- Inisiatif Kredibali menggabungkan pendidikan dan kesadaran lingkungan, memberi anak-anak akses pembelajaran dengan membayar menggunakan sampah plastik
- Kredibali menginspirasi anak-anak Bali untuk meraih mimpi sekaligus melindungi bumi
- Kredibali adalah contoh nyata bagaimana inisiatif kecil dapat tumbuh menjadi gerakan besar yang membantu mencapai tujuan nasional
Di tengah tantangan pandemi COVID-19 yang melanda berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, muncul sebuah inisiatif luar biasa yang memiliki tujuan ganda untuk mencerdaskan anak-anak bangsa sekaligus menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Inisiatif tersebut datang dari pemuda Indonesia bernama I Gede Andika Wira Teja, yang berasal dari Kabupaten Buleleng, Bali. Kredibali (Kreasi Edukasi Bahasa dan Literasi Lingkungan) adalah perjuangan Gede Andika dalam mengedukasi anak-anak di pelosok Bali yang menginspirasi kita semua untuk mendorong pembangunan negeri sejak dini melalui pendidikan dan ekologi.
Bermula dari Tantangan Pembelajaran Selama Pandemi
Ketika sektor pariwisata Bali meredup akibat pandemi Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar diberlakukan oleh pemerintah, termasuk akses pendidikan di persekolahan yang terpaksa harus dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh, anak-anak di desa Pemuteran, tempatnya dibesarkan, menghadapi kesulitan untuk mengakses pembelajaran secara daring.
Banyak dari mereka bahkan harus beralih dari bangku sekolah menuju sawah untuk membantu perekonomian keluarga. Hal tersebut membuat proses belajar terhenti dan berdampak pada banyaknya anak-anak yang terpaksa putus sekolah.
Inilah titik awal dari terbentuknya Kredibali. Gede Andika memulai rumah belajar bahasa Inggris bagi anak-anak desa Pemuteran, agar mereka tetap bisa belajar meskipun di luar sekolah. Hal yang membuat inisiatif ini begitu istimewa adalah cara pembayarannya yang mewajibkan anak-anak untuk membayar dengan kumpulan sampah plastik dari rumah maupun lingkungan sekitarnya. Di mana, hal tersebut sejalan dengan kepedulian pemerintah akan permasalahan sampah plastik di Provinsi Bali.
Baca juga
Peduli Literasi Ekologi
Kredibali bukanlah komunitas dengan inisiatif biasa. Program ini disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat rumah belajar anak-anak. Di desa Pemuteran, jenis sampah yang harus dibayarkan dan kebutuhan pendidikan bagi anak-anak adalah persoalan sampah plastik. Hal tersebut berbeda dengan desa Puhu yang memiliki permasalahan lainnya. Sebab, program yang dijalankan Kredibali menyesuaikan dengan kebutuhan unik masyarakat setempat.
Di kawasan Batur yang berdekatan dengan hutan, pendidikan dikaitkan dengan upaya pelestarian lingkungan, terutama mengatasi masalah penggundulan hutan. Sehingga, anak-anak disana diharuskan untuk memiliki satu pohon yang wajib mereka rawat sebelum mengikuti kelas.
Disamping itu, anak-anak juga diajarkan untuk menabung sampah yang dapat ditukarkan dengan beras untuk didistribusikan kemudian pada lansia yang kurang mampu. Inisiatif ini dilakukan dengan berkolaborasi bersama LSM setempat. Hal tersebut diinisiasi oleh Kredibali agar masyarakat tetap memiliki kepedulian sosial meskipun dalam keadaan sulit.
Kerjasama antara Kredibali dengan pemerintah daerah telah membawa dampak positif. Pemda Bali mendukung program ini dengan memberikan fasilitas media belajar dan dukungan tidak langsung lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan Kredibali bukan hanya atas usaha individu, melainkan atas kerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki visi yang sama.
Baca juga
- Arky Gilang Wahab, Sukses Olah Sampah Jadi Pundi Rupiah
- Menggiatkan Aksi Peduli Sampah Bersama Waste Solution Hub
Cahaya Harapan Kredibali untuk Negeri
Gede Andika sebagai penggerak Kredibali, merencanakan program untuk merambah ke wilayah Batur, yang memiliki hutan lindung dan terdapat pemukiman di dalamnya. Meskipun aktivitas pertanian sebenarnya dilarang di hutan ini, karena dilindungi oleh undang-undang, namun masyarakat tersebut telah menempati wilayah itu dalam waktu yang lama.
Maka dari itu, Kredibali merancang program untuk mengedukasi masyarakat setempat terkait literasi lingkungan melalui rumah belajar anak-anak. Di mana, setiap anak memiliki tanggung jawab untuk merawat satu pohon hingga tumbuh dan terbebas dari aktivitas penggundulan hutan.
Misi Kredibali adalah menginspirasi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Bali yang merasa kurang percaya diri dan tidak pantas untuk memperjuangkan mimpinya karena berasal dari pedalaman. Kredibali berdedikasi untuk terus berupaya dalam menyalakan motivasi dalam diri anak-anak, sehingga mereka percaya bahwa seseorang yang hidup di desa pun memiliki sebuah keistimewaan.
Gede Andika, bersama Kredibali dan komunitas Jejak Literasi Bali, akan terus berusaha untuk tumbuh bagi diri sendiri dan menumbuhkan individu lainnya, demi mewujudkan kesetaraan pembangunan di Bali, terutama dalam hal sumber daya manusia dan akses pendidikan di seluruh daerah.
Kredibali adalah contoh nyata bagaimana inisiatif kecil dapat tumbuh menjadi gerakan besar yang membantu mencapai tujuan nasional. Hal ini, menjadi bukti bahwa tekad dan semangat yang kita miliki dapat berkontribusi dalam membangun negeri ini sedari dini. Melalui pendidikan dan kesadaran lingkungan, program ini menginspirasi anak-anak Bali untuk meraih mimpi sekaligus melindungi bumi.
Gede Andika dan Kredibali telah membuka pintu menuju masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Referensi:
[1] Kredibali: Rangkul Masyarakat Lewat Edukasi Literasi dan Lingkungan
[2] KREDIBALI Bangkitkan Negeri, Belajar Bahasa Inggris Bayar Sampah Plastik
[3] Gede Andika dan KREDIBALI, berjuang untuk kesejahteraan Desa Pemuteran
[4] KREDIBALI, Semangat Gede Andika Kurangi Tiga Masalah Sekaligus di Desa Pamuteran