Belajar dari Eropa Alami Krisis Energi: Indonesia Kejar Pengembangan Upaya Net Zero Emission 2060

  • Eropa mengupayakan pembangunan energi baru terbarukan (EBT) untuk mengurangi dampak perubahan iklim atau climate change
  • Jawa Barat yang menghasilkan kapasitas daya sebesar 150 MW (Megawatt) di PLTB Ciemas, Sukabumi penghasil terbesar di Asia Tenggara
  • Krisis energi yang dialami beberapa negara ini dapat menjadi pelajaran untuk Indonesia untuk mempercepat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan mengingat bahwa Indonesia kekayaan alam yang sangat melimpah

Dalam penggunaan sektor energi di dunia, banyak yang masih menggunakan bahan bakar dari fosil seperti batubara, minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan listrik. Tak luput kemungkinan, negara-negara maju juga sudah mengembangkan energi baru terbarukan seperti energi primer yang digunakan adalah angin, matahari, panas bumi, air dan sebagainya. Energi primer dapat dimanfaatkan untuk tenaga listrik dan memenuhi kebutuhan konsumen listrik.

Pada pembahasan kali ini, sebagai bentuk kepedulian dan pelajaran untuk kita bahwa Eropa sempat mengalami krisis di sektor energi. Namun saat ini, Eropa bangkit dengan transisi energi yang baru yakni menggunakan energi dari alam yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik.

Hal ini menjadi bentuk kesadaran Indonesia untuk mengurangi ketergantungan dalam menggunakan energi fosil. Mengingat bahwa negara-negara maju sudah mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) maka Indonesia harus mempersiapkan  secara matang dalam transisi energi menuju Net Zero Emission di tahun 2060. 


Baca juga:


Eropa mengupayakan pembangunan energi baru terbarukan (EBT) untuk mengurangi dampak perubahan iklim atau climate change. Negara-negara di Eropa seperti Inggris, Denmark dan Jerman menggunakan energi angin sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT). Turbin angin akan memutar dan menghasilkan energi listrik. 3 negara tersebut merupakan negara terbesar yang mengembangkan energi baru terbarukan menggunakan energi angin karena menurut penelitian disana, kecepatan angin cukup tinggi di sepanjang tahun sehingga mampu memasok energi listrik lebih besar.

Di Indonesia beberapa energi baru terbarukan (EBT) sudah dikembangkan dan digunakan untuk pasokan listrik seperti energi angin. Lokasi pertama kali dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sidrap, Sulawesi Selatan. Saat ini sudah banyak pembangunan PLTB di Indonesia seperti di Kalimantan, Jawa Barat yang menghasilkan kapasitas daya sebesar 150 MW (Megawatt) di PLTB Ciemas, Sukabumi. Salah satu negara yang berpotensi terbesar di Asia Tenggara menghasilkan pasokan listrik. 

Pada tahun 2021, Eropa mengalami penurunan dalam kecepatan angin. Penyebabnya belum diketahui, namun mengingat masih banyak negara yang masih mengesampingkan energi baru terbarukan (EBT) maka bumi kita ini masih mengalami perubahan iklim yang tidak menentu dan perubahan suhu yang saat ini sulit diprediksi. 

Memang dalam transisi energi ini masih menjadi kontroversi antar negara yang disatu sisi memerlukan energi dari fosil dan disisi lain sudah ada yang mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) untuk menjadikan lingkungan yang terbebas dari karbon di tahun 2060. 


Baca juga:


Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) yakni Bapak Fabby Tumiwa bahwa krisis energi yang dialami beberapa negara ini dapat menjadi pelajaran untuk Indonesia untuk mempercepat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan mengingat bahwa Indonesia kekayaan alam yang sangat melimpah sehingga dapat mengalihkan energi fosil menjadi energi baru terbarukan (EBT) yang kedepannya akan menjadi sumber utama di Indonesia dan menjadi negara yang bersih terbebas dari karbon.

Hanya saja masyarakat perlu kesadaran dan tetap peduli terhadap lingkungan dengan bersama mewujudkan Indonesia menjadi Net Zero Emission di tahun 2060. Dan target di tahun 2025 untuk membiasakan diri dalam transisi energi baik dalam sektor energi maupun sektor transportasi.

zonaebt.com

Renewable Content Provider

#zonaebt #sebarterbarukan #PLTB #NZE #IESR

Referensi:

Voi.id. https://voi.id/ekonomi/122161/belajar-dari-krisis-energi-eropa-upaya-mengatasi-perubahan-iklim-yang-terhalangi-oleh-perubahan-iklim-itu-sendir

IDX. https://www.idxchannel.com/economics/eropa-hingga-china-alami-krisis-energi-ini-yang-bisa-dilakukan-indonesia 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *