Menuju Transisi Energi : Woodpellet atau Batu Bara?

Menuju Transisi Energi : Woodpellet atau Batu Bara? zonaebt.com
Ilustrasi woodpellets, bbc.com
  • Batu bara yang saat ini masih menjadi sumber utama energi listrik di Indonesia dinilai perlu adanya transisi ke energi baru terbarukan.
  • Wood Pellet atau Pelet Kayu merupakan salah satu jenis bahan bakar alternatif terbarukan yang lebih ramah lingkungan.
  • Bahan pembuatan Wood Pellet bersifat Carbon Neutral yang berarti tidak menambah emisi CO2 ke atmosfer.

Dalam Perjanjian Paris pada tahun 2015, Indonesia telah berkomitmen dengan NDC untuk menargetkan penurunan emisi GRK yang disebabkan perubahan iklim sebesar 29% pada tahun 2030. Hal ini juga sejalan dengan Undang-undang No.30/Th.2007 Tentang Energi mengamanatkan bahwa pada tahun 2025 mendatang 23% bauran energi nasional harus datang dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT). 

Sumber energi baru dan terbarukan yang saat ini sedang dikembangkan di Indonesia adalah energi biomassa yang dapat bersumber dari hutan tanaman. Tujuan dikembangkannya sumber energi biomassa adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi jejak emisi karbon dan meningkatkan kualitas lingkungan. Potensi biomassa sebagai sumber energi listrik dapat ditemukan dari hasil Hutan Tanaman Industri, dimana berbagai sumberdaya seperti kayu, singkong, sekam padi dan lain-lain bisa dibuat menjadi pellet untuk dijadikan pembangkit biomassa atau mengganti sebagian bahan bakar fosil atau diesel dengan biomassa yang akan mengurangi emisi 

Sumber daya kehutanan, melalui Hutan Tanaman Energi (HTE), dapat memberikan sumbangsihnya untuk meningkatkan penggunaan energi biomasa di tanah air, baik berupa pellet kayu, serpih kayu maupun serbuk gergajian. 

Baca juga:



Batu bara yang saat ini masih menjadi sumber utama energi listrik di Indonesia dinilai perlu adanya transisi ke energi baru terbarukan. Salah satu dari inovasi yang telah dibuat adalah Wood Pellet. Wood Pellet atau Pelet Kayu merupakan salah satu jenis bahan bakar alternatif terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Bentuknya hampir mirip dengan Briket Kayu, namun ukuran dan bahan perekatnya berbeda. Wood Pellet dihasilkan dari kayu keras seperti kayu Kaliandra atau limbah kayu yang kemudian diolah menjadi serbuk dengan ukuran panjang 1 sampai 3 cm serta diameter sekitar 6 sampai 10 mm. Indonesia sebagai salah satu negara tropis dengan iklim dan tanah yang subur mendukung adanya perkembangan dari produksi woodpellet itu sendiri. 

Bahan pembuatan Wood Pellet bersifat Carbon Neutral yang berarti tidak menambah emisi CO2 ke atmosfer. Hal tersebut dikarenakan Wood Pellet berasal dari pepohonan yang telah menyerap lebih banyak CO2 daripada membuangnya. Dengan begitu Wood Pellet mampu menghasilkan jumlah emisi gas buangan yang lebih rendah dari bahan bakar lainnya.

Emisi buangan CO2 dari Wood Pellet 8 kali lebih rendah dari bahan bakar gas, serta 10 kali lebih rendah daripada batu bara dan bahan bakar minyak. Selain itu, limbah Wood Pellet jauh lebih aman daripada batu bara. Limbah batu bara telah dikategorikan sebagai kategori B3 yang berarti berbahaya, sedangkan limbah Wood Pellet lebih aman dan bahkan dapat langsung dimanfaatkan sebagai pupuk bagi tanaman.

Baca juga:



Permintaan pellet kayu berkelanjutan dalam jangka panjang memotivasi pemangku kepentingan untuk melestarikan dan memperbaiki manajemen hutan, sekaligus mengembangkan lahan kritis (bekas tambang batubara, timah, nikel, dll). Permintaan pellet kayu yang datang dari segenap penjuru dunia terus berdatangan ke Indonesia, hal ini seharusnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dengan keunggulan serta kelebihan Wood Pellet yang lebih ramah lingkungan ketimbang batu bara, dapat disimpulkan bahwa Wood Pellet merupakan salah satu potensi besar yang perlu terus dikembangkan sebagai sumber energi baru dan terbarukan dalam menggantikan sumber energi beremisi karbon tinggi.

Makin tahu Indonesia kaya akan sumber energi terbarukan bersama zonaebt.com

Referensi

[1] Energi Baru dan Terbarukan Pelet Kayu / Wood Pellet

[2] HUTAN TANAMAN ENERGI, MASA DEPAN ENERGI BIOMASSA INDONESIA

[3] BIOMASSA DARI HUTAN TANAMAN INDUSTRI SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT UNTUK ENERGI BERSIH DI INDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *