- Energi biomassa yang diharapkan dapat menjawab permasalahan khususnya pada isu lingkungan seperti perubahan iklim, global warming, dan ketersediaan sumber energi
- Ahmad Ibrahim menyambut hangat dengan menyebut energi biomassa sebagai salah satu sumber energi terbarukan. Biomassa memiliki segudang potensi dengan total penyediaan sebesar 60 juta ton atau setara dengan 50 Giga Watt (GW) listrik
- Perhutani akan membuat produk akhir berupa Wood Chips dan Wood Pellet, yang rencana investasi pabrik pembangunannya di mulai pada tahun 2022
Hari-hari yang masih dilanda pandemi, tidak menyurutkan semangat Perum Perhutani untuk melakukan gebrakan baru. Pada Selasa (21/12/2021), Perum Perhutani menggelar Kick Off produksi biomassa yang dilaksanakan di Industri Kayu Brumbung Perhutani, Semarang secara virtual melalui platform Zoom.
Kegiatan ini didasari penggunaan energi biomassa yang diharapkan dapat menjawab permasalahan khususnya pada isu lingkungan seperti perubahan iklim, global warming, dan ketersediaan sumber energi.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Komersial Perum Perhutani, Ahmad Ibrahim. Beliau menyampaikan bahwa Kick Off Produksi Biomassa merupakan salah satu agenda yang dilaksanakan Perhutani sebagai kegiatan inisiatif strategis yang telah dicanangkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2021.
Baca juga:
- PREDIKSI ANGIN LEPAS PANTAI SERAP DAYA LEBIH BESAR DI TAHUN 2030
- 5 Teknologi Tenaga Surya Ini Akan Selamatkan Masa Depan Bumi!
Ahmad Ibrahim menyambut hangat dengan menyebut sebagai salah satu sumber energi terbarukan, biomassa memiliki segudang potensi dengan total penyediaan sebesar 60 juta ton atau setara dengan 50 Giga Watt (GW) listrik. Kesuksesan kemajuan biomassa di Indonesia bergantung pada pengembangan produk biomassa skala industri yang dikombinasikan dengan inovasi teknologi dan dilakukan dalam kerangka Standar Industri Nasional.
“Perhutani sangat mendukung program pemerintah dalam mencapai target bauran energi nasional sebesar 23 persen pada 2025 dan target penurunan emisi sebesar 29 persen pada 2030 sesuai Paris Agreement. Untuk itu saya sampaikan kepada rekan-rekan sekalian bahwa Biomassa itu penting dan harus dijalankan dengan serius,” menurut Ibrahim dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 23 Desember 2021.
Beliau menegaskan kembali Perum Perhutani telah melaksanakan kegiatan penanaman tanaman Biomassa diantaranya jenis gamal (Glereside) dan Kaliandra di beberapa Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat sebagai sumber bahan baku pada industri Biomassa.
Tidak hanya itu, kegiatan inisiatif ini juga turut dihadiri Eka Wahyu Sukartiko sebagai Kepala Divisi Komersial Hasil Hutan Kayu dan Biomassa Perum Perhutani.
Eka memiliki harapan dengan dimulainya produksi biomassa di industri kayu Brumbung dapat meningkatkan laju pendapatan Perhutani di sektor usaha baru dengan memanfaatkan lahan kosong untuk tanaman biomassa.
Baca juga:
- Wakil Gubernur Bali Cok Ace: Apresiasi Tinggi Acara Konvoi Kendaraan Listrik Komunitas DEVA
- NASIB PLTU PASCA PRESIDENSI G20
“Tentunya kami juga mengharapkan dukungan pemerintah dan stakeholder lainnya untuk dapat bekerja sama agar produk biomassa Perhutani dapat sustainable dan lestari,” ungkap Eka Wahyu Sukartiko.
Adapun rencana hilirisasi, yakni Perhutani akan membuat produk akhir berupa Wood Chips dan Wood Pellet, yang rencana investasi pabrik pembangunannya di mulai pada tahun 2022. Sementara itu Eka Wahyu Sukartiko menyampaikan harapan bahwa dengan dimulainya produksi biomassa di industri kayu Brumbung tersebut dapat meningkatkan pendapatan Perhutani di sektor usaha baru dengan memanfaatkan lahan kosong untuk tanaman biomassa.
zonaebt.com
Renewable Content Provider
#zonaebt #sebarterbarukan #Perhutani #biomassa
Referensi:
https://m.medcom.id/ekonomi/bisnis/Obz4Yy0K-perhutani-genjot-pendapatan-dari-biomassa