- Potensi panas bumi bukan hanya untuk energi terbarukan, dapat juga sebagai sektor pariwisata seperti Kawah Kamojang
- Pemanfaatan panas bumi untuk masyarakat sudah cukup baik, tetapi edukasi mengenai proses panas bumi yang masih kurang
- Wisata panas bumi tak hanya melulu menampilkan bentangan dan fenomena alam yang indah yang tersebar di wilayah Indonesia
Potensi panas bumi sebenarnya tidak hanya bermanfaat sebagai sumber energi terbarukan, tetapi juga dapat dijadikan sebagai lokasi dalam hal sektor pariwisara khususnya terkait dengan air panas! contohnya seperti Kawah Kamojang.
Kawah Kamojang di Garut, Jawa Barat, merupakan kawah gunung berapi yang masih aktif. Kawah Kamojang mencakup 23 kawah yang sebagian mengepul mengeluarkan asap. Bila mengunjungi kawasan ini, pengunjung akan disuguhkan dengan pipa-pipa besar, yang merupakan bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dikelola PT Pertamina.
Wisata Geothermal Kamojang termasuk yang sudah berjalan dan berpotensi mendunia. Kawasan ini jadi pusat pengetahuan dalam bidang pengembangan energi geothermal dilengkapi juga dengan sarana laboratorium lapangan dan Geothermal Information Center (GIC). Wisata geothermal Kamojang merupakan bagian kecil dari kawasan panas bumi di Indonesia yang mulai dikembangkan serius.
Baca juga
- Inilah Langkah Untuk Mempercepat Pengembangan Panas Bumi Di Indonesia!
- Nilai Investasi Panas Bumi Indonesia Di Tahun 2022 Mencapai 23 Triliun!
Belum lama ini, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam mengebut pengembangan Kawah Kamojang sebagai desa wisata panas bumi atau geothermal.
”Ini wujud kepedulian kami untuk kemandirian masyarakat di sekitar lingkungan operasi perusahaan, kami akan terus bersinergi dengan Kemenpar dalam mengembangkan kearifan lokal yang dikelola dalam kawasan Desa Wisata Geothermal,” kata Direktur Utama PGE Irfan Zainuddin.
Kawah Kamojang hanyalah satu dari pelbagai titik kawasan panas bumi yang tersebar di Indonesia. Diperkirakan ada 256 lokasi daerah panas bumi yang sudah teridentifikasi. Ini merupakan potensi yang besar, bila mengacu catatan total 1.500 gunung api yang masih aktif di seluruh dunia.
Baca juga
- Pengembangan Panas Bumi Bisa Menghemat Cadangan Devisa Negara! Bagaimana Bisa?
- Menilik Sejarah dan Perkembangan Energi Biomassa di Indonesia
Khusus di Jawa Barat saja ada 52 potensi lokasi panas bumi. Kebanyakan lokasi ini diincar hanya untuk pengembangan PLTP yang total potensinya di Jabar mencapai 6.101 MW, termasuk di Kamojang. Ini dapat dibuktikan dari kajian dinas energi sumber daya mineral (ESDM) Jawa Barat 2013 lalu, dari 52 potensi lokasi panas bumi, yang direkomendasikan untuk wisata hanya satu lokasi yaitu di kawasan Ciheuras, Tasikmalaya.
Beberapa wilayah di Indonesia seperti Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat juga menyimpan kawasan panas bumi dan berpotensi dijadikan objek wisata. Di Jawa Tengah ada dataran tinggi Dieng yang juga menjelma sebagai pusat PLTP dan wisata alam. Selain itu, Kota Tomohon, di Sulawesi Utara, mulai melek terhadap potensi wisata panas bumi. Pemda setempat menggelar festival panas bumi di lokasi wisata Danau Linou Agustus tahun lalu. Kawasan ini juga memiliki museum panas bumi di Lahendong, Kecamatan Tomohon Selatan.
Apa yang dilakukan di Tomohon dan Garut menjadi kabar baik bagi pengembangan wisata panas bumi di Indonesia. Hal ini menjadi informasi yang sangat bagus untuk masyarakat, ternyata panas bumi dapat dimanfaatkan untuk pariwisata juga. Makin tahu Indonesia kaya akan sumber energi terbarukan di zonaebt.com
Pengembangan panas bumi yang cukup sukses sebagai wisata bisa merujuk dari pengalaman negara lain. Beberapa nama seperti Hokaido dan Akita Hotspring di Jepang, The Vulkaneifel di Jerman, The Blue Lagoon di Islandia, dan Geothermal Parks di Selandia Baru, adalah sederet nama wisata panas bumi yang telah mendunia!
Referensi
[1] Mengemas Wisata Panas Bumi Berkelas Dunia
[2] Kawah Kamojang Garut, Wisata Alam Murah Meriah Dan Indah