3 Cara Efektif Mereduksi Timbulan Sampah di Indonesia

Timbulan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir. Sumber: pexels.com
  • Timbulan sampah di Indonesia mencapai 34,1 juta ton per tahun, dengan 35,2% di antaranya belum terkelola, sehingga menimbulkan berbagai masalah lingkungan seperti pencemaran dan emisi gas rumah kaca.
  • Pemilahan sampah rumah tangga, konsumsi yang bertanggung jawab, dan pengolahan sampah menjadi produk bernilai jual adalah langkah-langkah penting untuk mengurangi timbulan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan.
  • Edukasi masyarakat, penyediaan prasarana pemilahan sampah, dan inovasi pengelolaan sampah perlu ditingkatkan untuk mendukung pengurangan timbulan sampah dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Timbulan Sampah di Indonesia

Timbulan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang. Sumber: indonesiaexpat.id

Timbulan sampah yang terus meningkat merupakan isu lingkungan yang masih menjadi problematika di Indonesia. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah sampah di Indonesia mencapai 34,1 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, 35,2% atau setara 11,069 juta ton belum terkelola, sehingga dapat membahayakan lingkungan di sekitar tempat pembuangan sampah.

Timbulan sampah di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) maupun tempat pembuangan akhir (TPA) seringkali menimbulkan berbagai gangguan. Gangguan ini termasuk bau tidak sedap, pencemaran air dan tanah di sekitar, potensi menjadi tempat penularan penyakit atau bakteri, ancaman ledakan gas metana, hingga peningkatan emisi gas rumah kaca. Dampak-dampak ini dapat meningkatkan intensitas pemanasan global dan berdampak pada perubahan suhu lingkungan.

Meskipun dampak sampah terhadap lingkungan sudah cukup familiar bagi banyak orang. Tetapi, apakah Sobat EBT Heroes tau seberapa intensnya emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari timbulan sampah?

Baca Juga:



Dampak Timbulan Sampah Bagi Lingkungan

Pembersihan Sampah di Lingkungan Hutan. Sumber: freepik

Timbulan sampah merupakan sektor yang menyumbang emisi gas rumah kaca sebesar 850 juta ton ke atmosfer per tahun. Angka ini menjadikan sampah sebagai sektor penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar ketiga setelah sektor energi dan agrikultur, dengan persentase 3,2% pada tahun 2020. Data ini menunjukkan bahwa penanggulangan sampah menjadi urgensi yang perlu terus ditingkatkan oleh masyarakat, pemerintah, hingga berbagai organisasi dan instansi yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Urgensi ini muncul karena dampak sampah terhadap lingkungan terus membahayakan seiring waktu.

Dampak negatif timbulan sampah terhadap masyarakat kini tidak hanya berkaitan dengan bau tidak sedap, ancaman pencemaran, atau ancaman ledakan gas metana. Dampak ini semakin kompleks karena timbulan sampah mulai memenuhi tempat pembuangan akhir yang tersedia. Pemerintah juga menghadapi kesulitan memulai pembangunan tempat pembuangan akhir yang baru karena seringkali menerima penolakan dari masyarakat.

Hal ini dapat dimengerti, karena masyarakat menghindari risiko yang dihasilkan dari pembangunan tempat pembuangan akhir di dekat permukiman penduduk. Oleh karena itu, jika timbulan sampah tidak bisa direduksi dalam waktu dekat, bukan tidak mungkin sampah akan melebihi kapasitas tempat pembuangan akhir. Di sinilah peran masyarakat menjadi lebih peduli lingkungan dan mulai menerapkan berbagai upaya pengelolaan sampah melalui berbagai inovasi cerdas, baik yang sudah ada maupun yang ingin dikembangkan.

Sebelum lanjut pembahasan berikutnya, tahukah Sobat EBT Heroes kalau untuk menjadi masyarakat yang lebih peduli lingkungan bisa dimulai dari hal sederhana? Berikut ini beberapa upaya sederhana tetapi memiliki dampak yang luar biasa jika Sobat EBT Heroes bisa melakukannya secara kontinu.

Pentingnya Edukasi dan Prasarana Pemilahan Sampah Rumah Tangga

Truk Pengangkut Sampah yang Dapat Memilah Sampah Berdasarkan Jenisnya. Sumber: freepik

Pemilahan sampah merupakan upaya dasar dalam pengelolaan sampah menjadi produk daur ulang, bahan bakar ramah lingkungan, hingga kerajinan tangan. Terutama untuk sampah rumah tangga yang merupakan sumber sampah tertinggi di Indonesia. Sampah rumah tangga sangat beragam, mulai dari kemasan plastik, sampah organik (sisa nasi, sayuran, buah-buahan, tulang, dan bagian tubuh makanan laut maupun unggas), sampah kertas (kemasan produk, tas belanja, kemasan produk online), hingga sampah berbahaya (lampu, peralatan rumah tangga, botol kaca). Keragaman ini membuat pemilahan sampah menjadi sangat penting.

Pemilahan sampah rumah tangga dapat dilakukan dengan memisahkan tempat pengumpulan sampah berdasarkan jenisnya. Tempat pengumpulan sampah bisa dipisahkan atau menggunakan wadah berbeda sebelum dibuang. Sampah kering dapat menggunakan wadah universal asalkan tidak terkena cairan dan lembab. Untuk sampah basah, disarankan menggunakan tempat sampah tertutup untuk mencegah bau tidak sedap.

Pemilahan sampah merupakan upaya sederhana, namun seringkali sulit dilakukan karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah sampah rumah tangga. Oleh karena itu, pemerintah dan instansi terkait perlu meningkatkan edukasi pemilahan sampah serta menyediakan sarana dan prasarana pembuangan sampah yang memadai. Ini termasuk tenaga kerja, jadwal pengangkutan sampah berdasarkan jenis, dan penyediaan tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampah. Prasarana ini dapat ditempatkan di dekat fasilitas umum yang mudah diakses oleh masyarakat. Selain itu, pemerintah juga bisa menerapkan bank sampah modern dengan menyediakan penukaran sampah daur ulang di toko-toko tertentu, seperti yang diterapkan di beberapa negara Eropa.

Peran Konsumsi yang Bertanggung Jawab

Melakukan Pemilahan Sampah Sebagai Wujud Konsumsi yang Bertanggung Jawab. Sumber: freepik

Setelah berhasil menerapkan kebiasaan memilah sampah rumah tangga, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan oleh Sobat EBT Heroes adalah menanamkan sikap konsumsi yang bertanggung jawab. Sikap ini mengacu pada konsumsi produk berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan atau konsumsi impulsif. Konsumsi yang bertanggung jawab penting karena melalui konsumsi yang didasarkan pada kebutuhan, sampah yang dihasilkan akan lebih sedikit karena produk akan terkonsumsi dengan optimal. Konsumsi yang bertanggung jawab juga merupakan aspek penting dalam Sustainable Development Goals 2030 poin ke-12, yang mengindikasikan bahwa ini adalah upaya besar bagi negara maupun secara global untuk menekan angka timbulan sampah.

Baca Juga



Good Solving Habits Melalui Pengolahan Sampah secara Berkelanjutan

Ilustrasi Good Solving Habits yaitu Mendaur Ulang Sampah. Sumber: freepik

Jika dua upaya sebelumnya lebih menekankan pada peran dalam diri Sobat EBT Heroes, maka terdapat juga upaya lain yang lebih kompleks dan bisa menjadi potensi bisnis berkelanjutan, yaitu pengolahan sampah menjadi produk bernilai jual. Produk daur ulang adalah produk yang berbahan baku sampah yang telah melalui proses sedemikian rupa sehingga menghasilkan berbagai produk bernilai jual yang bisa menjadi kesempatan bisnis bagi masyarakat. Umumnya, produk daur ulang menekankan pada keunikan motif, harga yang terjangkau, dan kualitas yang menyaingi produk konvensional. Beberapa contoh produk daur ulang yang umum ditemui antara lain tas daur ulang, produk fesyen daur ulang, hingga perabotan rumah tangga berbahan dasar sampah (seperti meja, kursi, dan tatakan gelas).

Melalui ketiga upaya di atas, Sobat EBT Heroes dapat memulai upaya sederhana dengan dampak yang luar biasa mulai dari diri sendiri dan di rumah sendiri. Pemilahan sampah, konsumsi berkelanjutan, dan pembuatan produk daur ulang hanyalah sebagian kecil upaya yang mampu dilakukan untuk menekan timbulan sampah di lingkungan. Namun, melalui upaya sederhana inilah dampak luar biasa yang menjadi tujuan berbagai pihak untuk mengurangi dampak negatif sampah pada lingkungan dapat terlaksana seiring waktu. Dengan kerja sama, konsistensi, serta inovasi yang terus dilakukan, bukan tidak mungkin suatu hari nanti timbulan sampah di Indonesia akan menjadi sumber pendapatan yang inklusif.

#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan

Editor: Savira Oktavia

Referensi:

[1] Jumlah Timbulan Sampah di Indonesia

[2] Emisi Karbon dari Timbulan Sampah

[3] Urgensi Pengurangan Timbulan Sampah di Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

9 Comment

  1. Wonderful beat I wish to apprentice while you amend your web site how could i subscribe for a blog web site The account aided me a acceptable deal I had been a little bit acquainted of this your broadcast provided bright clear idea

  2. I loved as much as you will receive carried out right here The sketch is tasteful your authored subject matter stylish nonetheless you command get got an edginess over that you wish be delivering the following unwell unquestionably come further formerly again as exactly the same nearly very often inside case you shield this hike

  3. I seldom write remarks, but I looked at a bunch off remarks on 3 Cara Efektif Mereduksi Timbulan Sampah di Indonesia.
    I actually do have 2 questions for you iif it’s allright.
    Is it just me or do some of these comments appear like they are coming from brain dead visitors?
    😛 And, if you are writing at additional social sites, I would
    like to follow aanything new you have to post.
    Would you mak a list of the complete urls of your shared sites like your twitter feed, Facebook page or linkedin profile? https://Vegaspeoples.com/bbs/board.php?bo_table=free&wr_id=60783