- Kendaraan listrik saat ini semakin gencar dalam mengeksplorasi industri.
- Perusahaan baterai besar asal Cina siap melakukan kerja sama dengan perusahaan milik negara untuk membangun ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.
- Kendaraan listrik memiliki prospek cukup besar di industri otomotif global di masa depan.
Kendaraan listrik saat ini semakin gencar dalam mengeksplorasi industri. Pertama, ada perusahaan baterai asal Korea Selatan yakni Hyundai dan LG yang telah memantapkan diri membangun pabrik baterai kendaraan listrik. Saat ini giliran pabrikan asal Cina yang turut berinvestasi di Indonesia untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik.
Perusahaan baterai besar asal Cina, Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) siap kerja sama dengan perusahaan milik negara untuk membangun ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Dikutip dari Bloomberg, pada Kamis (21/4/2022), CATL akan bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui cucu usahannya, Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co,. Ltd (CBL) yang merupakan anak perusahaan Guangdong Brunp Recycling Technology Co.,Ltd (Brunp) dan juga merupakan anak perusahaan CATL.
CATL resmi menandatangani perjanjian investasi di Indonesia bersama BUMN tambang PT Aneka Tambang atau Antam dengan nilai investasi USD 5,97 miliar atau setara Rp85,77 triliun. Dana tersebut nantinya akan digunakan sebagai penambangan dan pengolahan nikel, bahan baterai di kendaraan listrik, manufaktur baterai kendaraan listrik, dan daur ulang baterai.
Baca Juga:
- Hurry! Switch to an Electric Vehicle and Feel the Benefits
- Pamer! Kendaraan Listrik Unjuk Gigi Pada Ajang Tahunan IIMS 2022
Kedua Perusahaan ini juga akan berkolaborasi bersama PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk menggarap mega proyek baterai kendaraan listrik Indonesia. IBI atau IBC merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang ekosistem kendaraan listrik. Perusahaan tersebut juga merupakan anak perusahaan MIND ID. Sementara MIND ID merupakan holding industri perusahaan pertambangan negara yang salah satu anggotanya adalah Antam.
Nantinya proyek ini akan berlokasi di kawasan Industri FHT Halmahera Timur, Maluku Utara dan sejumlah lokasi lainnya di Indonesia. Langkah ini diyakini akan lebih meningkatkan jejak CATL dalam industri baterai, memastikan pasokan bahan baku dan sumber daya hulu, memangkas biaya produksi, dan mendorong pengembangan bisnis daur ulang baterai.
Pendiri dan Kepala Perusahaan CATL, Robin Zeng mengatakan investasi bersama Antam ini penting untuk CATL untuk meningkatkan daya saing dan kedudukan Indonesia dalam ekosistem kendaraan listrik yang memiliki prospek cukup besar di industri otomotif global di masa depan.
Baca Juga:
- Jangan Panik! Inilah Tips Mobil Listrik Kehabisan Baterai Saat Tempuh Perjalanan
- Home Charging as a Supporting Infrastructure for Electric Vehicles
“Proyek rantai baterai mobil listrik di Indonesia merupakan tonggak penting bagi strategi global CATL,” tutur Robin Zeng
Untuk pembagian sahamnya, CATL akan memegang proyek pengembangan nikel laterit 49 persen yang dikerjakan bersama Antam.Sementara lima proyek lainnya akan meliputi pembuatan baterai terner, daur ulang baterai di mana CATL memegang saham 60 sampai 70 persen.
Proyeksinya pembangunan pabrik baterai untuk kendaraan ramah lingkungan ini akan dilakukan selama 5 tahun, mulai 2022 hingga 2026 dan akan berdiri di atas lahan seluas 29.085 hektar.
Editor: Riana Nurhasanah
Referensi:
[1] Perusahaan Cina Siap Bangun Pusat Pembuatan Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
[2] Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik, Perusahaan China Investasi Rp85 Triliun di Indonesia