VKTR Raup Rp 409 M di Tengah Penurunan Penjualan

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk zonaebt.com
PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. source: liputan6.com
  • PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), mencatatkan pendapatan bersih yang mengesankan sebesar Rp 409 miliar pada semester I 2024.
  • Informasi dari BEI, transaksi ini melibatkan penjualan 4,65 miliar saham VKTR oleh BNBR pada tanggal 31 Juli 2024, yang setara dengan 10,63% dari total saham.
  • PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, baru saja menyambut investor baru, Silvery Moon Investment Ltd, yang memborong 4,65 miliar saham atau setara 10,63% dari seluruh saham perusahaan pada 31 Juli 2024.

Sobat EBT Heroes, PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak perusahaan Grup Bakrie yang bergerak di sektor kendaraan listrik, mencatat pendapatan bersih yang mengesankan sebesar Rp 409 miliar pada semester I 2024. “VKTR sukses meraih pendapatan bersih sebesar Rp 409 miliar, dengan peningkatan aset yang signifikan mencapai Rp 1.717 miliar,” ungkap Direktur Utama, Gilarsi W. Setijono.

Meski mengalami peningkatan aset sebesar 3%, VKTR juga mencatatkan kenaikan liabilitas sebesar 8% menjadi Rp 536 miliar, yang disebabkan oleh peningkatan utang usaha. Di semester I 2024, VKTR menghadapi tantangan berupa kontraksi dalam penjualan kendaraan listrik dan produksi suku cadang.

Gilarsi menjelaskan, situasi ini sejalan dengan tren penurunan penjualan kendaraan nasional, yang tercatat turun sebesar 19% secara tahunan (year on year/yoy). Bahkan, data Gaikindo menunjukkan segmen kendaraan komersial mengalami penurunan hingga 26% YoY.

Namun, VKTR tetap optimis dengan memulai pembangunan fasilitas kendaraan listrik komersial berbasis Completely Knock Down (CKD) pertama di Indonesia melalui anak perusahaannya, VKTS, di Magelang, Jawa Tengah. Fasilitas ini ditargetkan selesai pada Agustus 2024, dengan instalasi mesin dan perlengkapan dimulai pada September 2024 dan selesai pada Oktober 2024.

“VKTR akan siap untuk produksi dan commissioning pada Oktober–November 2024. Hingga saat ini, progres pembangunan fasilitas VKTS masih sesuai dengan target,” tambahnya. Gilarsi juga mengungkapkan, VKTR telah berhasil menyelesaikan prototipe pertama kendaraan listrik Lightduty – Compactor, yang direncanakan diluncurkan pada akhir Agustus mendatang. Keberhasilan ini menjadi fondasi yang kuat untuk ekspansi, terutama dalam segmen business to business melalui penjualan truk listrik.

Produk ini menjadi tonggak sejarah baru bagi dalam memperluas portofolio klien, mulai dari perusahaan swasta hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “VKTR saat ini fokus untuk memenuhi kebutuhan klien di segmen EV, terutama truk berat dan ringan. Oleh karena itu, kami mengutamakan pengembangan prototipe produk untuk uji coba klien. Dengan rampungnya pembangunan fasilitas VKTR, insya Allah ini akan mempercepat pengadaan produk Perusahaan,” jelasnya. Selain itu, pada kuartal ketiga ini, VKTR baru saja menerima pesanan produk dari sebuah perusahaan BUMN untuk memasok truk listrik pertama di Ibu Kota Nusantara (IKN). “Ini merupakan pencapaian baru bagi dalam meraih kepercayaan klien, dari swasta hingga kini merambah ke BUMN,” tutup Gilarsi.

Baca Juga



BNBR Jual 10,36% Saham VKTR, Dapat Rp 465 M

BNBR Jual 10,36% Saham VKTR. zonaebt.com
BNBR Jual 10,36% Saham VKTR. source: emitennews.com

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) telah mengambil langkah strategis dengan melepas 10,63% saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk kepada PT Silvery Moon Investments Ltd senilai Rp 465 miliar pada akhir Juli lalu. Langkah ini membuka pintu bagi investor baru untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan.

Menurut informasi dari BEI, transaksi ini melibatkan penjualan 4,65 miliar saham VKTR oleh BNBR pada tanggal 31 Juli 2024, yang setara dengan 10,63% dari total saham. “Setelah transaksi, jumlah saham yang dimiliki BNBR berkurang menjadi 4.650.000.000 lembar, setara dengan 10,63% kepemilikan,” demikian pernyataan dari manajemen perusahaan.

Transaksi ini berlangsung dengan harga Rp 100 per saham, menghasilkan total Rp 465 miliar untuk BNBR. Penjualan saham ini mengurangi kepemilikan BNBR di VKTR dari 41,04% menjadi 30,41%. Perusahaan menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menyelesaikan utang kepada pihak ketiga yang tidak terafiliasi.

Secara konsolidasi, laporan keuangan semester 1-2024 VKTR menunjukkan pendapatan bersih sebesar Rp 409 miliar dengan total aset meningkat menjadi Rp 1.717 miliar. Meski penjualan segmen kendaraan listrik (EV) dan manufaktur suku cadang mengalami kontraksi, ini sejalan dengan tren penurunan penjualan kendaraan nasional sebesar 19% YoY, terutama di segmen kendaraan komersial yang turun 26% YoY menurut data Gaikindo.

Penurunan ini dipengaruhi faktor eksternal seperti periode politik dan kondisi makro global yang tidak stabil, berdampak signifikan pada sektor finansial dan perbankan. Meskipun begitu, VKTR berhasil mencatat kenaikan total aset sebesar 3% menjadi Rp 1.717 miliar, menunjukkan komitmen perusahaan dalam memperkuat bisnisnya. Walaupun liabilitas meningkat 8% menjadi Rp 563 miliar akibat kenaikan utang usaha, VKTR tetap fokus pada pertumbuhan berkelanjutan.

PT VKTR Sambut Investor Baru

Proyek PT VKTR zonaebt.com
Proyek PT VKTR. source: CNBC Indonesia

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk menyambut investor baru, Silvery Moon Investment Ltd, yang memborong 4,65 miliar saham atau setara 10,63% dari seluruh saham perusahaan pada 31 Juli 2024. Di hari yang sama, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sebagai pengendali, melepas saham dalam jumlah yang sama, menurunkan kepemilikannya dari 41,04% menjadi 30,41%.

Transaksi ini menunjukkan keyakinan Silvery Moon terhadap potensi VKTR, dengan investasi senilai Rp 465 miliar pada harga Rp 100 per saham, sama dengan harga penutupan saham VKTR saat itu.

Dalam keterbukaan informasi pada Rabu, 7 Agustus 2024, BNBR menyatakan bahwa pelepasan saham VKTR ini bertujuan untuk melunasi utang kepada pihak ketiga yang tidak terafiliasi dengan perusahaan. Sebelumnya, pada 19 Juli 2024, BNBR juga melepas 1 miliar saham VKTR dengan harga Rp 100 per saham untuk tujuan serupa.

Saat ini, saham VKTR stabil di level Rp 122, dengan volume perdagangan mencapai 2,17 juta saham dalam 238 kali transaksi, memperkuat kapitalisasi pasar perusahaan yang kini mencapai Rp 5,34 triliun.

Baca Juga



VKTR Dapat Pesanan Truk Listrik dari BUMN ke IKN

VKTR Dapat Pesanan Truk Listrik dari BUMN ke IKN zonaebt.com
VKTR Dapat Pesanan Truk Listrik dari BUMN ke IKN. source: PENS

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) menutup kuartal ketiga 2024 dengan pencapaian gemilang, berhasil meraih pesanan strategis dari sebuah perusahaan BUMN untuk memasok truk listrik/compactor pertama di Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kami bangga dapat mengumumkan bahwa VKTR akan mensuplai truk listrik/compactor pertama di IKN, yang sekaligus menegaskan reputasi kami dalam meraih kepercayaan, tidak hanya dari sektor swasta, namun kini juga BUMN,” ujar Gilarsi W. Setijono, Direktur Utama VKTR, di Jakarta, Jumat.

VKTR tidak hanya memperkuat posisinya dengan pesanan truk dan bus, tetapi juga telah memperluas portofolio produknya mencakup forklift dan transporter, menandai langkah signifikan dalam mempertahankan laju bisnis yang optimal. Perusahaan terus berinovasi dan menunjukkan komitmen tinggi dalam menjawab tantangan industri serta memenuhi kebutuhan pasar yang semakin dinamis.

Gilarsi juga melaporkan kinerja keuangan perusahaan untuk semester pertama tahun 2024 dengan pendapatan bersih sebesar Rp409 miliar dan kenaikan aset menjadi Rp1,72 triliun. Meskipun ada penurunan penjualan pada segmen kendaraan listrik dan suku cadang, tren ini sesuai dengan penurunan pasar otomotif nasional, yang menurut data Gaikindo turun sebesar 19 persen YoY, terutama pada segmen kendaraan komersial yang anjlok hingga 26 persen YoY.

Kendati demikian, perusahaan ini tetap optimis dalam menghadapi tantangan eksternal seperti situasi politik dan kondisi makro global yang tidak menentu, serta tetap fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan. Perusahaan mencatatkan peningkatan total aset sebesar 3 persen menjadi Rp1,72 triliun pada semester pertama 2024, dan meski liabilitas meningkat 8 persen menjadi Rp563 miliar, VKTR terus fokus pada pengembangan bisnis jangka panjang.

Dalam strategi pertumbuhan, VKTR telah memulai pembangunan fasilitas kendaraan listrik komersial berbasis Completely Knock Down (CKD) pertama di Indonesia melalui anak perusahaan VKTS di Magelang, Jawa Tengah. Proses pembangunan yang mencakup Building bersamaan dengan Utility dijadwalkan selesai pada Agustus 2024, dengan instalasi mesin dan peralatan dimulai pada September 2024, dan fasilitas siap untuk produksi pada Oktober–November 2024.

Di sisi inovasi, VKTR telah menyelesaikan prototipe pertama kendaraan listrik Lightduty – Compactor yang rencananya akan diluncurkan pada akhir Agustus mendatang. Keberhasilan ini memperkuat fondasi VKTR dalam memperluas jangkauan pasar B2B, khususnya melalui penjualan truk listrik, yang akan semakin memperkuat portofolio klien dari sektor swasta hingga BUMN.

“Saat ini, fokus kami adalah memenuhi kebutuhan klien untuk EV, terutama di segmen heavy dan light duty truk. Oleh karena itu, kami mengutamakan pembuatan produk prototipe untuk uji coba klien. Dengan rampungnya fasilitas VKTS, kami yakin pengadaan produk akan semakin cepat dan efisien,” tegas Gilarsi.

#ZonaEBT #EBTHeroes #Sebarterbarukan

Editor: Adhira Kurnia Adhwa

Referensi:

[1] VKTR Raih Pendapatan Rp 409 M di Tengah Kontraksi Penjualan Kendaraan Listrik

[2] BNBR Lepas 10,36% Saham VKTR, Kantongi Dana Segar Rp 465 M

[3] Emiten Bakrie (VKTR) Kedatangan Investor Baru

[4] VKTR terima pesanan truk listrik dari perusahaan BUMN untuk di IKN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 Comment

  1. Your writing is a true testament to your expertise and dedication to your craft. I’m continually impressed by the depth of your knowledge and the clarity of your explanations. Keep up the phenomenal work!

  2. Thanks I have recently been looking for info about this subject for a while and yours is the greatest I have discovered so far However what in regards to the bottom line Are you certain in regards to the supply