Mikroplastik: Ancaman Tersembunyi yang Tak Kita Sadari

Plastik yang menjadi ancaman nyata bagi lingkungan hidup. Sumber: pixabay
  • Pencemaran yang diakibatkan oleh limbah plastik sudah sangat mengkhawatirkan, karena selain tidak dapat diuraikan, juga berdampak buruk pada kesehatan
  • Salah satu dampaknya adalah dengan tersebarnya mikroplastik ke dalam lingkungan, baik itu tanah, air, maupun udara
  • Pencemaran mikroplastik ini jika dibiarkan dapat mengakibatkan berbagai macam permasalahan kesehatan bagi manusia dan juga lingkungan.

Plastik adalah salah satu benda yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hal ini tidak mengherankan karena bahan ini ringan, tahan lama, dan sering digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembungkus makanan, tempat penyimpanan, hingga kantong belanja.

Namun, di balik manfaatnya, plastik menyimpan ancaman besar yang sering kali luput dari perhatian kita. Setelah digunakan, plastik yang dibuang tidak serta-merta hilang begitu saja. Limbah plastik ini mengalami proses penguraian yang sangat lama dan akhirnya terpecah menjadi potongan-potongan kecil yang disebut mikroplastik.

Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran sangat kecil yang tak kasat mata. Meskipun ukurannya kecil, dampaknya sangat besar karena dapat mengancam seluruh makhluk hidup serta keseimbangan ekosistem di dunia.

Lalu, dari mana mikroplastik berasal? Bagaimana penyebarannya hingga bisa masuk ke dalam tubuh manusia? Mari kita bahas lebih lanjut.

Baca Juga



Apa Itu Mikroplastik dan Darimana Asalnya?

Plastik-plastik yang dapat menjadi mikroplastik. Sumber: pixabay

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mikroplastik merupakan serpihan plastik berukuran sekitar 0,5 milimeter hingga 1 mikron.

Untuk memahami asal-usulnya, kita perlu mengetahui bahwa mikroplastik berasal dari dua sumber utama. Pertama, dari produk berbahan sintetis yang kita gunakan sehari-hari. Kedua, dari sampah plastik yang mencemari lingkungan.

Melansir dari laman waste4change.com, mikroplastik yang berasal dari produk sintetis merupakan pecahan partikel atom karbon dan hidrogen yang terikat dalam rantai polimer yang digunakan dalam proses produksinya. Beberapa produk yang melepaskan mikroplastik ke udara dan air di antaranya adalah ban kendaraan bermotor, jaring ikan, pakaian berbahan kain sintetis, serta produk kecantikan dan pasta gigi yang mengandung microbeads.

Selain itu, mikroplastik yang mencemari lingkungan juga berasal dari sampah plastik yang terbuang ke tanah, sungai, dan lautan. Seiring waktu, sampah plastik ini akan terurai menjadi serpihan kecil yang bahkan tak dapat dilihat oleh mata manusia tanpa bantuan mikroskop karena ukurannya yang kurang dari 5 milimeter.

Serpihan kecil inilah yang menjadi pencemar berbahaya bagi lingkungan. Tak jarang, ikan-ikan hasil tangkapan laut ditemukan mengandung potongan-potongan plastik di dalam perutnya. Jika ikan tersebut dikonsumsi manusia, mikroplastik yang ada di dalamnya juga akan masuk ke dalam tubuh kita.

Tak hanya makhluk laut, air yang kita konsumsi sehari-hari pun berisiko mengandung mikroplastik. Kontaminasi ini dapat terjadi akibat sumber air yang telah tercemar atau proses pengemasan yang menggunakan bahan sintetis.

Apa Sajakah Bahaya dari Kontaminasi Mikroplastik?

Ilustrasi tumpukan sampah plastik. Sumber: pixabay

Semakin tingginya angka pencemaran akibat limbah plastik, yang diperparah oleh endapan partikel mikroplastik di tanah, air, dan udara, dapat membahayakan kelangsungan lingkungan.

Melansir dari cnbc.com, saat ini jumlah pencemaran mikroplastik telah mencapai 170 triliun partikel, dengan berat sekitar 2 juta metrik ton. Angka ini diperkirakan akan meningkat hingga tiga kali lipat pada tahun 2040.

Banyaknya jumlah mikroplastik yang tersebar di lingkungan, ditambah ukurannya yang mikroskopis, membuatnya menjadi ancaman serius bagi kehidupan.

Tanpa disadari, kita terpapar mikroplastik setiap hari, terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan perkotaan. Kehidupan di kota yang bergantung pada kantong plastik dan produk sintetis meningkatkan risiko paparan secara signifikan.

Bayangkan saja, makanan yang kita makan, air yang kita minum, serta udara yang kita hirup semuanya mengandung mikroplastik. Hal ini tentu dapat berdampak besar bagi kesehatan.

Menurut waste4change.com, pada tahun 2022, ditemukan kasus manusia yang memiliki partikel mikroplastik di saluran pernapasannya. Temuan ini menjadi alarm peringatan akan potensi bahaya kesehatan akibat paparan mikroplastik yang terus-menerus.

Beberapa masalah kesehatan yang dapat terjadi jika mikroplastik masuk ke dalam tubuh manusia di antaranya adalah:

  • Memicu Kanker
    Endapan mikroplastik tubuh yang tidak dapat diserap oleh tubuh dapat mengakibatkan adanya iritasi yang jika dibiarkan maka akan menimbulkan tumor dan juga kanker.
  • Mengganggu Sistem Pernapasan
    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, endapan mikroplastik yang terdapat di saluran pernapasan juga dapat mengakibatkan iritasi yang dapat memicu asma, bronkitis, radang paru-paru, dan lain sebagainya.
  • Mengakibatkan Masalah Pencernaan
    Mikroplastik yang tidak bisa diserap oleh tubuh dapat menghambat penyerapan nutrisi, serta dapat terserap ke dalam darah melalui proses adsorbsi hingga masuk ke dalam protein dan glikoprotein yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan juga pembengkakkan usus.
  • Gangguan Kognitif
    Kandungan senyawa neurotoksik di dalam mikroplastik juga dapat mempengaruhi kinerja otak, sehingga dapat terjadi masalah pada daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan belajar terutama bagi anak-anak yang otaknya masih berkembang.

Namun, bukan hanya manusia saja yang akan terkena dampak buruk dari pencemaran mikroplastik, lingkungan beserta keanekaragaman hayati pun juga merasakan akibatnya. Misalnya, mikroplastik yang mencemari lautan akan tenggelam lalu menempel pada terumbu karang yang dapat mengakibatkan kerusakan pada terumbu karang. 

Tak hanya itu saja, masih sering sekali ditemukan serpihan plastik di dalam perut ikan-ikan, hasil tangkapan laut yang jika dikonsumsi maka serpihan plastik tersebut dapat berpindah tempat ke tubuh manusia.

Baca Juga



Cara Menanggulangi Pencemaran Mikroplastik

Angka jumlah mikroplastik yang mencemari lingkungan tadi tentu merupakan angka yang sangat mengkhawatirkan, apalagi ini menyangkut kesehatan kita sendiri. Maka dari itu, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai upaya penanggulangan agar kita dapat terhindar dari bahaya paparan mikroplastik.

Salah satu langkah utama untuk mengurangi paparan mikroplastik adalah dengan mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Plastik yang terus-menerus digunakan akan berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan dan meningkatkan risiko terpapar mikroplastik.

Menghindari memanaskan makanan di dalam wadah plastik juga menjadi kebiasaan yang perlu diterapkan. Panas dapat menyebabkan plastik melepaskan zat kimia berbahaya yang berpotensi masuk ke dalam makanan. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan wadah kaca atau stainless steel untuk memanaskan makanan.

Selain itu, hindari penggunaan peralatan makan maupun alat masak berbahan plastik. Banyak peralatan plastik yang mengandung bahan kimia berbahaya, terutama jika terkena panas tinggi. Memilih peralatan berbahan kayu, bambu, atau stainless steel adalah alternatif yang lebih aman bagi kesehatan.

Kita juga perlu mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang disajikan dalam wadah plastik. Kemasan plastik sekali pakai, seperti botol minum, wadah makanan, dan sedotan plastik, sering kali berkontribusi terhadap penyebaran mikroplastik. Menggunakan botol minum dan wadah makanan yang dapat digunakan kembali merupakan langkah sederhana namun efektif untuk mengurangi limbah plastik.

Terakhir, memilah sampah plastik yang dihasilkan sehari-hari adalah kebiasaan baik yang dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Sampah plastik yang dipilah dengan benar dapat didaur ulang, sehingga tidak berakhir mencemari tanah, air, dan udara. Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini, kita dapat berkontribusi dalam mengurangi limbah plastik dan menjaga kesehatan lingkungan serta tubuh kita.

Mikroplastik dan bahaya yang ditimbulkannya sebenarnya dapat kita hindari jika kita cermat dalam memilih makanan yang dikonsumsi, bijak dalam mengelola limbah sehari-hari, serta menjaga kesehatan dengan menggunakan masker saat bepergian, terutama di kawasan perkotaan yang padat dan dipenuhi polusi udara.

#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan

Editor : Alfidah Dara Mukti

Referensi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *