PT Bukit Asam Melakukan Diversifikasi Bisnis Energi Terbarukan

Sumber : PT Bukit Asam.com
  • PT Bukit Asam merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dibidang pertambangan batu bara dan saat ini berfokus pada pembangunan proyek energi terbarukan.
  • Banyak sekali proyek PT Bukit Asam yang telah terealisasikan salah satunya yaitu proyek pembangunan PLTS di Bandara Soekarno Hatta.
  • Ada beberapa strategi yang dilakukan perusahaan guna mencapai visi yang diinginkan.

PT Bukit Asam merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dibidang pertambangan batu bara. Perseroan yang berfokus pada pertambangan ini mengebut pembangunan proyek energi terbarukan, hal tersebut merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi kimia kelas dunia yang peduli lingkungan. Dalam acara Indonesia EBTKE ConEx 23 november 2021, direktur utama PT Bukit Asam menyatakan bahwa 2026  adalah destinasi pertama Bukit Asam menjadi sebuah perusahaan energi.

Transformasi perusahaan yang mengembangkan energi terbarukan adalah suatu langkah yang benar. Mereka melirik perkembangan energi terbarukan yang semakin kompetitif. Potensi yang besar dan efisien dalam pengolahan, menjadi poin pertimbangan perusahaan dalam melakukan diversifikasi bisnis.

Program Perusahaan

Sumber : Liputan6.com

Salah satu prospek kerja PT Bukit Asam yaitu pembangunan listrik tenaga surya yang berada di Bandara Soekarno Hatta. Bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II, PLTS di Bandara Soekarno Hatta telah berhasil beroperasi sejak Oktober 2020. PLTS yang telah berhasil beroperasi terdiri dari 720 solar panel system, dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp), dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC).

Selain bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II, Bukit Asam juga bekerja sama dengan Jasa Marga Group. Mereka melakukan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya di jalan tol. Dan pada tanggal 21 September 2021 lalu PLTS berkapasitas 400 Kilowatt-peak (kWp) di Jalan Tol Bali-Mandara telah selesai dibangun dan diresmikan.

PT Bukit Asam melalui anak usahanya, PT Bukit Energi Investama (BEI) juga akan membangun PLTS untuk mendukung kegiatan operasional pabrik PT Semen Padang yang merupakan anak usaha SIG. Rencananya pembangunan PLTS mencakup PLTS Rooftop dan PLTS Ground Mounted yang ditargetkan beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada tahun 2023- 2024.

Sejumlah PLTS untuk menghidupkan pompa irigasi pertanian juga dibangun oleh PT Bukit Asam melalui program CSR. Total ada 5 PLTS irigasi yang sudah dibangun PTBA hingga saat ini. Yang pertama adalah PLTS irigasi di Desa Trimulyo, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Beroperasi sejak 2020 dengan kapasitas 35 kWp, PLTS irigasi ini mengalirkan air untuk lahan pertanian seluas 167 hektar. Kedua, PLTS irigasi di Desa Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. PLTS irigasi berkapasitas 16,5 kWp ini beroperasi sejak 2019 untuk mengalirkan air ke 62 hektar lahan sawah. Ketiga, PLTS irigasi di Desa Tanjung Raja, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Kapasitasnya 16,5 kWp dan mengalirkan air ke 63 hektar lahan sawah. Keempat yaitu PLTS irigasi berkapasitas 27,5 kWp di Desa Nanjungan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan yang mulai beroperasi pada 28 Maret 2022. Lahan yang dialiri mencapai kurang lebih 100 hektar. Kemudian yang terbaru, PTBA membangun PLTS irigasi dengan kapasitas 42,5 MW untuk mengairi sawah seluas 150 hektare di Kampung Rejosari Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, Sumatera Selatan.

Baca Juga



Strategi Perusahaan

Sumber : PT Bukit Asam

PT Bukit Asam memiliki tiga strategi khusus untuk mewujudkan visi perusahaan. Pertama, peningkatan portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT). Strategi kedua yaitu hilirisasi batu bara dan pengembangan industri kimia dengan menyiapkan kawasan ekonomi khusus di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, sebagai area untuk pengembangan bisnis. Hilirisasi yang dilakukan PTBA yaitu proyek Coal to DME (Dimethyl Ether) sebagai bentuk komitmen perusahaan atas terbitnya Perpres Nomor 109 Tahun 2020 yang ditandatangani pada 17 November 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Ketiga, Carbon Management Program yang mengintegrasikan target pengurangan karbon dalam operasional pertambangan. PTBA telah memiliki serangkaian program untuk memangkas emisi karbon. Mulai dari mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik, sistem menerapkan pelaporan produksi secara real time dan daring, hingga reklamasi untuk memulihkan lahan bekas tambang.

Baca Juga



Keuntungan Perusahaan

Menurut direktur utama perusahaan, sampai dengan November 2021, Bukit Asam berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 7 triliun. Pencapaian laba tersebut didukung oleh pendapatan usaha sebesar Rp 26,2 triliun. Seiring dengan pencapaian laba bersih tersebut, perusahaan juga mencatat kenaikan total aset sebesar 46% menjadi Rp 35,2 triliun pada November 2021 dibandingkan akhir Desember 2020 yang sebesar Rp 24,1 triliun. Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 24,8 juta ton pada tahun 2020 menjadi 30 juta ton pada tahun 2021. Perusahaan menargetkan porsi ekspor batubara hingga akhir 2021 sebesar 47%.  Dengan adanya laba yang diperoleh tersebut Bukit Asam tidak memiliki kekhawatiran untuk merealisasikan rencana – rencananya mengenai transformasi energi terbarukan. Dan diharapkan untuk kedepannya semua realisasi dapat berkembang dengan baik serta visi perusahaan menjadi perusahaan energi kimia kelas dunia yang peduli lingkungan dapat tercapai.

#zonaebt #energiterbarukan

Referensi

[1] Transformasi, Bukit Asam Terus Ekspansi ke Bisnis Energi Terbarukan

[2] Bergegas Menjadi Perusahaan Energi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *