- Amonia adalah bahan kimia anorganik, tidak berwarna dan memiliki bau khas yang sangat tajam dan termasuk dalam kelompok bahan kimia B3.
- Kegunaan amonia sangat banyak, mulai dari alternatif bahan bakar masa depan hingga bahan baku pembuatan pupuk dan plastik.
- Indonesia pada 2021 menduduki urutan kelima sebagai produsen amonia dunia, di mana produksinya mencapai 5,9 juta metrik ton.
Amonia adalah bahan kimia anorganik, tidak berwarna dan memiliki bau khas yang sangat tajam dan termasuk dalam kelompok bahan kimia B3. Kegunaan amonia sangat banyak, mulai dari alternatif bahan bakar masa depan hingga bahan baku pembuatan pupuk dan plastik.
Melansir data Statista, Indonesia pada 2021 menduduki urutan kelima sebagai produsen amonia dunia, di mana produksinya mencapai 5,9 juta metrik ton. Namun, penggunaan amonia masih didominasi untuk kebutuhan industri agrikultur dengan porsi 79%, khususnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk urea. Sisanya, digunakan untuk solusi kimia bagi industri seperti tekstil, pertambangan, dan farmasi.
Diketahui bahwa baterai bukan satu-satunya sumber tenaga kendaraan yang dinilai ramah lingkungan, Hidrogen juga dinilai sama meski tetap menggunakan sistem pembakaran tapi emisi yang dikeluarkan bukan berupa polutan karbon sehingga masih ramah terhadap lingkungan.
Jika menggunakan teknologi tertentu, amonia dapat dipecah untuk menghasilkan hidrogen. Namun, hidrogen mudah terbakar, sehingga akan lebih mudah jika mengirimkannya dalam bentuk amonia terlebih dahulu.
Baca juga
- Peluang Investasi EBT dengan Kepastian Balik Modal dalam 10 Tahun
- Ada Unsur EBT: 5 Tahun Berturut, Kini Sido Muncul Raih Penghargaan Industri Hijau Level Tertinggi Dari Kementerian Perindustrian
Berikut tiga hal yang membuat amonia menjadi komoditas yang potensial
1. Mengurangi Gas Emisi Rumah Kaca
Kandungan amonia terdiri dari senyawa nitrogen dan hidrogen, tapi tidak mengandung karbon, sehingga membuat pembakaran yang dihasilkan menjadi lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan karbon dioksida.
2. Bahan Bakar Alternatif di Masa Depan
Di Jepang, salah satu perusahaan pembangkit listrik terbesar, JERA, sedang membuat program percontohan untuk menggunakan amonia sebagai bahan bakar campuran dengan batu bara untuk pembangkit listrik yang disebut co-firing. Harapannya, dapat mengurangi emisi atau polusi yang dihasilkan pada pembangkit listrik yang masih menggunakan batu bara.
Nantinya, amonia akan digunakan sepenuhnya sebagai bahan bakar untuk instalasi turbin gas, sehingga ke depannya amonia dapat menggantikan peran penggunaan batu bara sebagai bahan bakar energi yang lebih hijau dan ramah lingkungan.
3. Energi Bersih untuk Sektor Transportasi
Penggunaan hidrogen dari amonia sebagai bahan bakar kendaraan merupakan terobosan pertama di dunia yang dilakukan peneliti dari lembaga penelitian Australia CSIRO. Selama satu dekade terakhir, mereka meneliti untuk memproduksi hidrogen kemurnian ultra-tinggi dengan menggunakan teknologi membran tersendiri.
Terobosan teknologi membran ini memungkinkan hidrogen diangkut dengan aman dan digunakan sebagai sumber energi produksi massal.
Baca juga
- China Ambil Andil Besar Dalam Kesuksesan FIFA World Cup Qatar 2022
- 4 Ide Bisnis EBT Bertenaga Surya Dalam Ajang FIFA World Cup Qatar 2022
Dari sisi investasi, berdasarkan artikel World Economic Forum yang dirilis awal 2021 lalu industri hidrogen yang berasal dari amonia setidaknya memerlukan investasi senilai US$ 150 miliar atau setara Rp 2.344 triliun hingga pada 2030.
Namun, jika industri ini dikembangkan sepenuhnya menjadi hydrogen economy, maka nilai pasar green ammonia di dunia akan mencapai US$ 12 triliun, atau 12 kali lipat dari nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Referensi
[1] Pupuk Indonesia Target Jadi Pemain Utama Amonia Hijau di Benua Asia
[2] Amonia Energi Masa Depan! RI Ketiban ‘Durian Runtuh’ Jumbo?
[3] Hidrogen-Amonia, Energi Bersih untuk Sektor Industri dan Transportasi Masa Depan
1 Comment
Thank you very much for sharing, I learned a lot from your article. Very cool. Thanks.