Ungkap Sisi Lain Ajang Maraton, Produksi Sampah Menggunung

ajang maraton
Ajang Marathon. Sumber: Pixabay.com
  • Tanggal 30 Juni, LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) mengadakan acara dengan tajuk ‘LPS MONAS HALF MARATHON’ karena titik start-nya memang dari Monas.
  • Terjadi penumpukan sampah di water station
  • Sampah terbanyak di setiap water station biasanya didominasi oleh sampah dari gelas-gelas karton yang dibagikan ke para pelari.

Sobat EBT Heroes mungkin sudah tidak asing lagi dengan ajang maraton yang sering diadakan, terutama di Jakarta. Bahkan, mungkin ada di antara kalian yang pernah mengikuti salah satu ajangnya, Sobat EBT Heroes perlu tahu fakta ini supaya Makin Tahu Indonesia. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa maraton sudah menjadi salah satu ajang bergengsi di Jakarta. Pendaftarannya pun selalu cepat ditutup karena kuota yang terbatas, sementara jumlah pendaftarnya selalu membludak.

Salah satu ajang marathon di bulan Juni kemarin, tepatnya tanggal 30 Juni, LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) mengadakan acara dengan tajuk ‘LPS MONAS HALF MARATHON’ karena titik start-nya memang dari Monas. Terlepas dari ajang maratonnya, ada satu hal yang dipandang sebelah mata oleh sebagian besar orang yaitu soal sampah.

Baca Juga



Bagaimana Maraton Berjalan?

Kegiatan-kegiatan maraton seperti LPS Monas Half Marathon sebenarnya tidak berlangsung lama, bahkan bisa dibilang cukup singkat. Sedikit penjelasan mengenai maraton yang diadakan oleh LPS, ini merupakan gelaran kedua yang diadakan oleh LPS. Sebagai ajang maraton yang bertaraf internasional, jumlah peserta mancanegara di LPS Monas Half Marathon meningkat dan tiketnya terjual habis. Artinya, reputasi brand LPS Monas Half Marathon semakin diakui oleh masyarakat, ujar Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Sadewa saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/06/2024).

Dalam penyelenggaraannya, LPS maraton memiliki beberapa titik water station dan medis. Total ada 9 water station yang tersebar di sepanjang jalur lari peserta. Setiap water station dikelola oleh sejumlah kru dan 1 orang dari komunitas Jejak Sampah untuk membantu pengelolaan sampah. Di setiap water station terdapat 2 jenis minuman, yaitu air mineral dan juga minuman isotonik, yang masing-masing berjumlah cukup banyak. Minuman-minuman tersebut kemudian akan dituangkan dalam gelas-gelas karton berukuran kecil yang diletakkan di meja panjang. Tugas para kru adalah membagikan gelas-gelas tersebut kepada pelari yang lewat, sambil menjaga jarak supaya tidak mengganggu jalur pelari.

Produksi Sampah dalam Satu Ajang Maraton

Water station maraton
Salah Satu Water Station di LPS Monas Half Marathon. Sumber: Dokumentasi Jejak Sampah

Jika dilihat sekilas, sepertinya tidak ada indikasi sampah akan berserakan dalam ajang maraton, karena para pelari fokus pada pace lari masing-masing dan tidak membawa apa pun di tangan mereka yang berpotensi menjadi sampah. Namun, kenyataannya berbeda. Para pelari mungkin tidak membawa apa pun selama berlari, hingga mereka tiba di water station.

Mereka biasanya akan mengambil gelas-gelas berisi air yang ditawarkan oleh kru, entah untuk diminum atau sekadar disiram ke tubuh mereka untuk menurunkan suhu tubuh sembari terus berlari. Setelahnya, mereka akan melempar gelas-gelas karton yang sudah habis secara ‘sembarangan’ di sekitar water station. Maka itu, penumpukan sampah akan terlihat di water station. Meski di setiap water station disediakan tempat sampah besar, namun mengingat jumlah peserta mencapai kurang lebih 5.000 orang, sampah bisa menumpuk tidak terkendali.

Water station di jalur awal lari biasanya tidak terlalu banyak sampah, meski tidak bisa dibilang sedikit juga. Tetapi jika dibandingkan dengan sampah yang berada di water station pertengahan hingga akhir jalur maraton, jumlahnya memang lebih sedikit. Sampah terbanyak di setiap water station biasanya didominasi oleh sampah dari gelas-gelas karton yang dibagikan ke para pelari. Selain itu, ada juga sampah botol plastik minuman isotonik dan air mineral, kardus bekas air mineral, dan sampah lainnya yang masuk dalam kategori residu. Karena gelaran maraton ini beriringan dengan hari bebas kendaraan di hari minggu CFD, beberapa water station juga didapati ada sejumlah sampah dari orang-orang yang sedang menikmati CFD.

Baca Juga



Peran Relawan Mengelola Sampah Acara Maraton

pengelola sampah di ajang maraton
Jejak Sampah, Sebagai Kolaborator Pengelola Sampah. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Untuk mengelola sampah yang diproduksi ketika ajang maraton, selain kru yang bertugas membersihkan dan mengumpulkan sampah-sampah tersebut, LPS juga bekerja sama dengan komunitas yang bergerak di bidang persampahan, yaitu Jejak Sampah. Di setiap water station, setidaknya ada 1 volunter dari Jejak Sampah yang ditugaskan untuk membantu kru dalam mengelola sampah dengan memilah sesuai jenisnya.

Tidak hanya itu, ada juga petugas pasukan oranye yang siap sedia membantu membersihkan sampah yang berserakan, yang kemudian diatur dan dibagi oleh Jejak Sampah sesuai jenisnya untuk dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam besar. Dari sekian banyak plastik hitam tersebut, diambil beberapa sampel untuk ditimbang dan hasilnya 1 plastik bisa memiliki berat hingga 10 Kg.

Pemilahan jenis sampah dilakukan berdasarkan kelompok sampah yang dihasilkan dari acara. Sampah dibagi menjadi kurang lebih 4 jenis yakni botol plastik, gelas karton, kardus, dan sampah residu. Sampah residu bisa merupakan gelas kertas atau sampah lainnya yang tidak dapat didaur ulang. Mengapa dibagi menjadi 4 jenis? Karena sampah-sampah tersebut akan diangkut oleh volunter Jejak Sampah untuk kemudian diberikan kepada pihak pengolah sampah. Pihak-pihak tersebut nantinya akan mengolah masing-masing jenis sampah dan tentu saja memastikan sampah yang terkirim ke TPA berkurang. Meski demikian, tidak semua sampah diangkut oleh Jejak Sampah; sebagian diangkut oleh pemulung setempat di beberapa water station, dan ada juga yang diangkut oleh dinas kebersihan Jakarta.

Nah, melihat hal tersebut, Sobat EBT Heroes harus mulai coba untuk melihat banyak aspek lain yang jarang disadari dalam berbagai hal ya!

#ZonaEBT #SebarTerbarukan #EBTHeroes

Editor: Adhira Kurnia Adhwa

Referensi:

[1] LPS Monas Half Marathon 2024 Sukses Digelar

[2] Diikuti 22 Negara, LPS Monas Half Marathon Bertaraf Internasional

[3] Dua Edisi LPS Monas Half Marathon, Keduanya Sukses Digelar LPS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 Comment

  1. Somebody essentially help to make significantly articles I’d state. This is the first time I frequented your web page and up to now? I surprised with the research you made to make this actual post incredible. Fantastic job!