dan koordinasi yang baik.
  7. Pemantauan dan Evaluasi: Pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan diperlukan untuk memastikan efektivitas proyek dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penyimpanan karbon di lahan. Sistem pemantauan yang tepat harus dikembangkan dan diimplementasikan secara konsisten. 
Potensi Besar Agen Perubahan Proyek CCS. Sumber: esdm.go.id

Meskipun ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi, keberhasilan proyek penangkapan karbon dari kebun kelapa sawit di Kalimantan Timur menunjukkan potensi besar untuk menggunakan CCS sebagai alat untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terpinggirkan di Indonesia. Dengan kesadaran dan komitmen yang tepat dari semua pihak terlibat, tantangan-tantangan ini dapat diatasi, dan lebih banyak lagi proyek CCS dapat direplikasi untuk memberikan dampak positif yang lebih luas.

#zonaebt #EBTheroes #sebarterbarukan

Editor: Bellinda Putri Hidayat

Referensi

[1] Pertamina Hulu Energi akan Perluas Proyek Carbon Capture Storage

[2] Ternyata RI Sudah Punya 10 Proyek Carbon Storage, di Mana Saja?

[3] Deretan Proyek-Proyek Jasa Gudang Karbon di RI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 Comment