Sampah Nasi Box, Polemik yang Terus Berulang

Tumpukan Nasi Box, Sumber: Unsplash.com
  • Nasi box banyak digunakan sebagai konsumsi dalam suatu acara atau bisnis F&B
  • Yang menjadi masalah tentu sampah yang dihasilkan karena biasanya box nasi akan dibuang begitu saja
  • Maka itu perlu ada tindakan untuk setidaknya mengurangi produksi sampah dari nasi box

Sobat EBT Heroes, kalian pasti tahu kan kalau ada suatu acara dan ada konsumsi di acara tersebut, biasanya konsumsi tersebut berupa nasi box. Selain itu nasi box juga banyak dijadikan bisnis F&B. Sudah tidak asing lagi kalau nasi box memang menjadi konsumsi yang praktis dalam sebuah pergelaran acara. Praktis, tidak perlu ada pencucian piring dan alat makan, sehabis makan box bisa langsung dibuang.

Kepraktisan tersebut yang justru malah menjadi masalah utama dari produksi sampah dalam jumlah banyak dalam satu waktu. Terlebih di dalam nasi box biasanya juga ada mika plastik sebagai pemisah antar lauk dan juga nasi. Belum lagi jika di dalamnya juga ada air mineral plastik atau kerupuk dan tambahan lain yang menggunakan plastik. Maka tidak heran apabila nasi box selalu menjadi masalah yang tidak kunjung selesai.

Penggunaan Box untuk Hidangan Praktis

Dalam suatu acara, konsumsi biasanya menjadi perhatian yang utama dari segi pengadaan dan juga budgeting. Tidak jarang konsumsi menjadi salah satu yang paling membebani budget ketika kita hendak menggelar acara. Entah itu acara seminar, exhibition, hingga pernikahan pasti ada perencanaan budget untuk konsumsi.

Konsumsi makanan bisa diadakan dalam berbagai bentuk, entah itu prasmanan seperti di pernikahan ataupun berbentuk box-box makanan yang lebih simpel dan praktis. Makanan yang dikemas dalam box tidak selalu berisi nasi dan lauk pauk. Untuk acara yang berskala tidak terlalu besar biasanya makanan dalam box hanya berupa kudapan ringan dan air mineral. Sedangkan untuk yang skalanya lebih besar biasanya makanannya berupa nasi, lauk, serta pendamping lainnya.

Bisnis dalam ranah makanan saat ini juga banyak yang menggunakan konsep nasi box yang praktis dan mudah dimakan dalam waktu cepat. Banyak ragam box yang digunakan, ada box dari kardus, plastik, atau semacam kertas karton. Makanan semacam ini bisa disebut praktis karena memang biasanya hanya membutuhkan satu wadah saja. Dalam satu box sudah ada nasi dan berbagai macam varian lauk, dan konsumen dapat langsung memakannya hanya dengan sendok. Bisnis ini cocok untuk untuk menarik perhatian pelanggan yang aktif dan sulit meluangkan waktu yang lama untuk makan, misalnya para pekerja kantoran.

Baca Juga:



Potensi Sampah yang Dihasilkan dari Nasi Box

Nasi box dalam kemasan plastik keras guna ulang. Sumber: Unsplash.com

Makanan yang dikemas dalam box tidak langsung makanan begitu saja. Ada pemisah antar lauk dan pendamping lain yang biasanya berupa mika plastik. Selain itu juga nasi dan lauk yang basah (berkuah) terpisah lagi dalam plastik kemasan. Nah kemasan-kemasan tambahan seperti itu yang membuat nasi box berpotensi semakin mencemari lingkungan. Begitu pula dalam bisnis nasi box, ketimbang mendaur ulang atau guna ulang box nasi, masih banyak pelanggan yang membuangnya begitu saja.

Selain itu, pernahkah kalian berpikir apakah nasi-nasi box dalam acara yang dibagikan kepada sejumlah orang semuanya habis? Rasanya tidak mungkin semua habis tanpa sisa. Kalau sisa makanan hanya sekedar tulang atau lainnya yang tidak bisa dimakan itu wajar saja. Namun yang menjadi masalah adalah sisa makanan dalam nasi box tidak jarang sebenarnya masih layak dimakan.

Layak dimakan dalam artian sisa makanan seperti nasi yang masih ada setengah, protein (aneka daging) yang sisa separuh, atau bahkan sayur yang tidak dimakan sama sekali. Makanan layak tersebut kemudian dibuang begitu saja, sungguh mubazir dan sangat disayangkan. Lantas adakah yang bisa dilakukan untuk setidaknya mengurangi potensi-potensi penghasilan sampah dari nasi box?

Baca Juga:



Langkah yang Bisa Dilakukan Untuk Mengurangi Limbah Nasi Box

Salah satu contoh bisnis rice box. Sumber: Unsplash.com

Pertama, konsumsi dalam bentuk box untuk acara bisa diganti menjadi sistem prasmanan. Dengan makanan yang disajikan langsung dan orang bisa mengambil sesuai kebutuhannya akan cukup banyak mengurangi makanan yang terbuang. Namun jangan juga menggunakan alas makan sekali pakai, seperti piring plastik atau kertas misalnya. Ada baiknya gunakan saja piring keramik atau piring plastik keras yang bisa digunakan berulang kali.

Kedua, jika tetap ingin menggunakan box, gunakan kemasan yang bisa didaur ulang dan ramah lingkungan. Pilihan box yang digunakan mencakup box kardus atau kertas. Lalu bagaimana mengelola sampahnya jika digunakan dalam acara? Berkolaborasi dengan perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan sampah. Sehingga dapat meminimalisir box yang terbuang begitu saja ke TPA.

Nah kalau untuk bisnis makanan dengan konsep nasi box, harus dipikirkan box makanan yang digunakan nantinya akan bagaimana. Karena pastinya sangat sulit memantau bagaimana pelanggan memperlakukan box nasi setelah sudah habis. Mungkin ada yang sudah sadar dengan lingkungan sekitar dan menggunakan box tersebut untuk hal lain. Di lain sisi bukan tidak mungkin ada pelanggan yang membuangnya begitu saja, bahkan membuangnya sembarangan.

 Solusi yang bisa dicoba, adakan promo bagi pelanggan yang membawa wadah makanan sendiri atau ajak pelanggan mengumpulkan box nasi untuk kemudian bisa ditukarkan menjadi uang atau potongan harga pembelian. Dengan begitu pemilik bisnis dan pelanggan akan sama-sama diuntungkan dan semuanya berkontribusi untuk menjaga lingkungan sekitar. Apapun yang kita lakukan, sebisa mungkin ada kontribusi untuk melestarikan lingkungan ya, Sobat EBT Heroes!

#ZonaEBT #SebarTerbarukan #EBTHeroes

Editor: Savira Oktavia

Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 Comment

  1. I do not even know how I ended up here, but I thought this post was great. I don’t know who you are but definitely you’re going to a famous blogger if you aren’t already 😉 Cheers!

  2. I have read some excellent stuff here Definitely value bookmarking for revisiting I wonder how much effort you put to make the sort of excellent informative website