Transisi Energi Hijau Indonesia Siap Ciptakan 760 Ribu Lapangan Kerja Baru

Data Lapangan pekerjaan dari PLT EBT. Sumber: Instagram Zona Ebt
  • RUPTL 2025-2034: transisi energi bersih Indonesia.
  • 760 ribu+ lapangan kerja hijau dari EBT.
  • Investasi besar dukung NZE 2060.

Indonesia tengah memasuki era baru dalam transisi energi bersih melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034. Di periode ini, pemerintah tidak hanya fokus pada penyediaan listrik berkelanjutan, tapi juga ikut menciptakan gelombang peluang kerja hijau (green jobs) yang masif di seluruh Nusantara. Target utamanya: menciptakan lebih dari 760 ribu lapangan kerja baru dari sektor energi terbarukan selama 10 tahun ke depan!

Dokumen RUPTL terbaru menetapkan pembangunan pembangkit sebesar 69,5 GW hingga 2034 di mana 76% di antaranya berasal dari energi baru terbarukan (EBT) seperti surya, air, bayu, panas bumi, biomassa, biogas, hingga nuklir dan arus laut. Kontribusi EBT ini akan didukung sistem penyimpanan energi canggih seperti Battery Energy Storage System (BESS) dan pumped storage.

Menurut Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, RUPTL ini menjadi tonggak utama bagi Indonesia untuk mempercepat pencapaian target emisi nol bersih (Net Zero Emission) di tahun 2060 sembari memperbesar porsi tenaga kerja di sektor hijau. Dari 836.696 peluang kerja di sektor pembangkitan lisrik. Berikut persebaran estimasi penciptaan lapangan kerja dari masing-masing subsektor EBT selama periode RUPTL 2025–2034

Baca juga:



 PLT Surya: Mega Potensi Lapangan Kerja

Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Sumber: dct.co.id

PLT Surya (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) berada di posisi teratas dengan proyeksi penciptaan 348.057 lapangan kerja. Besarnya serapan tenaga kerja oleh sektor ini tidak lepas dari kebutuhan instalasi panel surya, pembangunan infrastruktur pembangkit, sampai sistem operasi dan pemeliharaan. Investasi di bidang ini dipicu pula oleh penurunan harga panel surya dan peningkatan insentif dari pemerintah untuk pemasangan PLTS atap, skala besar, serta proyek-proyek kawasan industri hijau.

PLT Air (Termasuk Minihidro): Lokomotif Karbon Rendah di Daerah

Ilustrasi Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Air. Sumber: theiconomics.com

Berada di posisi kedua, PLT Air (termasuk minihidro) diperkirakan membuka 129.759 lapangan kerja. Ini mencakup tenaga kerja di bidang konstruksi bendungan, pengelolaan saluran air, hingga teknisi operasional dan perawatan pembangkit. PLT air dikenal memiliki keterpaduan dengan pemberdayaan masyarakat daerah, karena sebagian besar pembangkit ini berada di wilayah pedesaan dan pegunungan. Proyek PLTA mendorong pembangunan infrastruktur pedesaan, pemberdayaan UMKM, dan peningkatan ketahanan energi daerah.

PLT Air – Pumped Storage: Solusi Masa Depan Penyimpanan Energi

Skema PLTA Pump Storage. Sumber : biacisokan.blogspot

Teknologi PLT Air – Pumped Storage menjadi inovasi kunci dalam mendukung sistem listrik berbasis EBT. Sektor ini berkontribusi pada penciptaan 94.195 lapangan kerja. Pumped storage berfungsi sebagai baterai raksasa, menyimpan energi dari pembangkit EBT untuk digunakan di jam beban puncak. Kebutuhan tenaga kerja meliputi konstruksi kolam/tandon, pengembangan sistem pompa, kontrol sistem otomatisasi, hingga spesialis pemeliharaan sistem energi modern yang sangat strategis dalam sistem kelistrikan nasional.

Baterai/Sistem Penyimpanan Energi (BESS): Backbone Masa Depan Grid Modern

Ilustrasi Sistem Penyimpanan Energi (BESS). Sumber: aceonggroup

Baterai dan Sistem Penyimpanan Energi (BESS) menyumbang 68.193 lapangan kerja baru. BESS merupakan teknologi katalis yang mendukung integrasi berbagai sumber EBT ke jaringan listrik (grid). Investasi dan riset terus diarahkan untuk meningkatkan efisiensi, daya tahan, dan teknologi baterai nasional—dari litium hingga inovasi berbasis material lokal. Sektor ini menyerap tenaga kerja dalam bidang manufaktur baterai, riset, instalasi, maintenance, serta pengelolaan limbah baterai ramah lingkungan.

PLT Bayu (Tenaga Angin): Potensi Besar di Pesisir dan Kepulauan

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin. Sumber: fatek.umsu

PLT Bayu, atau pembangkit listrik tenaga angin, diproyeksikan menyerap 58.938 tenaga kerja. Proyek farm angin berskala besar dan mikro tersebar di wilayah pesisir dan kepulauan Indonesia yang punya potensi kecepatan angin tinggi. Jenis pekerjaan yang tercipta antara lain instalasi, perakitan turbin, logistik, operasi, dan pemeliharaan—termasuk pelatihan tenaga kerja lokal yang mendorong pengembangan ekonomi wilayah terpencil.

Baca juga:



Sementara itu, PLT lainnya tidak kalah penting dalam mendukung pertumbuhan green jobs meski jumlahnya lebih kecil. PLT Panas Bumi membuka 42.700 lapangan kerja dengan eksplorasi dan pemanfaatan sumber panas bumi di Indonesia yang sangat melimpah. PLT Biomassa dan PLT Biogas, walau perannya cenderung lokal dan berbasis komunitas, menciptakan 7.197 serta 1.481 pekerjaan—fokus pada limbah pertanian dan peternakan. PLT Nuklir yang mulai dipertimbangkan untuk masa depan, diproyeksikan memberi 6.850 lapangan kerja. Sedangkan sektor pengolahan sampah menjadi listrik (PLT Sampah) dan arus laut menghadirkan peluang masing-masing 2.429 dan 341 pekerjaan, menandakan diversifikasi sumber EBT yang semakin inklusif dan solutif bagi Indonesia ke depan.

Investasi Triliunan Rupiah Mengalir ke Sektor Hijau

Transisi energi ini disokong rencana investasi jumbo senilai Rp1.682 triliun selama sepuluh tahun ke depan. Dana tersebut bersumber dari investasi negara, sektor swasta domestik, dan dukungan internasional, serta didukung skema pendanaan inovatif seperti pungutan produksi batu bara dan kemitraan bilateral dengan negara mitra seperti Tiongkok.

Investasi besar ini akan mendorong berbagai multiplier effect, mulai dari pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan di luar Jawa, inovasi teknologi, hingga penguatan daya saing industri nasional. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan sekaligus mempercepat tercapainya bauran energi nasional berbasis EBT hingga 76% pada tahun 2034.

Siapkah SDM Indonesia Menyambut Revolusi Green Jobs?

Makin Tahu Indonesia Transformasi tenaga kerja di sektor EBT bukan sekadar membuka lowongan, tapi juga menuntut peningkatan kompetensi SDM, inovasi teknologi, literasi energi, dan pengembangan ekosistem riset bagi generasi muda. Dengan persiapan matang, lulusan baru maupun pekerja lama di sektor konvensional akan siap beradaptasi dalam era energi baru, serta mendukung agenda transisi energi global sekaligus menyejahterakan bangsa.

Ayo Sobat EBT Heros siapkan diri untuk menyambut peluang era energi hijau! Green jobs Indonesia, masa depan berkelanjutan menanti!

#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan

Referensi:

[1] RUPTL PLN 2025–2034 sorot peluang investasi & lapangan kerja hijau

[2] PLN: 91% Green Jobs di sektor pembangkitan RUPTL 2025–2034

[3] RUPTL PLN 2025–2034 dan transisi energi menuju masa depan

[4] Indonesia bisa ciptakan 760 ribu lapangan kerja hijau di sektor EBT

[5] Investasi EBT tembus Rp1.682 triliun dalam 10 tahun