
- Organisasi seperti Peri Bumi, AZWI, dan Waste4Change menjadi pilihan untuk membantu masyarakat memahami isu sampah melalui edukasi, kampanye, dan aksi nyata.
- Banyak NGO fokus pada edukasi perilaku konsumsi, terutama bagi perempuan, anak, dan komunitas lokal untuk menciptakan dampak jangka panjang. Selain itu NGO seperti Sungai Watch dan Greeneration Foundation menjadi pilihan untuk mengetahui tentang ekonomi sirkular dan dampak sampah di buang ke laut.
- Belajar dari NGO dan komunitas adalah langkah awal penting untuk perubahan besar dan dapat dimulai dari kebiasaan kecil yang berkelanjutan.
Pengelolaan sampah, terutama pengelolaan sampah dari rumah, menjadi isu yang sering terdengar akhir-akhir ini. Perubahan iklim membuat banyak orang peduli dan ingin berkontribusi dalam menciptakan perubahan, salah satunya melalui pengelolaan sampah yang lebih baik.
Tentunya, untuk memahami pengelolaan sampah, diperlukan pedoman belajar serta komunitas pendukung. Salah satu peran penting NGO adalah menyediakan ruang bersama bagi banyak orang untuk belajar.
Non-Governmental Organization (NGO) adalah organisasi nirlaba yang tidak mengutamakan keuntungan dan bergerak di bidang kemasyarakatan serta lingkungan. Di Indonesia, NGO sering disebut sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Baca Juga
Saat ini, NGO telah banyak berkembang di berbagai bidang sesuai fokus dan tujuan masing-masing organisasi. Namun, seringkali banyak orang yang ingin memulai atau baru akan memulai tidak tahu harus belajar dari mana, terutama dalam pengelolaan sampah.
Oleh karena itu, EBT Heroes merekomendasikan 5 NGO lingkungan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah sebagai tempat belajar bagi teman-teman!
1. Peri Bumi

Jika Sobat mencari komunitas perempuan dan anak-anak untuk belajar tentang pengelolaan sampah yang baik dari rumah atau memahami krisis iklim yang nyata, Peri Bumi adalah solusinya. Berfokus pada komunitas, pendidikan, dan koneksi, program ini bertujuan membangun keterampilan terkini yang dibutuhkan untuk menjaga lingkungan.
Peri Bumi juga menjadi gerakan yang menumbuhkan koneksi melalui pendidikan guna memutus siklus konsumsi dan produksi tidak berkelanjutan, serta membangun masyarakat yang terhubung untuk menjaga masa depan anak-anak dari krisis iklim.
Program ini mempersiapkan ibu, guru, dan anak-anak agar dapat terlibat secara sadar dalam memecahkan masalah iklim dengan mengubah perilaku.
Selain itu, program mereka menawarkan pengetahuan mendalam, perangkat, dan bimbingan dari para ahli lokal dan internasional untuk menganalisis data lokal (komunitas), terlibat dalam kampanye lokal, dan mengembangkan solusi inovatif.
Sobat bisa mengklik tautan berikut untuk mengetahui Peri Bumi ini.
2. Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI)

Jika ingin mengetahui cara hidup minim sampah dan mengelolanya mulai dari rumah, AZWI bisa menjadi pilihan menarik. AZWI memiliki program dan kampanye gaya hidup zero waste yang dapat diterapkan oleh siapa saja di rumah.
Selain kampanye, AZWI juga mengembangkan proyek solusi untuk kemasan sekali pakai dan menyediakan opsi produk ramah lingkungan yang berkelanjutan. Program-program mereka fokus pada pengurangan, bahkan penghentian, produksi plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya melalui Alternative Delivery System (ADS).
ADS menerapkan prinsip isi ulang (refill) dan pakai ulang (reuse) untuk mengurangi timbunan sampah kemasan sekali pakai, sekaligus membentuk gaya hidup ramah lingkungan.
Sobat bisa mengklik tautan berikut untuk mengetahui tentang AZWI lebih banyak.
3. Greeneration Foundation (GF)

Ingin tahu apakah sampah bisa dijual dan menghasilkan uang? Sobat perlu memahami konsep ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah minim limbah. Greeneration Foundation (GF), sebagai lembaga nirlaba yang menjadi penghubung ekosistem lingkungan, mengelola berbagai program dengan skema perantara maupun langsung.
Fokus mereka adalah mengubah perilaku terkait isu sampah, perubahan iklim, dan ekonomi sirkular. Selain itu, GF menjalankan program pemberdayaan masyarakat, seperti komunitas EcoRanger yang membangun pariwisata berkelanjutan.
Mereka juga menginisiasi Indonesia Circular Economy Forum (ICEF), sebuah wadah diskusi yang menyatukan pemangku kepentingan dalam ekonomi sirkular di Indonesia.
Sobat bisa mengklik tautan berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang Greeneration Foundation ini.
4. Sungai Watch

Pencemaran sampah di sungai-sungai semakin mengkhawatirkan, terutama di Indonesia. Memonitor kondisi sungai dan terlibat aktif dalam penanggulangannya perlu dilakukan bersama, salah satunya melalui organisasi Sungai Watch. Sungai Watch adalah organisasi lingkungan yang memiliki misi menghentikan plastik masuk ke laut.
Baca Juga
Mereka juga merupakan mitra lingkungan dari One Percent for the Planet. Dengan merancang penghalang sampah dan mengoperasikan sistem pengumpulan, pemilahan, serta daur ulang, mereka berupaya mengatasi polusi plastik di sungai. Sungai Watch memiliki lebih dari 150 pejuang sampah yang tergabung dalam tim mereka, menunjukkan komitmen besar dalam menjaga kebersihan sungai.
Sobat bisa mengklik tautan berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang Sungai Watch ini.
5. Waste4Change

NGO lingkungan yang juga berfokus pada pengelolaan sampah, limbah, hingga riset di Indonesia adalah Waste4Change. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, mereka menyediakan riset berbasis data serta masukan dari para ahli tingkat lokal untuk menciptakan solusi pengelolaan sampah yang efektif.
Tak hanya itu, mereka juga memfasilitasi program sosialisasi dan edukasi bagi pemangku kepentingan maupun masyarakat untuk mendorong perubahan ekosistem menuju ekonomi berkelanjutan.
Waste4Change juga menjadi salah satu pelopor dalam menyajikan artikel dan berita seputar kesehatan lingkungan serta pengelolaan sampah, baik di tingkat nasional maupun global.
Sobat bisa mengklik tautan berikut untuk mengetahui lebih Waste4Change ini.
Selain dari komunitas dan NGO, Sobat EBT Heroes juga bisa belajar melalui konten para influencer atau individu yang menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dari rumah. Sebab, sejatinya perubahan bisa dimulai dari tindakan kecil yang konsisten hingga berdampak besar.
Lindungi bumi dan lindungi alam kita dari limbah, agar ibu bumi kita tetap lestari.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes #KurangiPlastik #MengolahSampah
Editor : Alfidah Dara Mukti